49. Nekat

7.8K 721 107
                                    

⚠️Komen disetiap paragrafnya⚠️

Clara berjalan masuk ke dalam kamar seraya membawa semangkuk bubur ayam dan segelas susu yang masih hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara berjalan masuk ke dalam kamar seraya membawa semangkuk bubur ayam dan segelas susu yang masih hangat.

Perempuan yang rambutnya sudah dikuncir kuda itu duduk di samping suaminya yang masih terbaring lemas.

Mata sayup Gilang terbuka. Dirinya menangkap wajah cantik dari seorang manusia yang duduk di sampingnya. Kalau seperti ini caranya, Gilang rela sakit terus agar bisa melihat wajah Clara yang sangat cantik.

"Apa liat-liat!" Gilang tersentak kaget saat dirinya mendapatkan pelototan dari Clara. Tunggu, salah Gilang apa?

"Kok ketus sih, By. Salah aku apaa?" tanya Gilang langsung. "Banyak!" jawab Clara dengan ketus.

Dahi Gilang mengernyit. Ia bangkit dari tidurnya. Manik matanya menatap Clara yang masih menatapnya garang. "Baby, aku salah apa?" tanya nya polos.

"Banyak!" Clara berdiri lalu meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas. Ia kembali duduk di samping depan Gilang setelah mengambil semangkuk bubur ayam yang dirinya buat khusus untuk Gilang.

"Makan," suruh Clara sembari menyodorkan sesendok bubur di depan mulut Gilang yang masih tertutup.

"Kok kasar sih, By?" Gilang masih belum membuka mulutnya. Ia merasa bingung dengan perubahan sikap Clara terhadapnya.

"Aku bilang makan, Gilang." Sekarang Clara sudah memanggil nama Gilang, itu artinya perempuan ini harus dituruti setiap ucapannya.

Tanpa mengucapkan kalimat lagi, Gilang langsung membuka mulutnya dan melahap bubur yang baru saja Clara suapkan ke dalam mulutnya.

"Kwamu kenapwa mwarah, Bwy?" tanya Gilang sembari mengunyah bubur ayam tersebut.

Clara berdecak. "Diem deh, Lang. Kamu makan aja dulu, gak usah banyak omong!"

Gilang memanyunkan bibirnya. Mungkin maksud Clara baik menyuruh ia untuk diam ketika makan. Namun apakah harus dengan galak saat Clara menasehatinya?

"Mwaaf." Gilang kembali mengunyah. Dengan takut, sorot matanya melirik wajah Clara.

"Kok serem ya, kayak emak penjaga kost kalo nagih uang kost." Gilang membatin sembari mengunyah buburnya dan melirik takut wajah Clara.

Setelah selesai menyuapi Gilang, Clara meraih segelas susu yang berada di atas nakas, lalu memberikannya kepada Gilang. "Minum, abis itu minum obat," ujar Clara.

Gilang menuruti perintah Clara. Dirinya meminum susu rasa vanilla itu hingga habis setengah, lalu meminum obat yang Clara berikan padanya.

Gilang memberikan segelas susu yang sudah habis ia minum kepada Clara. "Makasih, By."

Clara hanya berdehem, ia berdiri dan meletakkan gelas susu itu kembali di atas nakas. Kemudian kembali duduk di samping depan Gilang.

"Baby Ara?" panggil Gilang lembut seperti anak kecil. "Kamu ... marah sama aku, ya?" tanya nya takut.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang