Prolog

17.6K 735 0
                                    

Hai para readers selamat datang dicerita yang aku tulis ini, kali ini aku tulis cerita dengan tema kerajaan, dalam cerita ini tidak ada niatan untuk meniru karya siapapun atau menyinggung pihak manapun....

Murni hasil imajinasi sendiri....

Selamat berimajinasi.....

Happy reading guys.......

                               *****

Brak

"Berani sekali kau menolak perjodohan ini dan mempermalukan ku di depan mereka. " Seorang pria mengamuk pada putrinya karena menolak dijodohkan dengan pria pilihannya.

"Aku tidak mau menikah dengan nya." Seorang gadis membalas perkataan ayahnya dengan acuh. Yang membuat amarahnya semakin meluap-luap.

"Berani sekali kau. Jika kau tidak menerima perjodohan ini maka Ayah akan menyita semua aset yang telah Ayah berikan padamu dan mengeluarkan mu dari anggota keluarga." Pria itu semakin emosi saat melihat putrinya pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Mereka semua yang ada disana hanya menatap drama keluarga yang terjadi di depannya. Sedangkan pria itu hanya bisa menahan malu karena sikap putrinya.

"Nak, kau Terima saja perjodohan ini, maka Ayahmu tidak akan melakukan ancamannya tadi." Seorang wanita yang merupakan istri dari pria tadi dan Ibu dari gadis itu mencoba untuk membujuk putrinya.

Gadis itu yang mendengar perkataan Ibunya menghentikan langkahnya saat akan menaiki tangga menuju kamarnya. Dia berbalik dan tersenyum remeh menatap tajam mereka semua yang ada di disana.

Prang

"APA YANG KAU LAKUKAN NAK?. " Wanita itu terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia mencoba untuk mendekati putrinya yang memegang pecahan Guci di tangannya.

Ya, gadis itu meninju Guci yang ada di dekatnya yang membuat tangannya berdarah karena tergores pecahan Guci yang tajam dan mengambil sebuah pecahan Guci itu lalu menggenggamnya.

"Jangan mendekat Ibu, atau aku akan melakukannya. " Gadis itu mengarahkan pecahan Guci yang ada di tangannya ke depan supaya wanita itu tidak mendekatinya.

"Jangan lakukan itu Zhisu, Ibu mohon padamu nak jangan lakukan itu." Wanita itu sudah menangis melihat putrinya berubah seperti itu.

                              _00_

Gadis itu bernama Zhang Zhisu, putri tunggal dari seorang pengusaha yang memiliki cabang perusahaan dimana-mana. Dia menolak perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya karena dia tidak mencintai pria itu.

Dia juga merasa hanya di jadikan boneka oleh Ayahnya untuk memenuhi semua keinginan nya. Sudah cukup selama ini dia diam saat mereka memaksanya untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan mereka.

Dia bahkan tidak bisa menikmati masa muda nya, karena orang tuanya mengekang nya untuk selalu berada di dalam jangkauan mereka. Semua keinginan mereka telah dia turuti tapi tidak untuk kali ini dia akan melawan.

Dengan mengambil keputusan bodoh yang membuatnya harus menjalani tanggung jawab yang lebih besar.

                             _00_

"Dengarkan aku baik-baik Ayah. " Gadis itu tersenyum remeh menatap Ayahnya.
"Apa kau pantas di panggil Ayah? Apakah seorang Ayah akan mengorbankan kebahagian putrinya hanya untuk urusan bisnis nya." Pria itu yang mendengar perkataan putrinya mengepalkan tangannya sampai kuku tangannya memutih.

"Berani sekali kau berkata seperti itu." Pria itu mengatakannya dengan menekan setiap kata yang di ucapkan nya. Sedangkan gadis itu yang mendengar perkataan Ayahnya hanya tersenyum mengejek dan menatap tajam Ayahnya.

"Kau mengancam ku bukan, AYAH? Jika kau bisa mengancamku maka aku juga bisa mengancammu. Dengarkan aku baik-baik, kalian kuberikan 2 pilihan. Pilihan yang pertama batalkan perjodohan ini atau pilihan yang ke dua adalah kalian akan melihatku mati di depan mata kepala kalian sendiri." Wanita itu yang melihat putrinya sudah menggenggam pecahan Guci dan mengarahkannya pada lehernya menjadi panik.

"Suami ku batalkan perjodohan ini atau kau akan kehilangan putrimu. " Wanita itu memohon pada suaminya untuk membatalkan perjodohan ini.
"Aku tidak akan membatalkannya, aku tahu dia hanya mengancam kita, dia tidak akan berani melakukannya." Pria itu masih tetap dengan pendirian nya yaitu menjodohkan putrinya dengan pria pilihannya.

Gadis itu yang mendengar perkataan Ayahnya tertawa menyeramkan. Yang membuat mereka semua yang mendengar nya bergidik ngeri.

"Baiklah jika itu keputusan kalian. "

Sret.

"ZHISUUU...... astaga apa yang kau lakukan nak?. " Wanita itu membulatkan matanya terkejut saat melihat putrinya menyayatkan pecahan Guci itu pada lehernya, dia segera berlari dan memangku kepala putrinya.

Sedangkan pria itu hanya berdiri mematung melihat kejadian di depan matanya. Dia tidak menyangka jika putrinya akan melakukan itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISANA SUAMIKU, CEPAT BAWA PUTRI KITA KERUMAH SAKIT SEKARANG. " Wanita itu menekan luka di leher putrinya sambil menangis. Dia juga memarahi suaminya yang hanya diam mematung menyaksikan kejadian di depannya.

Pria itu yang mendengar perkataan istrinya langsung tersadar dari lamunannya dan memerintahkan salah satu bodyguard nya untuk menyiapkan mobil yang akan mereka gunakan.

Pria itu membopong tubuh Putrinya lalu membawanya ke mobil mereka dan pergi menuju rumah sakit.

                             _00_

Di sepanjang perjalanan Zhisu merasakan sakit di seluruh tubuhnya, dia sudah tidak sanggup untuk menahan rasa sakitnya.

"Ibu ma..af..kan aku, atas se..mua kesa..lahan yang te..lah kulakukan." Zhisu mengatakan permintaan maafnya dengan terbata-bata dia mengatakannya dengan menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

"Tidak nak jangan katakan seperti itu, Ibu yang seharusnya minta maaf padamu. I..i..ibu sudah memaksamu untuk menuruti semua keinginan Ibu. Ibu minta maaf. " Wanita itu menggelengkan kepalanya dan menangis tersedu-sedu saat mendengarkan perkataan putrinya.

Sedangkan pria itu hanya menggenggam tangan dingin putrinya dan menangis dalam diam.

Zhisu sudah tidak dapat menahan lagi rasa sakitnya.
"Ma..afkan a..aku I..ibu, ma..afkan a..aku A..ayah." Mereka yang mendengar perkataan putrinya hanya bisa menangis.

Zhisu mengambil nafas dalam-dalan untuk mengisi paru-paru nya yang teras sangat sesak.
"Semoga ka...kalian hidup ba..hagia tanpa..ku." Dia tersenyum tulus sebelum menghembusakn nafas terakhir nya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya dan menangis histeris saat melihat tidak ada pergerakan dari putrinya.

"Tidak Zhisu jangan tinggalkan Ibu nak, kumohon bangunlah nak, kumohon bangunlah ZHIIISUUU." Wanita itu berteriak histeris saat mengetahui putrinya telah meninggalkannya.

"Cepat tambah kecepatannya, kenapa kau menyetir dengan sangat lambat. " Pria itu memarahi bodyguard nya yang mengantarkan mereka ke rumah sakit.
"Baik tuan. " Pria itu menambah kecepatan mobilnya dan tibalah mereka di rumah sakit terdekat.

Setibanya di rumah sakit sudah ada beberapa suster yang menyiapkan brankar rumah sakit untuk pasien. Berdiri di depan pintu IGD.

Pria itu segera membopong tubuh putrinya dan membaringkan nya di atas brankar yang telah tersedia.

Mereka segera membawanya ke ruang operasi untuk menghentikan pendarahan nya. Dan mengecek keadaan nya.

30 menit kemudian.

Ceklek

Seorang dokter keluar dari ruang operasi dan menghampiri mereka.

"Bagaimana keadaan putriku dokter?." Wanita itu yang melihat dokter keluar dari ruang operasi bangkit dari duduknya dan menghampirinya.

                             *****

Terima kasih buat kalian yang udah mau baca ceritaku.......

Sampai ketemu lagi di part selanjutnya....

Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang