46. Tutup Usia

9K 678 96
                                    

Waww😻

Andre memeluk tubuh Clara yang terbalutkan oleh piyama tidur berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andre memeluk tubuh Clara yang terbalutkan oleh piyama tidur berwarna hitam. Lelaki itu menangis sesenggukan dengan kedua tangannya memeluk erat tubuh Clara.

"Ndre?" beo Clara bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Andre bisa seperti ini?

Sementara Gilang yang berdiri mematung di depan Clara itupun langsung melepaskan pelukan Andre dari istrinya. "Istri gue."

"M-maaf, Pak." Andre menunduk membuat Clara langsung memelototi Gilang yang berdiri di depannya.

"Tapi, kan--,"

"Diem." Gilang menyebikkan bibirnya saat Clara menyuruh dirinya untuk diam.

"Ndre." Clara memegang kedua pundak Andre agar lelaki itu mau menatapnya. "Bilang ke gue, apa yang sebenernya terjadi? Kenapa lo bisa kayak gini?"

Perlahan Andre memandang wajah Clara. Lapisan kaca di matanya kembali pecah saat dirinya memandang mata perempuan itu. Bagaimana Andre bisa mengatakannya kepada Clara?

"Ra, bokap lo ...," lirih Andre, tak sanggup mengatakan kelanjutannya.

"Bokap gue? Papa Amran? Kenapa?" tanya Clara beruntun. Melihat reaksi Andre membuat hati Clara gelisah.

"Ndre, bokap gue kenapa?" Clara kembali bertanya saat Andre tidak menjawab pertanyaannya.

"Ndre!" sentak perempuan itu. Hatinya sudah mulai gelisah karena Andre tak cepat mengucapkan sesuatu.

Gilang berjalan ke belakang Clara. Ia memegangi kedua pundak Clara dari samping. "Jawab pertanyaan istri gue," suruhnya pada Andre. "Kenapa dengan Papa Amran?" lanjut Gilang.

Andre mendongak, ia mengatur nafasnya sebaik mungkin. "Om A-amran kecelakaan, Ra."

Deg!

Seperti mendapat tusukan dari beribu belati yang membuat Clara merasakan sakit hati yang luar bisa sakitnya. Apakah dia salah mendengar? Bukan, bukan. Bukan itu yang Clara dengar, kan?

Clara sedikit terhuyung ke belakang namun dengan cepat Gilang menangkapnya. "Ra!"

"Ra, O-om Amran kecelakaan waktu mau ke rumah bokapnya Pak Gilang," ujar Andre lagi membuat Clara seperti tak bisa menerima kenyataan. Tidak mungkin!

"Nggak ...." Clara menatap tak berdaya ke arah Andre. "Lo bohong, kan? Bilang kalo lo cuma bercanda, Ndre!"

"Ra--,"

"Enggak!" Clara sedikit melangkah maju. "Lo bohong! Papa gue gak kecelakaan! Papa gue ada di rumah!"

Clara menoleh ke arah Gilang. "Lang, Papa tadi ada di rumah, kan?? T-tadi kita baru dari rumahnya, kan?? Papa gak mungkin itu kan, Lang??" Jantung Clara berdebar kencang, tangannya bergetar hebat.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang