45. Kabar Mengejutkan

8.4K 701 104
                                    

Loh loh adapa nihh😻

Gilang tertidur dengan kepalanya berada di atas dada Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang tertidur dengan kepalanya berada di atas dada Clara. Dua jam yang lalu, laki-laki itu merengek kepada Clara agar ia mau memberikan susu kepadanya. Namun Clara tidak mau memberikannya juga.

Bukan Gilang namanya kalau tidak bisa mendapatkan keinginannya. Laki-laki itu menangis hingga membuat telinga Clara terasa ingin pecah.

Akhirnya Clara memberikan apa yang Gilang inginkan dan berakhir tertidur dengan kepalanya berada di atas dada Clara.

Clara mengusap bibir Gilang karena terdapat air susu yang menempel di sana dengan kedua tangannya. "Udah gede, masih aja nyusu. Mana udah mau umur 30 tahun." Clara menggeleng heran.

Clara mengelus puncak rambut Gilang seraya menyanyikan lagu kesukaan Gilang.

"Gilang bobo, oh Gilang boboo." Rasanya Clara ingin tertawa karena mendengar dirinya menyanyikan lagu itu untuk seorang laki-laki yang sudah tak muda lagi.

"Jadi aku yang malu." Perempuan itu menggeleng sembari terkikik pelan. Pergerakan Clara membuat Gilang melenguh.

"Eum, nyanyii lagi, byy." Gilang kembali meminum pelan pabrik susu milik Clara.

"Capek, Lang. Kamu tidur pake bantal aja sini." Salah satu tangan Clara meraih bantal yang ada di belakang Gilang.

"Pweyuk ywa?" pinta Gilang membuat Clara menghembuskan nafasnya kasar. "Iya-iya," jawabnya malas.

Tanpa melepaskan tautan bibirnya dari pabrik susu milik Clara. Lelaki itu langsung berbaring ke samping dan langsung memeluk Clara dengan erat.

"Dah lah, mati muda aja gue," lelah Clara. Sampai kapan suaminya ini akan bersikap seperti ini terus?

"Puk-pwuk, byy." Gilang meraih salah satu tangan Clara, lalu disuruhnya untuk menepuk-nepuk pahanya. "Swinii, pwuk-puk swinii."

"Huh, iya ini aku puk-puk." Clara menepuk-nepuk paha Gilang seperti anak kecil. Sementara Gilang terus meminum rakus pabrik susu Clara.

Beberapa menit kemudian, Clara sudah bisa merasakan hembusan nafas Gilang yang tenang. Nampaknya laki-laki ini sudah tertidur kembali.

"Cepet juga bocil tidurnya." Clara dengan perlahan melepaskan pelukan tangan Gilang dari pinggangnya. Jujur saja, Clara merasa gerah karena pelukan Gilang yang terlalu erat.

Perempuan itu dengan gemas mengusap bibir Gilang yang kembali cemong karena bekas susu. "Dasar, masih aja jebret."

Clara menarik selimut tebal, lalu menyelimuti tubuh Gilang.

Cup

"I love you, bocil."

Clara melirik jam yang bertengger di dinding kamar. "Udah jam sembilan. Cek Arsya dulu, ah." Clara turun dari atas kasur, berniat untuk mengecek keadaan anaknya.

MY HUSBAND [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang