Chapter. 54

1.9K 110 0
                                    

Happy reading guys.....

***** 

Hari ini semua pelayan yang bekerja di istana Kekaisaran dinasty Huang dibuat bingung setelah mendapat perintah untuk berkumpul di halaman istana tanpa terkecuali.

"Apa yang terjadi?."

"Aku tidah tahu."

"Apakah ada sesuatu yang terjadi? Kenapa kita diberitahu untuk berkumpul disini?."

"Apakah akan ada yang dihukum oleh yang mulia sehingga kita diberitahukan untuk berkumpul di sini?."

Bisik-bisik terus saja terdengar semakin ramai yang membuat suasana semakin menegangkan, sampai kehadiran Fu Yuan, Yang Zhu, dan Jin Long membuat mereka semua terdiam ditambah lagi dengan hadirnya Kaisar Huang Qianfan yang berdiri di antara ketiga panglima Kekaisaran dinasty Huang.

Mereka semua yang hadir disana menundukkan kepala mereka hormat saat melihat kehadiran sang penguasa wilayah Kekaisaran dinasty Huang.

Beberapa prajurit ditugaskan untuk berdiri mengelilingi para pelayan yang berdiri di tengah-tengah halaman istana untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Perhatian untuk para pelayan yang berkumpul di halaman istana hari ini kita akan melakukan pengecekan kepada kalian satu persatu atas perintah dari yang mulia Kaisar Huang Qianfan." Fu Yuan mengawali kegiatan mereka dengan mengumumkan tujuan dari di kumpulkan nya para pelayan di halaman istana hari ini.

Mereka yang mendengarnya merasa bingung dengan keputusan dari Kaisar Huang Qianfan, meskipun begitu mereka tidak bisa menolak perintah dari Kaisar mereka jika mereka masih menyayangi kepala mereka semua.

"Panglima Yang Zhu yang akan memeriksa kalian satu persatu dan Jin Long akan mengecek tempat tinggal kalian selama kalian tinggal di istana dan Kaisar Huang Qianfan sendiri yang akan memantau jalannya kegiatan hari ini, jadi mohon kerjasamanya."

Setelah mendapat perintah dari Fu Yuan baik Jin Long ataupun Yang Zhu mereka berdua dengan segera membubarkan diri mereka sesuai dengan tugas mereka satu persatu.

"Ulurkan kedua tangan kalian kedepan dan berbaris yang rapi."
Tanpa menunggu lebih lama lagi Panglima Yang Zhu segera memulai mengecek pergelangan tangan mereka satu persatu sesuai dengan urutan barisan para pelayan.

Sedangkan Jin Long kini mulai menggeledah seluruh isi asrama para pelayan dengan dibantu oleh beberapa prajurit. Mulai dari lemari pakaian, kolong tempat tidur, dan barang bawaan mereka semua dicek satu persatu  tanpa terkecuali.

Saat menggeledah salah satu lemari pakaian milik salah satu pelayan mata tajam Jin Long tertuju pada sebuah botol kecil dan sebuah belati dengan ukiran burung phoenix yang tersimpan rapi dibalik tumpukan pakaian.

"Rupanya kecurigaan Yang Zhu ada benarnya, pemiliknya pasti bukan orang biasa." Monolog Jin Long setelah melihat kedua benda mencurigakan tersebut.

Karena merasa penasaran akhirnya Jin Long mengambil kedua benda mencurigakan tersebut dan menyimpannya dengan aman untuk diserahkan pada Kaisar Huang Qianfan.

Rupanya ada seseorang yang sedang memperhatikan kegiatan mereka dari luar tanpa mereka semua sadari.

"Sial, sepertinya mereka sudah mulai curiga padaku. Aku harus segera melakukannya sebelum semuanya terlambat." Ucap sosok tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Selir Agung Wu Shasuang yang baru saja kembali dari luar setelah membeli sesuatu dan hendak masuk kedalam tempat tinggalnya.

Untung saja racun paling mematikan yang dibelinya beberapa hari yang lalu selalu dibawa olehnya kemanapun dia pergi demi terwujudnya rencana balas dendam yang selama ini sudah disusunnya dengan rapi.

Sebelum ada orang lain yang mengetahui keberadaannya Selir Agung Wu Shasuang segera pergi meninggalkan mereka.

Selama setengah hari mereka menghabiskan waktu untuk menyelidiki sosok mencurigakan yang di curigai oleh Panglima Yang Zhu.

Kini tugas mereka telah selesai dan mereka kini sedang berada di ruang kerja Kaisar Huang Qianfan untuk melaporkan hasil dari kegiatan hari ini.

"Hormat hamba yang mulia semoga yang mulia diberikan umur panjang, mohon maaf yang mulia hamba tidak bisa menemukan pelayan mencurigakan tersebut."

Panglima Yang Zhu memberikan salam hormatnya serta menyampaikan hasil dari pekerjaannya hari ini pada Kaisar Huang Qianfan karena tadi Kaisar Huang Qianfan sempat pergi terlebih dahulu meninggalkan halaman istana karena ada sesuatu yang harus diurusnya.

Kaisar Huang Qianfan yang mendengar laporan dari mantan selirnya itu hanya menatapnya sekilas dan kembali fokus pada gulungan kertas yang sedang dibacanya.

Jin Long segera mengeluarkan barang mencurigakan yang ditemukan olehnya diatas meja kerja Kaisar Huang Qianfan setelah memberikan salam hormat nya terlebih dahulu.

Kali ini perhatian Kaisar Huang Qianfan teralihkan sepenuhnya pada dua buah benda yang berada di atas meja kerjanya.

Mata tajamnya tertuju pada sebuah belati dengan ukiran burung phoenix yang terasa sangat familiar untuknya. Untuk beberapa saat otak pintarnya dipaksa untuk mencari kepingan memori mengenai belati dengan ukiran yang sangat cantik itu.

Hingga setelah menemukan memori yang dicarinya sorot mata Kaisar Huang Qianfan berubah menjadi semakin tajam, tangannya menggenggam belati tersebut dengan sangat kencang hingga otot-otot tangannya terlihat dengan jelas.

"Belati ini adalah milik Selir Agung Wu Shasuang itu artinya dia masih hidup." Baik Jin Long ataupun Yang Zhu mereka berdua sama-sama terkejutnya setelah mendengar langsung perkataan dari Kaisar mereka.

"Pantas saja aku merasa tidak asing dengan belati ini, belati ini adalah pemberian dari menteri Wu Zetian pada Selir Agung Wu Shasuang dan dia sempat menunjukkannya padaku saat itu." Batin Kaisar Huang Qianfan.

Bagaimana mereka bisa melupakan kemungkinan besar itu bahwa Selir Agung Wu Shasuang masih hidup dan  dapat diperkirakan dia akan kembali ke istana untuk melakukan balas dendam.

"Itu artinya Permaisuri Huang Zhisu berada dalam bahaya yang mulia. Kita harus segera menemukan keberadaan Selir Agung Wu Shasuang sebelum semuanya terlambat yang mulia." Kaisar Huang Qianfan segera mengalihkan perhatiannya setelah mendengar penjelasan Jin Long.

"Dimana Permaisuri?." Tanya Kaisar Huang Qianfan setelah teringat akan sesuatu.

"Menjawab yang mulia, Permaisuri saat ini sedang berada di kediaman bulan yang dijaga dengan ketat oleh beberapa prajurit yang mulia." Akhirnya Kaisar Huang Qianfan dapat menghela nafas lega setelah mendengar bahwa istri kecilnya itu sedang berada di paviliun miliknya, mungkin saat ini dia sedang tertidur pulas setelah menghabiskan banyak makanan.

"Mulai saat ini Kaisar ini menugaskan Panglima Yang Zhu untuk selalu melindungi nyawa Permaisuri dan calon pangeran mahkota selama berada jauh dariku sampai kita menemukan keberadaan Selir Agung Wu Shasuang." Kedua Panglima Kekaisaran dinasty Huang itu menundukkan kepala mereka hormat atas keputusan besar yang telah diambil oleh Kaisar mereka.

Untuk kali ini tiba-tiba jantung Kaisar Huang Qianfan berdetak 2x lebih cepat dari biasanya tanpa sebab dan perasaan aneh itu datang dengan tiba-tiba dan membuatnya merasa tidak nyaman.

"Semoga tidak ada sesuatu hal buruk yang akan menimpa Permaisuri dan calon penerus Kekaisaran."

*****

Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang