03. Tangisan Arsya

29.8K 1.9K 97
                                    

⚠️Follow baru baca⚠️
(Nanti ada privat part)
---
Makasih buat 1k fols nya gayss,,huhuu..
---
Absen kuy darimana aja??

Jangan lupa vote + komen di setiap paragrafnya!!
---

Jangan lupa vote + komen di setiap paragrafnya!!---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menjelang pagi. Clara bangun dari tidurnya. Di sampingnya masih ada Gilang yang tertidur pulas.

Perempuan itu menghadap ke arah suaminya. Ia memandang wajah Gilang yang masih tertidur.

"Ganteng banget suami aku." pujinya pelan dengan senyuman manis yang melekat di bibirnya.

Mata Clara langsung terbelalak saat mendengar suara tangisan dari Arsya.

Clara menepuk jidatnya "Astaga anak aku."

Perempuan yang masih menggunakan piyama berwarna hitam itupun langsung turun dari kasurnya. Ia keluar dari kamarnya menuju ke kamar anaknya.

Ceklek

"Mamma, hiks." panggil Arsya dengan tangisan yang sudah pecah.

Clara berjongkok di depan Arsya. Menangkup kedua pipi gembul milik bocah itu.

"Aduh Arsya jangan nangis. Mama disini, sayang." ujarnya untuk menenangkan Arsya.

Bocah tersebut langsung mengalungkan tangannya ke leher jenjang milik Clara.

Clara mengusap punggung Arsya agar berhenti menangis.

"Maafin mama ya. Kamu di kunciin papa ya kemarin?"

"Hiks, pa-pa Piyik ahat!!" katanya.

"Iya papa Piyik jahat. Nanti kamu bales dia ya." jawab Clara.

"Udah jangan nangis lagi. Mama buatin susu, mau?"

Arsya menganggukan kepalanya. Kemudian Clara berdiri dengan menggendong Arsya.

Clara mendudukkan Arsya di kursi dekat dapur. Setelahnya ia langsung membuatkan susu untuk Arsya.

Mata Arsya meliar melihat ke sekelilingnya. Matanya masih sembab karena menangis. Tangan mungilnya mengucek ngucek matanya.

Perlahan Arsya turun dari kursinya. Ia berjalan menuju kamar milik papanya.

Pintu kamar itu terbuka. Dengan sekuat tenaga Arsya mencoba untuk menutup pintu tersebut.

Dari arah dapur datanglah Clara. Perempuan itu meletakkan botol susu milik Arsya di atas meja dekat sofa, lalu ia kembali menghampiri Arsya.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang