40. Piyik Berulah

7.4K 659 65
                                    

⚠️Komen disetiap paragrafnya⚠️

⚠️Komen disetiap paragrafnya⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berbelanja di mall. Gilang dan Clara kembali melanjutkan perjalanannya untuk ke rumah Amran.

"By, kamu beli apa buat Papa?" tanya Gilang pada Clara seraya mengemudi mobil.

"Ada banyak." Clara menjawabnya seraya memainkan ponsel yang sedari tadi menjadi pusat fokusnya.

Gilang yang merasa seperti tak dihiraukan itupun langsung menghentikan mobilnya, lalu merampas ponsel Clara dengan paksa.

"Eh, Lang?!"

"Apa?!" garang lelaki itu. "Kamu daritadi gak mandang aku, aku tanya juga jawabannya singkat!!"

Clara terbengong melihat tingkah suaminya. "Ih, siniin HP akuu!! Iya nanti janji gak cuekin kamuu!!"

"Gak mau! HP-nya aku sita, titik!" Gilang memasukkan ponsel Clara ke dalam saku celananya. Kemudian kembali menyalakan mobil dan melanjutkan perjalanan.

"Ck, dasar pencemburu!" gerutu Clara kesal. Perempuan itu menatap ke luar jendela mobil.

"Dasar bocil, manja, udah bapak-bapak tetep aja kayak bayi!" Perempuan itu tak henti-hentinya menggerutu.

Sementara Gilang terdiam seraya memanyunkan bibirnya ke depan. Bagaimana caranya ia menangis kalo sedang mengemudi mobil seperti ini?

"Jahatt ...," batin Gilang.

Beberapa menit kemudian, Clara menoleh ke arah Gilang karena perempuan itu tak mendengar celoteh suaminya.

Clara sedikit mengerutkan keningnya kala Gilang hanya melihat lurus ke depan. Biasanya kalau Clara menoleh kepadanya, Gilang langsung ikut menoleh ke arah Clara. Kenapa ini enggak?

"Lang?" panggil Clara pelan.

"Gak mau ngomong sama kamu! Kemusuhan sama kamu!" semprot Gilang.

"LAH?!"

---

"MAMAAA!!!" Seorang anak kecil berlari ke arah Clara dengan rasa rindu di hati.

"Arsyaa." Clara memeluk tubuh mungil anak laki-lakinya. "Kamu sehat-sehat aja kan, sayang?" tanya Clara seraya mengecup pipi gembul Arsya.

"Alca cehat kok, Ma." Anak kecil itu menyunggingkan senyum manisnya.

"Pinter banget anak Mama," puji perempuan itu membuat Gilang menyibir.

Melihat perilaku Gilang yang seperti itu. Arsya langsung melangkah maju ke arah lelaki tersebut.

"Papa kenapa gitu wajahnya?" tanya Arsya tak suka. "Kok Papa kayak ngeledek aku sih?"

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang