⚠️ Komen disetiap paragrafnya⚠️
Selama seminggu ini, rumah tangga Gilang dan Clara berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan. Entah ke mana hilangnya para pelakor dan pebinor itu.
Kini Gilang, Clara, dan Arsya tengah berada di sebuah taman hiburan. Ketiganya asyik menikmati beberapa wahana yang ada di sana.
"Mama, celuuuu!!!!" seru Arsya sembari mengangkat kedua tangannya ke atas. Di kanan dan kiri bocah itu dipegangi oleh Gilang, karena posisi Arsya yang berdiri.
"Arsya jangan teriak-teriak, nanti jatuh, Nak." Clara menatap was-was anaknya yang banyak gerak.
"Apa hubungannya teriak-teriak sama jatuh, By?" tanya Gilang sembari menggelengkan kepalanya heran.
"Diem kamu, Bocil," ketus Clara. Dirinya kembali menatap depan dan fokus pada wahana yang ia tumpangi bersama Gilang dan Arsya.
"Mama, becok-becok ke cini lagi, ya." Arsya mengatakan itu setelah duduk di tengah-tengah Gilang dan Clara.
"Bangkrut, Sya. Ngadi-ngadi aja lo," timpal Gilang berhasil membuat Clara menatapnya intens.
"Jadi gak mau nurutin kemauan anaknya sendiri?" tanya Clara sembari menyipitkan matanya ke arah Gilang.
"Y-ya gak gitu, By. Kamu 'kan tau aku nggak bisa kayak gini terus. Harus ke kantor juga," ujar Gilang.
"Yaudah, Sya. Nanti kita ke sini lagi. Papa kamu gak usah ajak, kita cari Papa baru aja." Arsya mengacungkan jempolnya. "Okey, Ma."
"KOK?!" Mata Gilang seketika membulat saat mendengar perkataan Clara.
"Baby ...." Gilang meraih sebelah tangan Clara. "Kamu bercanda, kan?" tanya nya takut.
"Enggak lah. Kalo perlu nih ya, aku bakal cari Sugar Daddy sekalian." Gilang memanyunkan bibirnya. "Kok, jahat ...?"
"Dih, kamu yang jahat. Masa Arsya nanti ngajak ke sini lagi, kamu bilang gak bisa. Kamu gak sesibuk itu kalik, Lang." Clara menyeloteh membuat Gilang menatapnya sembari menyebikkan bibirnya.
"Iyaa ... nanti ke sini lagi kok ...." Gilang mengelus jari-jari tangan Clara. "Yang penting jangan cari suami atau Papa baru buat Alca, yaa?? Kann udah ada akuuu."
Clara berpikir sejenak. Lalu tersenyum. "Okey, deh!" Mata Clara beralih menatap Arsya. Loh? Ternyata bocah itu sudah tertidur.
"Lang, Arsya udah tidur. Kita pulang, yuk?" ajak Clara membuat Gilang mengangguk.
Setelah mereka turun dari wahana. Gilang dan Clara berjalan untuk keluar dari taman hiburan tersebut.
Baru sampai di luar taman hiburan. Gilang memberi tahu Clara bahwa dirinya kebelet. Laki-laki itu harus mencari toilet sekarang juga.
"Ish, yaudah, aku tunggu sama Arsya di kursi itu ya?" Clara menunjuk kursi di bagian ujung sana yang berwarna coklat kayu.
Gilang mengangguk, lalu mengacak puncak rambut Clara. "Tunggu bentar, ya." Laki-laki itu berjalan untuk mencari toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND [OPEN PO]
ChickLit𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔!! ||Sequel MTiMH|| ‼️WARNING‼️ ✓ bucin ✓ posesif ✓ pencemburu ✓ big baby °°° Bagaimana jadinya jika seorang perempuan yang memiliki sifat galak namun penyayang, harus mempunyai suami yang bu...