30. Terpuruk

9.6K 816 150
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.45 PM

"Dokter, pasien sudah sadar." ujar suster yang baru saja keluar dari ruang rawat Clara.

Gilang berdiri dari duduknya. Ia langsung masuk ke dalam ruang rawat.

"Clara," panggil Gilang membuat seorang perempuan menoleh ke arahnya.

Gilang mencium kening Clara serta kedua pipi gembul itu.

"Kamu udah sadar?"

Clara mengangguk pelan, "Aku--kenapa ada disini?" tanya nya bingung.

"Kamu kecelakaan, terus kamu di bawa kesini." jawab Gilang.

Clara mengangguk, ia baru ingat kejadiannya.

"Kenapa kamu bisa kayak gini, Ra?" tanya Gilang seraya mengelus puncak rambut Clara.

"Aku tadi turun dari mobil, terus mau beli minum. Pas mau balik ke mobil, ada mobil putih yang melaju ke arah aku. Terus aku tertabrak, sampek terpental dan perut aku--" omongan Clara terpotong kala tangannya meraba perutnya.

"Kenapa, by?"

"Lang, kenapa perut aku kayak ada bekas jaitan?" tanya Clara kaget.

Gilang diam, tak tahu harus mengatakan apa. Apa ia sanggup mengatakan yang sebenarnya pada Clara?

Clara menyingkap baju rumah sakitnya. Matanya melihat ke arah perutnya, terdapat bekas jaitan yang cukup lebar disana.

"Lang, ini kok--"

Gilang langsung kembali menutup perut Clara. Menggenggam tangan perempuan itu, menatap kedua matanya dengan tatapan sendu.

"Gak papa, Ra." ujar Gilang, namun tidak dengan matanya.

"Kok kamu nangis?" bingung Clara. Ia mencoba untuk mengusap air mata Gilang.

Merasakan sapuan dari jari-jari Clara, membuat hati Gilang semakin hancur. Bisakah ia menyembunyikan kenyataan bahwa rahim Clara sudah di angkat?

"Lang, kenapa kamu nangis?" tanya Clara.

"Aku ada salah ya sama kamu?" tanya nya lagi. Namun Gilang menjawabnya dengan gelengan.

Gilang meraih tangan Clara yang berada di pipinya. Laki-laki itu mencium punggung tangan istrinya.

"Janji ya, apapun yang aku katakan, kamu harus tetep kuat. Kamu gak boleh sedih," pinta Gilang semakin membuat Clara bingung.

"Maksud, kamu apa?"

"K-kamu ... kamu baru aja operasi, Ra." jawab Gilang.

Jantung Clara terasa terhenti saat Gilang mengatakan itu.

"Operasi?" beo nya.
"Operasi apa, Lang?"

Gilang menghela nafasnya, menutup matanya sejenak lalu kembali membukanya.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang