Chapter. 48

2.2K 135 1
                                    

Happy reading guys.....

*****

Tak terasa satu tahun sudah sejak kejadian yang menghebohkan istana karena kabar kematian Kaisar Huang Feng Ying.

Kaisar Huang Qianfan yang saat itu masih menjadi Putra Mahkota setelah berita yang menghebohkan seluruh negeri dinasty Huang Pangeran Mahkota Huang Qianfan segera dilantik menjadi Kaisar supaya kursi kepemimpinan tidak kosong terlalu lama.

Setelah dilantik menjadi Kaisar Putra Mahkota Huang Qianfan di desak oleh para petinggi istana untuk segera menikah supaya kursi Permaisuri tidak kosong terlalu lama. Permaisuri Huang Zhisu yang saat itu masih merupakan seorang gadis desa terpaksa mengikuti seleksi Permaisuri Kekaisaran setelah mendapat undangan dari istana dan Ibu Suri Huang Xion Lue sendiri yang menulis surat tersebut.

Tak disangka ternyata dirinya terpilih untuk menjadi seorang Permaisuri, sejak saat itulah kehidupan barunya di mulai. Menjadi seorang Permaisuri ternyata tidak semudah dan seindah seperti yang dibayangkan oleh orang-orang selama ini.

Tinggal di istana dan menjadi seorang Permaisuri tentu saja memiliki resiko yang sangat besar memiliki banyak musuh di mana-mana dan nyawa kita yang menjadi taruhannya.

Satu minggu sejak pengangkatan Permaisuri, Kaisar Huang Qianfan kembali di desak oleh para petinggi istana untuk segera memiliki seorang selir. Proses seleksi untuk menjadi seorang Selir istana akhirnya pun di selenggarakan tapi tentu saja proses itu tidak lah mudah, banyak kandidat yang mencalonkan diri mereka dan mereka harus melewati setiap tahapan seleksi yang di berikan oleh pihak istana.

Hasil dari seleksi pemilihan Selir istana terpilih lah Selir Wu Shasuang yang merupakan seorang Selir Agung, lalu ada Selir Wang Rouyen yang merupakan Selir kedua, lalu masih ada lagi Selir Mei Niu yang merupakan Selir ketiga, Selir Lien Hua yang merupakan Selir ke empat dan Selir Yang Zhu yang merupakan Selir termuda Kekaisaran.

Setelah kursi Permaisuri terisi dan Kaisar Huang Qianfan telah memiliki lima orang Selir kehidupan di istana Kekaisaran dinasty Huang berjalan dengan baik dan semestinya.

Tetapi mereka tidak menyadari jika ada seseorang yang selalu mengawasi setiap kejadian yang terjadi di istana. Selir Yang Zhu yang merupakan salah satu anggota prajurit pasukan bayangan yang di pimpin oleh Kaisar Huang Feng Ying dan masih ada beberapa prajurit pasukan bayangan lagi yang di tugaskan untuk tinggal di istana dan berbaur dengan yang lain.

Mereka semua bertugas untuk memantau jalannya kepemimpinan Kaisar Huang Qianfan dan mengawasi setiap kejadian yang terjadi lalu melaporkannya kepada junjungan mereka.

Tak terasa waktu terus berlalu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun dengan seiring berjalan nya waktu dalang di balik penyerangan yang terjadi pada Kaisar Huang Feng Ying telah terungkap dan beberapa barang bukti juga sudah berada di tangan Kaisar Huang Feng Ying mereka hanya tinggal menunggu tanggal mainnya saja dan semuanya akan terbongkar.

Flashback off.

"Yang mulia..., oh ayolah yang mulia biarkan aku memiliki kembali benda-benda kesayanganku itu kumohon." Sudah sejak satu jam yang lalu Zhisu mencoba untuk merayu sang suami yang mengabaikannya karena sedang sibuk menyelesaikan laporan istana.

"Isshh... Ayolah yang mulia kembalikan benda-benda kesayanganku itu. Yang mulia aaaah... Ayolah kembalikan kembali mereka padaku." Habis sudah kesabaran Kaisar Huang Qianfan untuk mengabaikan istri kecilnya itu. Permaisuri Huang Zhisu kembali merengek seperti anak kecil untuk merayu sang suami namun hasilnya tetap nihil.

"Aku bilang tidak maka jawabannya tetap tidak permaisuri." Zhisu yang sudah terlanjur kesal karena sudah lelah merayu sang suami menatapnya dengan tatapan membunuh andalannya.

Kaisar Huang Qianfan yang di tatap seperti itu hanya menaikkan salah satu alisnya.
"Baiklah aku menyerah, sekarang katakan padaku alasan kenapa yang mulia menolak untuk mengembalikan benda-benda kesayanganku itu?." Ucap Zhisu dengan berkacak pinggang dan sorot matanya yang dia buat setajam mungkin supaya suami tampannya itu menurut padanya karena ketakutan.

Tapi bukannya takut sikap yang Zhisu lakukan itu malah terlihat imut dimata Kaisar Huang Qianfan.
"Baiklah aku akan mengatakannya padamu. Yang pertama aku tidak ingin kau terluka karena Permaisuri ku ini saat ini sedang mengandung calon penerus Kaisar." Ucap Kaisar Huang Qianfan dengan santainya tidak mempedulikan reaksi dari sang istri. Zhisu yang mendengar alasan pertama dari suami tampannya itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dan yang kedua, benda-benda kesayanganmu itu adalah milik istana jadi wajar saja kalau aku menyitanya karena kau mencurinya dariku." Zhisu yang mendengar alasan kedua dari Kaisar Huang Qianfan menatap penuh ketidak percayaan dengan alasan yang dikatakan oleh suaminya itu. Darimana dia tahu kalau benda-benda kesayangannya itu adalah hasil curian?.

Kaisar Huang Qianfan diam-diam melirik Permaisuri Huang Zhisu dan memperhatikan setiap gerak gerik yang di lakukannya. Kaisar Huang Qianfan yang mengetahui kebingungan dari Permaisurinya itu menahan tawa sambil berpura-pura sibuk mengerjakan pekerjaannya.

"Setiap sisi benda-benda kesayanganmu itu memiliki simbol istana jadi tentu saja aku mengetahuinya kalau itu adalah barang curian, karena aku juga telah menanyai prajurit yang bertugas di gudang penyimpanan senjata sejak kapan kau meminta senjata itu padanya dan tentu saja kau mengetahui jawabannya Permaisuri?." Tanya Kaisar Huang Qianfan sambil meletakkan gulungan kertas yang telah selesai di bacanya dan kembali mengambil gulungan kertas yang belum di bacanya.

Zhisu yang mendengar penjelasan dari Kaisar Huang Qianfan hanya bisa terdiam membisu dengan fikiran yang berkelana kemana-mana. Memang masuk akal penjelasan yang di jelaskan oleh Kaisar Huang Qianfan padanya.

"Jika sudah begini maka artinya aku kalah, percuma saja aku merayunya lagi lebih baik aku pergi saja." Batin Permaisuri Huang Zhisu dengan kesal.

Memang setelah kejadian pemberontakan yang di pimpin oleh Menteri Wu Zetian Kaisar Huang Qianfan jadi mengetahui tempat rahasia dan kebiasaan rahasia yang di lakukan oleh Permaisuri nya. Kaisar Huang Qianfan langsung mengutus beberapa prajurit untuk membereskan tempat tersebut dan menyita semua senjata tajam yang dimiliki oleh Permaisuri Huang Zhisu.

Zhisu yang mengetahui senjata miliknya disita oleh Kaisar Huang Qianfan mencoba untuk merayunya supaya mengembalikan kembali benda-benda kesayangannya itu padanya, namun hasilnya adalah nihil. Sekeras apapun dia mencoba untuk merayu Kaisar Huang Qianfan selalu berakhir dengan ketidak puasan.

Zhisu yang sudah terlanjur kesal pergi meninggalkan Kaisar Huang Qianfan seorang diri di ruangan kerjanya sambil menghentak-hentak kan kakinya kesal. Kaisar Huang Qianfan yang melihat sikap Permaisuri Huang Zhisu hanya bisa menghela nafas sabar, semenjaj istri kecilnya itu mengandung buah hati mereka sifatnya sering berubah-ubah dan membuatnya harus lebih banyak bersabar.

Sepanjang perjalanan menuju taman istana setiap prajurit dan pelayan yang berpapasan dan melihat perubahan raut wajah Permaisuri mereka hanya bisa menundukkan kepala mereka takut. Fu Yuan yang kebetulan melihat Permaisuri Huang Zhisu sedang berjalan sendirian berinisiatif untuk mengikuti nya memastikannya agar tidak berada dalam bahaya.

*****







Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang