17. Penghianat?

12.2K 1K 185
                                    

Hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening

Di dalam mobil itu tidak ada yang berbicara. Daniel sedang fokus menyetir sedangkan Clara, ia tak tahu harus apa. Perempuan itu memangku Arsya yang tengah tertidur.

Kemudian Daniel berdehem untuk mengurangi rasa canggungnya.

"M-maaf,"

Clara menoleh bingung ke arah Daniel "Maaf karena apa?"

"Saya sudah lancang membantu kamu, seharusnya tadi saya tidak buru buru menggendong Arsya. Seharusnya saya meminta izin kamu dulu." jelas Daniel.

"Tidak, malahan saya yang harus berterima kasih sama dokter. Dokter sudah membantu saya sebanyak tiga kali hari ini."

"Tiga kali?" bingung Daniel.

"Iya, yang pertama tadi pas di mall, terus dokter juga tadi sudah menggendong Arsya, dan sekarang dokter mau mengantarkan saya dan anak saya pulang."

Daniel terkekeh mendengar apa yang di katakan oleh Clara "Ternyata kamu ingat semuanya."

"Hehe, ingatlah, kan baru aja kejadian tadi." gumam Clara.

"Emm.."

"Kenapa, Dok?" tanya Clara.

"S-saya mau minta nomor telepon kamu." cetus Daniel membuat Clara mengerutkan keningnya.

"Jangan salah paham dulu. Saya meminta nomor telepon agar nanti lebih mudah untuk menghubungi kamu tentang mobil kamu." sambung Daniel.

"Baik, nanti kalo sudah sampai rumah akan saya kasih nomor telepon saya." jawab Clara.

"Terima kasih."

---

"Awas nanti kebentur." tangan Daniel terangkat untuk melindungi kepala Clara agar tidak terbentur bagian atas mobil.

"Makasih ya, dok." balas Clara.

"Bisa jangan pakai dok, gak?"
"Kita kan lagi di luar rumah sakit, Ra." katanya.

"Tapi--"

"Panggil aja, Daniel." serobot laki laki itu.

"O-ke, Daniel." final Clara.

"Bagus,"
"Oh, biar aku aja yang gendong Arsya." Daniel menggendong Arsya yang masih tertidur.

Keduanya masuk ke dalam rumah. Daniel membawa Arsya ke kamar bocah itu. Kemudian Clara mengajak Daniel untuk ke ruang tamu.

"Kamu mau minum apa?" tanya Clara.

"Gak usah, tadi aku udah minum kok." tolak Daniel.

"Oh, benar kah?"

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang