Happy reading guys.....
*****
"Permisi nona, tuan memanggil anda." Seorang wanita bercadar dengan pakaian sederhana yang sedang melamun terkejut saat ada seseorang menghampirinya.
Tanpa berbicara sepatah katapun wanita itu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruangan pemilik toko yang sudah menjadi langganan untuknya sejak beberapa bulan yang lalu.
Bangunan yang terlihat sederhana dari luar sebenarnya menyimpan banyak rahasia di dalamnya. Jika di masa depan toko ini adalah pasar gelap yang menjual berbagai barang ilegal, bukan hanya berbagai barang yang sulit untuk didapatkan. Manusia pun juga dijual di toko ini seperti budak contohnya.
Namun tidak sembarang orang bisa membeli barang ataupun budak di toko ini. Mereka harus menerima beberapa persyaratan yang dibuat khusus oleh sang pemilik toko supaya keamanan transaksi mereka terjamin.
"Bagaimana kabar anda nona? Sudah lama kita tidak berjumpa." Seorang wanita yang mendengar basa-basi dari pria dihadapannya hanya memutar bola matanya malas. Ingin rasanya dia merobek mulut pria genit dihadapannya itu, tapi dia tidak bisa melakukannya jika ingin rencanya berjalan dengan sempurna.
"Tidak perlu banyak bicara cepat berikan saja barang pesanan ku." Pria itu hanya tertawa lepas sembari menyerahkan bingkisan kain yang berisi pesanan wanita cantik yang membuatnya tergila-gila padanya.
Wanita itu membuka bingkisan kain yang berisi barang-barang pesanannya dengan tersenyum puas.
"Mau kau apakan barang-barang berbahaya itu Selir Agung Wu Shasuang?." Senyum miring yang semula menghiasi wajah cantik wanita itu seketika hilang saat pria menyebalkan dihadapannya itu memangil namanya.Ya, wanita itu adalah Selir Agung Wu Shasuang yang sedang menyanar setelah berhasil lolos dari kejaran prajurit istana yang ingin menangkapnya setelah peristiwa kudeta yang dilakukan oleh Ayahnya beberapa bulan yang lalu.
Pria itu hanya tersenyum miring saat melihat reaksi dari wanita dihadapannya itu.
"Tuan Feng racun ini adalah racun paling mematikan di dunia bukan?." Selir Agung Wu Shasuang mengambil sebuah botol kecil yang berisi racun paling mematikan.Tuan Feng yang mendengar pertanyaan dari wanita bangsawan dihadapannya itu menaikkan salah satu alisnya.
"Bukankah kau sudah tahu Selir Agung Wu Shasuang? Kenapa kau menanyakannya kembali?." Selir Agung Wu Shasuang mengulas senyum miring saat menatap kembali botol kecil yang berada di genggaman tangannya saat ini."Bagaimana jika aku mencobanya padamu? Apakah kau akan langsung mati jika meminum racun paling mematikan ini?." Tuan Feng hanya tertawa lepas setelah mengerti kemana arah pembicaraan mereka.
"Oh, jadi kau ingin membunuhku setelah apa yang kulakukan selama ini padamu? Baiklah aku minta maaf jika sudah menyinggung perasaanmu." Tanpa menunggu lebih lama lagi Selir Agung Wu Shasuang segera meninggalkan pria menyebalkan itu setelah mengemas kembali barang-barang pesanannya dan memberikan sekantong emas.
Di tengah-tengah perjalanannya Selir Agung Wu Shasuang melihat rombongan pasukan prajurit istana yang sedang berpatroli. Dengan cepat Selir Agung Wu Shasuang mengubah arah tujuannya supaya tidak ada yang mengetahui identitasnya.
Rupanya ada seorang prajurit yang membuntuti nya dari belakang. Selir Agung Wu Shasuang yang menyadarinya semakin mempercepat langkah kakinya sampai mereka tiba pada sebuah jalan sempit dan sepi dengan gerakan cepat dia bersembunyi di balik sebuah pohon.
"Kemana perginya wanita itu?." Prajurit itu kebingungan saat kehilangan jejak dari wanita yang diikutinya. Saat hendak kembali pada pasukannya prajurit itu dikejutkan oleh seorang wanita bercadar yang sedang menatapnya dengan sorot mata tajam, jangan lupakan pedang tajam yang ada di genggaman tangannya itu.
"Siapa kau?." Tanpa menjawab pertanyaan dari prajurit itu Selir Agung Wu Shasuang melangkah perlahan mendekati prajurit istana itu yang sedang kebingungan menatapnya.
Saat sampai dihadapannya Selir Agung Wu Shasuang membuka cadar yang menutupi wajahnya dan membuat prajurit itu terkejut, saat prajurit itu akan mengeluarkan pedang miliknya Selir Agung Wu Shasuang lebih dulu menebas kepala prajurit itu sebelum prajurit itu menangkapnya.
"Dia benar-benar melakukan tugasnya dengan baik, pedang ini memang sangat tajam sesuai dengan harga mahal yang harus kubayar untuk membelinya." Setelah membersihkan noda darah yang mengotori pedang tajamnya, Selir Agung Wu Shasuang kembali menggunakan cadarnya dan pergi dari sana sebelum ada orang lain yang melihatnya.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama akhirnya dia tiba juga di istana dengan menyamar sebagai pelayan istana, setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian pelayanan istana dan sedikit mengotori wajahnya untuk menyempurnakan penyamarannya saat ini.
Selama berjalan melewati lorong-lorong istana, kedua tangannya mencengkeram keranjang buah yang dibawanya dengan kuat saat kembali teringat dengan momen-momen indah yang pernah dialaminya saat dirinya masih tinggal di istana.
Saat sedang berjalan menuju dapur istana, dari kejauhan Selir Agung Wu Shasuang melihat pemandangan yang mampu membuat darahnya mendidih seketika. Mereka adalah sepasang suami istri pemimpin Kekaisaran dinasty Huang yang sedang duduk bersantai di gazebo taman istana.
Saat sedang fokus melihat pemandangan yang mampu membuat darahnya mendidih seketika tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh teguran dari seorang pelayan istana yang kebetulan sedang lewat dan melihat keberadaannya.
"Hei kenapa kau melihat ke arah Kaisar Huang Qianfan dan Permaisuri Huang Zhisu dengan tatapan seperti itu? Apa kau mau dihukum jika ketahuan?." Demi keberhasilan rencana yang sudah disusunnya selama ini, kali ini dia harus rela merendahkan harga dirinya dihadapan pelayan istana yang seharusnya sedang melayaninya saat ini.
"Maafkan aku." Selir Agung Wu Shasuang menundukkan kepalanya dihadapan pelayan dihadapannya dengan emosi yang menggebu-gebu. Cengkeraman kedua tangannya semakin kuat untuk melampiaskan emosinya saat ini.
"Apa kau pelayan baru? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya?." Tanya pelayan itu pada Selir Agung Wu Shasuang.
"Iya, aku pelayan baru disini. Aku bertugas untuk menggantikan pekerjaan kakakku selama beberapa hari karena dia sedang sakit parah." Pelayan itu hanya menganggukkan kepalanya paham dengan alasan yang diucapkan oleh wanita yang dianggapnya sebagai pelayan baru istana itu.
"Baiklah aku harus segera pergi mengantarkan pesanan untuk kepala pelayan Bao." Selir Agung Wu Shasuang segera pergi menuju dapur istana sebelum dirinya lepas kendali karena emosinya yang membumbung tinggi dan membuat penyamarannya terbongkar.
"Sebentar lagi aku akan membunuhmu Permaisuri Huang Zhisu dan mengakhiri permainanmu."
Sedangkan di gudang tempat penyimpanan senjata sedang terjadi sedikit keributan karena pertengkaran kecil yang dilakukan oleh Jin Long dan juga Yang Zhu.
Kedua panglima istana itu sedang bertengkar hanya karena perihal sebuah pedang. Entahlah apa yang mereka ributkan sejak tadi tidak ada yang tahu.
"Ehem...apakah kalian akan terus bertengkar seperti itu?." Kedua panglima muda itu mengalihkan perhatian mereka dan menyudahi aksi pertengkaran yang mereka lakukan setelah mendengar suara familiar yang terdengar menyeramkan di telinga mereka berdua.
"Apa yang kalian ributkan sejak tadi?." Fu Yuan menatap mereka dengan tidak habis fikir, kenapa mereka berdua selalu bertengkar hanya karena masalah kecil?.
Meskipun Fu Yuan ber usia sama dengan Jin Long tetapi aura yang di keluarkan oleh pria itu tidak main-main. Mungkin karena dia merupakan tangan kanan dari Kaisar Huang Fengying jadi aura menyeramkan menular padanya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End] ✅
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan ber transmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi be...