Chapter. 40

2.9K 173 3
                                    

Happy reading guys.....

*****  

Setelah drama tangis menangis selesai kini Permaisuri Huang Zhisu sedang berada didalam Paviliun Naga milik suami tampannya sekaligus berada di dalam pelukan hangatnya.

Zhisu hanya terdiam selama suami tampannya menjelaskan padanya bahwa pemandangan yang dia lihat beberapa waktu lalu itu tidak seperti yang dibayangkan nya. Selir Wang Rouyen datang tanpa diundang dan dengan kurang ajarnya tangannya langsung bergelayut manja di lengan suaminya dan tak lama dari itu dia menyaksikannya.

"Bukankah kau merasa senang heh, jika salah satu Selirmu sedang bersikap manja padamu?." Zhisu yang sudah kepalang kesal tidak memperdulikan kalau kosa katanya sopan atau tidak, dia sedang berbicara dengan siapa dan harus menggunakan kata yang seperti apa dia tidak memperdulikan itu semua. Sedangkan Kaisar Huang Qianfan yang mengetahui kalau istri kecilnya sedang cemburu mengembangkan senyum mahalnya.

"Aku tidak menyukai perilaku Selir Wang Rouyen yang tanpa seizinku dia langsung bersikap seperti itu." Kaisar Huang Qianfan kembali melanjutkan membaca berkas-berkasnya yang tertunda sesaat karena percakapan mereka. Zhisu mencebikkan bibirnya kesal tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh suaminya.
"Sungguh, kau tidak berbohong padaku kan?." Zhisu melontarkan pertanyaannya dengan wajah cemberut.

"Itu benar Permaisuri. Apa kau tahu Permaisuri setelah kita melakukan 'itu' semalaman aku tidak bisa tidur karena memikirkanmu." Zhisu mendongakkan kepalanya untuk menatap suami tampannya dengan tatapan bertanya-tanya.

Kaisar Huang Qianfan yang merasa kalau Permaisurinya sedang memperhatikannya menundukkan kepalanya untuk mengecup singkat bibir manis yang kini telah menjadi candu untuknya. Zhisu yang bibirnya dicuri kecupan nya oleh suaminya melotot kan matanya dan pipinya juga ikut bersemu merah bahkan sampai ketelinganya.

Cup.

Kaisar Huang Qianfan yang merasa tambah gemas saat melihat mata istri kecilnya yang melotot padanya seperti itu lagi-lagi mencuri kecupan singkat di tempat yang sama. Zhisu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan jantung yang sedang berdisko ria didalam sana.

Kaisar Huang Qianfan yang sudah terlalu gemas dengan perilaku Permaisurinya tertawa lepas, sedangkan Zhisu yang baru pertama kali melihat tawa dan mendengar suara tawa suaminya secara langsung terpesona dengan ketampanannya yang meningkat 2x lipat saat tertawa dan itu membuatnya tanpa sadar menatapnya dengan tatapan mata memuja.

Kaisar Huang Qianfan yang ditatap seperti itu menghentikan tawanya dan menatap Permaisurinya dengan penuh makna.
"Permaisuri sepertinya aku sudah jatuh cinta padamu setelah malam itu." Zhisu yang mendengar pernyataan cinta dari suaminya menjadi blank seketika.

Tiba-tiba telinganya terasa berdengung tatapan matanya kosong dan kesadarannya melayang entah kemana. Kaisar Huang Qianfan yang melihat istrinya seperti itu menjadi khawatir.
"Permaisuri, Permaisuri apa kau baik-baik saja?." Setelah mendapat guncangan pada kedua bahunya barulah kesadarannya kembali lagi padanya.

"Hah, iya?. Ada apa?." Setelah kesadarannya kembali Zhisu menatap kedua mata tajam suaminya untuk mencari sesuatu. Tapi dia tidak menemukan apa yang dicari olehnya.

Satu pertanyaan bodoh yang sudah dia dengar jawabannya sebelumnya tapi Zhisu tetap menanyakannya.
"Kau baru saja menyatakan cinta padaku yang mulia?." Ucap Zhisu dengan tidak percaya dan menunjukkan dirinya sendiri.

Kaisar Huang Qianfan yang ditanyai seperti itu hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum mengembang yang menghiasi wajah tampannya. Kedua pipi Zhisu kembali memerah seperti tomat, karena merasa malu dengan kondisinya Zhisu menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Malam ini akan kupastikan kalau hubungan kalian berdua akan berakhir untuk selamanya." Ucap sosok misterius yang mengawasi mereka dari kejauhan tanpa mereka sadari. Lalu tak lama kemudian sosok itu pergi dari sana sebelum ada orang lain yang curiga padanya.

Di dalam sebuah hutan yang lebat nan rimbun terdapat sekelompok pasukan berpakaian serba hitam lengkap dengan senjata mereka yang sedang mereka gunakan untuk berlatih. Salah satu dari mereka terlihat mencolok dengan menggunakan pakaian serba hitam dan terdapat sulaman gambar seekor naga yang disulam dengan benang emas pada baju lengan kanannya.

"Lapor yang mulia mereka sudah terlihat melakukan pergerakan yang mulia, apa yang harus kami lakukan yang mulia?." Pria dengan nama Jin Long itu sedang menghadap junjungannya dan melaporkan hasil dari pekerjaannya sebagai pengamat pergerakan musuh.

Pria dengan gelar yang mulia itu hanya menatap dingin pasukan didepannya yang sedang berlatih keras untuk mempersiapkan nanti malam.
"Jangan lakukan apapun, kita akan mulai bergerak saat matahari tenggelam dan mereka akan menyerang nanti malam saat itu kita sudah berada di istana."

"Baik yang mulia." Jin Long menundukkan kepalanya hormat pada sang junjungan dan berlalu pergi dari sana untuk menemui seseorang yang memiliki peran sangat penting untuk misi nanti malam.

Pria dengan gelar bagsawan itu tersenyum puas setelah melihat hasil dari kerja keras anak buahnya selama ini yang dia latih dengan sangat keras. Pandangan matanya beralih pada jejeran senjata yang berada tak jauh darinya, senyum miring terukir diwajah tampannya sebelum pergi meninggalkan pasukannya yang sedang berlatih.
"Akan segera ku akhiri permainan kalian selama ini. Saatnya membuat permainan yang baru."

"KITA AKAN AKHIRI PERMAINAN MEREKA DAN MENGUNGKAPKAN KEBENARANNYA PADA SEMUA ORANG."

"HIYAAAA...."

Pria dengan panggilan yang mulia itu tersenyum dari dalam rumahnya setelah mendengar sorak sorai semangat dari pasukannya yang dipimpin oleh Fu Yuan yang merupakan tangan kanannya.

"KITA AKAN MENUNJUKKAN JATI DIRI KITA PADA MEREKA SEMUA." Fu Yuan tersenyum penuh kepuasan saat salah satu anak buahnya kembali bersorak dengan lantang menyuarakan keinginan mereka yang mereka pendam selama ini.

Dia juga merasakan hal yang sama seperti yang mereka semua rasakan. Rasa bahagia, senang, dan semangat bergemuruh menjadi satu di dalam dadanya saat merasakan sebentar lagi kebebasan mereka akan kembali lagi.

Mereka akan segera mengakhiri masa pengasingan yang telah mereka jalani selama ini, bersembunyi dari dunia luar bahkan beberapa dari mereka ada yang harus mengganti identitas mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka yaitu menghancurkan permainan 'mereka' dan mengembalikan pemimpin mereka ke tempat asalnya.

Menyingkirkan orang-orang yang telah bermain kotor dan menggantinya dengan orang-orang baru yang lebih bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Saat sedang membayangkan seperti apa kehidupan yang akan mereka jalani setelah ini tiba-tiba Fu Yuan teringat dengan adik sepupunya. Tak terasa air mata mengalir dari kedua  matanya setelah teringat dengan apa yang telah Jin Long katakan padanya.

Setelah hari itu hari dimana dia mengetahui fakta bahwa adik sepupunya telah meninggal dunia dia bertekad akan mengusut tuntas dan mencari siapa orang yang telah berani mencabut nyawa adik sepupunya itu. Dia tidak akan langsung membunuhnya tapi dia akan menyiksa orang itu terlebih dahulu barulah setelah itu dia akan mencabut nyawanya.


*****






Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang