12. Demam & Dokter

18.8K 1.2K 141
                                    

Absen, dari kota mana aja??

Absen, dari kota mana aja??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Clara.." gumam Gilang dengan mata yang terpejam.

Clara yang sedang di dapur itupun merasa ada yang memanggil namanya.

Ikatan batin, wkwk.

Clara melepas apron yang dikenakannya. Langkah kakinya menuju ke arah Gilang yang masih tertidur di depan pintu kamar Arsya.

"Gilang?" panggil Clara pelan saat ia sudah sampai di samping laki laki itu.

Clara menepuk pundak Gilang "Lang? Bangun," suruhnya.

"Maaf.." lirih Gilang.

"Hey, bangun." merasa ada yang aneh, Clara mencoba untuk menyentuh kening Gilang.

"Astaga, Gilang demam." kaget Clara. Perempuan itu mencoba untuk kembali membangunkan Gilang.

Entahlah, rasa sakit dan amarah Clara seolah lenyap saat melihat keadaan Gilang.

"Lang, bangun. Ayo jangan tidur disini." ujar Clara namun Gilang sama sekali belum bangun. Laki laki itu semakin menggumamkan nama Clara dan kata 'maaf'.

Takut terjadi sesuatu dengan suaminya. Clara mencoba untuk memapah Gilang dan menyuruhnya tidur di kamar Arsya.

Setelah Clara berhasil membaringkan Gilang di kasur. Perempuan itu kembali keluar dari kamar untuk mengambil obat penurun panas serta kompresan.

Di sisi lain, seorang anak kecil baru saja masuk ke dalam rumahnya bersama anak kecil lainnya.

Mereka adalah Arsya dan Dito (anaknya Nando & Lala).

Arsya berjalan ke arah Clara dengan Dito yang membuntutinya dari belakang.

"Mama," panggil Arsya.

"Eh, iya sayang. Kenapa?" sahut Clara.

"Mama mau napain?" tanya Arsya.

"Iya, kok tante bawa obat cilup." sambung Dito seraya meminum susu kotakan miliknya.

"Papa kamu lagi sakit, Sya. Jadi mama harus ngasih dia obat." jawab Clara.

Dua bocah itu sama sama mengerutkan keningnya.

"Tapi kan itu obat na Alca, kok di minum cama papa?" ujar Arsya heran.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang