05. Kantor

25.2K 1.6K 156
                                    

⚠️Follow sebelum baca⚠️
(Ada privat part nantinya)
---

⚠️Follow sebelum baca⚠️(Ada privat part nantinya)---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gilanggg bangunnn!!!"

Clara terus mencoba untuk membangunkan Gilang yang sedari tadi masih belum sadar dari alam mimpinya. Ini sudah jam sepuluh pagi dan Gilang sudah telat untuk ke kantor.

"Golang Galing bangunnn!!"

Clara beralih duduk di samping Gilang. Ia memegang kening suaminya.

"Gak panas kok." gumamnya.

Tiba tiba saja Gilang menarik tangan Clara hingga membuat tubuh Clara sedikit dekat dengannya.

"Khawatir banget ya?" goda Gilang.

Clara membulatkan matanya "Apaan sih!" perempuan itu langsung berdiri.

"C-cepet bangun! Udah telat masuk kantor kamu." ujar Clara.

"Gak mau masuk ke kantor,"

Clara terdiam "Kenapa?"

"Pegel byy.." rengek Gilang.

Clara mendengus sebal "Halah banyak alesan!"

"Udah ah aku mau keluar dulu."

"Kemana?" tanya Gilang cepat.

"Nyusul Arsya di rumahnya Lala." jawab Clara.

Fyi, Lala adalah adek kelas Clara waktu SMA. Kalo kalian lupa, wkwk.

Clara ingin melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Tapi ucapan Gilang berhasil membuatnya berhenti.

"Kamu tau kemarin aku mabuk?" celetuk Gilang.

Clara kembali menghadap pada Gilang. Perempuan itu berjalan ke arah suaminya.

Clara duduk tepat di samping Gilang yang masih duduk di atas kasur.

"Tau,"
"Kenapa kamu mabuk?" tanya Clara.

Gilang meraih kedua tangan Clara. Ia menatap lekat wajah istrinya.

"Jangan mikir macem macem dulu ya," pinta Gilang.

Clara tersenyum remeh "Terus aku harus mikir kayak gimana? Aku harus mikir kalo kamu malem malem sama sekretaris kamu itu?"

"By.." lirih Gilang.

"Aku mau kamu jelasin sekarang, Lang." titah Clara.

Gilang mencebikkan bibirnya, ia langsung memeluk tubuh Clara. Menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Clara.

"Maaf by,"
"Jangan marah.." ujarnya.

Clara terdiam. Sama sekali tidak minat untuk membalas pelukan dari Gilang.

"Aku gak ngapa-ngapain by, serius." isakan Gilang semakin terdengar.

"Jangan marah ya? Kita baikan aja." mohonnya seperti anak kecil.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang