Chapter. 45

2.6K 177 2
                                    

Happy reading guys.....

*****

5 bulan kemudian.

Lima bulan sudah sejak peristiwa pemberontakan yang dipimpin oleh Menteri Wu Zetian kepada Kaisar Huang Qianfan dan kembalinya Kaisar terdahulu yaitu Ayah dari Kaisar Huang Qianfan, Kaisar Huang Fengying.

Suasana istana kini terlihat berbeda dengan kembalinya sang Kaisar terdahulu, sejak kembalinya Kaisar Huang Fengying dinasty Kekaisaran Huang kini semakin berkembang.

Bandit-bandit yang sering menjarah para warga kini sudah di musnahkan oleh pasukan kelompok Naga Hitam, sebuah kelompok yang berisi pasukan prajurit bayangan dan orang-orang hebat lainnya.

Para petinggi istana yang melakukan penghianatan dan penyelewengan dana istana juga sudah dihukum oleh Kaisar Huang Qianfan atas keputusan dari Kaisar Huang Fengying. Beberapa orang yang menimbun hasil bumi dan menjualnya kembali dengan harga yang sangat mahal juga sudah di bumi hanguskan oleh orang-orang suruhan Kaisar setelah mendapat perintah dari Kaisar sendiri.

Saat peristiwa pertumpahan darah malam itu banyak sekali korban yang berjatuhan mulai dari para prajurit, pelayan, tabib, bahkan anggota keluarga kerajaan juga ada yang menjadi korban. Termasuk Selir Mei Niu dan Selir Lien Hua yang ditemukan meninggal dunia didalam kamar mereka masing-masing dengan luka sayatan pada leher mereka.

Beberapa Menteri yang berada di kubu Permaisuri Huang Zhisu juga banyak yang ikut menjadi korban atas peristiwa malam itu. Selir Wu Shasuang melarikan diri entah kemana setelah mengetahui bahwa rencana mereka untuk menggulingkan kekuasaan Kaisar Huang Qianfan gagal.

Menteri Wang Shen beserta istri dan putrinya Selir Wang Rouyen ditangkap oleh prajurit istana setelah terbukti terlibat dalam peristiwa pemberontakan kala itu. Proses penangkapan mereka sebelumnya diwarnai dengan penolakan karena mereka beralasan bahwa pihak istana telah ditipu oleh Menteri Wu Zetian.

Namun setelah Jin Long dan Fu Yuan datang membawa bukti sebuah stempel keluarga Menteri Wang Shen dan beberapa gulung kertas yang berisi perjanjian kerja sama antara Menteri Wu Zetian dan Wang Shen untuk menyingkirkan Kaisar Huang Fengying saat melakukan kunjungan ke sebuah desa terpencil mereka semua tidak bisa beralasan lagi. 

Setelah keluarga Menteri Wang Shen ditangkap dan dilakukan sidang serta kuatnya bukti yang menunjukkan bahwa Menteri Wang Shen benar-benar terlibat dalam skenario penyerangan Kaisar Huang Fengying akhirnya pihak istana menjatuhkan hukuman mati kepada keluarga Menteri Wang Shen.

Selir Yang Zhu yang merupakan salah satu prajurit dari pasukan kelompok Naga Hitam  kini gelar Selir termuda Kekaisaran yang sebelumnya pernah disandangnya gelar tersebut kini sudah di cabut kembali. Sebelum peristiwa kudeta lima bulan yang lalu Selir Yang Zhu masih menjadi seorang Selir Kekaisaran namun setelah peristiwa pemberontakan kala itu kini gelar Selir Yang Zhu sudah berganti menjadi seorang Panglima.

Setelah Kaisar Huang Fengying mengatakan semua nya saat pertemuan keluarga kerajaan tentang dimana dirinya selama ini bersembunyi dan hal apa saja yang sudah dia lakukan untuk bisa sampai seperti sekarang setelah itu susunan Menteri yang menjabat di ganti baru oleh Kaisar Huang Fengying. Gelar panglima kerajaan diberikan kepada Jin Long, Fu Yuan, dan Yang Zhu yang diberikan langsung oleh Kaisar Huang Qianfan.

Setelah dinasty Kekaisaran Huang berduka atas meninggalnya anggota kerajaan kini dinasty Kekaisaran Huang tengah diberikan kebahagian oleh sang dewa karena Permaisuri Huang Zhisu dinyatakan telah mengandung sang calon penerus kerajaan.

Berita kehamilan Permaisuri Huang Zhisu tersebar sangat cepat seperti angin yang berhembus, para penduduk yang ikut merasa bahagia atas berita tersebut membuat sebuah perayaan kecil sebagai ucapan rasa syukur mereka kepada sang dewa setelah peristiwa mengerikan melanda dinasty Kekaisaran Huang.

Pihak istana pun juga mengadakan sebuah pesta yang dirayakan selama tiga hari tiga malam sebagai ucapan rasa syukur kepada sang dewa. Selain pesta kerajaan yang dapat dinikmati pula oleh para warga atas saran dari Permaisuri Huang Zhisu sendiri pihak istana memberikan santunan kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Apa yang kau lakukan disini Permaisuri?." Kaisar Huang Qianfan memeluk istri kecilnya dari belakang saat melihatnya sedang memandang keluar jendela kamar mereka. Zhisu yang merasakan sepasang tangan kekar melingjar di pinggangnya hanya tersenyum simpul sambil mengusap sepasang tangan tersebut.

"Tidak ada, aku hanya ingin melihat ribuan bintang yang menghiasi langit malam ini. Apakah pekerjaanmu sudah selesai yang mulia?." Tanya Zhisu sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang suami tampannya.

"Yang mulia, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Zhisu sambil mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat wajah tampan suaminya. Kaisar Huang Qianfan yang ditatap seperti itu oleh istri kecilnya menatapnya dengan bingung.

"Ada apa Permaisuri? Apa kau menginginkan sesuatu? Apakah anakku menginginkan sesuatu?." Zhisu yang mendengar perkataan terakhir suaminya merubah raut wajahnya menjadi masam.
"Dia juga anakku yang mulia bukan hanya anakmu saja." Kaisar Huang Qianfan hanya tertawa pelan saat melihat istri kecilnya itu sedang merajuk padanya.

"Aku hanya bercanda Permaisuri, katakan apa yang kau inginkan hmm?." Kaisar Huang Qianfan memutar tubuh istri kecilnya agar mengahadap padanya.
"Jangan mencari Selir baru lagi." Hanya lima kata itu yang keluar dari bibir manis Permaisuri Huang Zhisu tetapi kata itu mampu membuat Kaisar Huang Qianfan tertawa lepas.

Zhisu yang melihat suami tampannya itu tertawa lepas mengerucutkan bibirnya kedepan yang membuatnya terlihat imut dimata Kaisar Huang Qianfan.
"Kenapa tertawa? Oh jadi yang mulia menganggap perkataan ku tadi sebagai lelucon heh?." Ucap Zhisu dengan kesal.

Kaisar Huang Qianfan segera menghentikan tawanya saat melihat Permaisurinya berlalu meninggalkannya dengan menghentak-hentakkan kedua kakinya seperti anak kecil.
"Tidak bukan begitu aku hanya bingung saja itu sebuah permintaan atau sebuah perintah Permaisuri." Ucap Kaisar Huang Qianfan seraya menghampiri Zhisu yang sudah duduk di sebuah kursi.

"Itu adalah sebuah perintah untukmu yang mulia." Dengan kesal Zhisu menggigit apel yang sudah di potong-potong dengan membuang muka saat suami tampannya menatapnya.

Tok tok tok.

Tak lama kemudian Ibu Suri Huang Xiong Lue masuk kedalam kamar menantunya setelah melihat kedua pelayan setia menantu kesayangannya itu berdiri di depan pintu kamar.
"Shu'er menantuku, ada apa dengan wajahmu? Kenapa cemberut seperti itu hm?." Ibu Suri Huang Xiong Lue yang melihat raut wajah menantunya  berubah menjadi keruh menatap putranya dengan tatapan penuh permusuhan.

"Ibu katakan pada yang mulia untuk jangan mencari Selir baru atau aku akan melepaskan gelar Permaisuri ku." Ucap Zhisu dengan bibir maju kedepan seperti bebek. Ibu Suri Huang Xiong Lue dan Kaisar Huang Qianfan membulatkan mata mereka terkejut saat mendengar perkataan Zhisu bahwa dia bersedia melepaskan gelar Permaisurinya jika Kaisar Huang Qianfan mencari Selir baru.

"Itu tidak akan terjadi menantuku benarkan putraku?." Ucap Ibu Suri Huang Xiong Lue dengan mata melotot mengancam pada putra semata wayangnya itu. Kaisar Huang Qianfan yang ditatap seperti itu hanya bisa menganggukkan kepalanya kaku dan tersenyum simpul.

"Baiklah kalau begitu, Ibu tolong temani Shu'er bertemu dengan Ayah. Aku ingin menghabiskan waktu dengannya." Zhisu langsung berdiri dari duduknya dan mengapit lengan Ibu mertuanya itu lalu menggeretnya keluar dari Paviliun miliknya.

"AKU TIDAK MENGIZINKANMU UNTUK MELAKUKANNYA PERMAISURI." Ucap Kaisar Huang Qianfan sedikit berteriak saat melihat istrinya yang sudah berjalan semakin jauh bersama Ibunya meningglakannya sendirian.

***** 



Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang