Chapter. 51

2.2K 131 10
                                    

Happy reading guys.....

*****

Malam telah berganti dengan pagi, kini tugas sang rembulan telah digantikan oleh sang surya yang bertugas untuk menyinari seluruh alam semesta.

Seorang pria bergerak tidak nyaman dari tidurnya saat wajah tampannya terasa hangat karena terkena sinar matahari yang masuk kedalam kamar mereka melalui ventilasi udara, pria itu adalah Kaisar Huang Qianfan.

Saat membuka kedua matanya Kaisar Huang Qianfan disuguhkan oleh pemandangan wanita cantik yang membuat perhatiannya berpusat padanya sepenuhnya saat ini.

Cup.

Cup.

Cup.

Cup.

Permaisuri Huang Zhisu yang masih tertidur nyenyak menggeliat tidak nyaman saat merasakan ada yang mengganggu tidurnya saat ini. Kaisar Huang Qianfan yang merasa gemas melihat wajah cantik Permaisuri kecilnya memberikan kecupan pada seluruh wajah istri kecilnya yang sedang tertidur nyenyak dan berakhir Dengan kecupan manis pada bibir mungil yang membuatnya candu.

Dengan perlahan kedua mata indah itu kini terbuka dengan perlahan saat merasakan ada yang mengusap puncak kepalanya. Setelah membuka kedua matanya Permaisuri Huang Zhisu atau Zhisu dari masa depan menatap pria dihadapannya yang sedang menatapnya dengan tersenyum manis dengan pandangan cengo.

Untuk sesaat otaknya menjadi blank seketika, kedua mata bulatnya berkedip-kedip lucu saat otaknya berfikir keras mencerna situasinya saat ini. Kaisar Huang Qianfan yang melihat kedipan mata Permaisuri Huang Zhisu semakin bertambah gemas dan memberinya sebuah kecupan singkat pada bibir merah menggoda itu.

Cup.

Setelah mendapat morning kiss dari pria dihadapannya seketika itu juga kedua mata Zhisu terlihat seperti ingin keluar dari tempat nya setelah menyadari siapa laki-laki yang berada di hadapannya saat ini.

"HUUUAAA....." Kaisar Huang Qianfan menjauhkan wajahnya karena terkejut setelah mendengar jeritan yang membuat telinganya berdengung seketika, karena sama terkejutnya seperti Kaisar Huang Qianfan dengan spontan Zhisu mendorong dada bidang suami tampannya untuk menjauh darinya dan membuatnya hampir jatuh dari tempat tidurnya jika saja tangan kekar Kaisar Huang Qianfan tidak segera menangkap pinggang rampingnya itu.

Dugh.

Wajah cantik Zhisu menghantam dada bidang Kaisar Huang Qianfan yang terasa keras seperti balok kayu dan membuat kepalanya sedikit pusing saat ini.
"Kau hampir membunuh calon anak kita Permaisuri, lain kali jangan lakukan itu lagi kau membuatku takut." Ucap Kaisar Huang Qianfan dengan nada khawatir.

"Hah?..." Zhisu yang tidak paham dengan maksud dari perkataan suami tampannya itu hanya menatap wajah tampan itu dalam diam.
"Jangan menatapku seperti itu jika kau tidak ingin kehabisan nafas saat kucium Permaisuri." Zhisu spontan menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menatap suami tampannya dengan tajam.

"Lepaskan pelukan anda yang mulia, a-anda membuat saya tidak nyaman." Kaisar Huang Qianfan yang mendengar bahasa formal yang diucapkan oleh Permaisurinya mengerutkan keningnya bingung, dia tidak menyukai bahasa formal yang diucapkan oleh Permaisuri Huang Zhisu saat sedang berbicara dengannya.

Dia lebih suka jika Permaisuri nya berbicara tanpa sopan santun padanya karena menurutnya itu terdengar lucu, seperti saat istri kecilnya itu mencak-mencak tidak jelas padanya dengan menggunakan bahasa nonformal.

Cukup lama kedua mata mereka saling memandang satu sama lain, sampai Zhisu melepaskan pelukan mereka dan pergi meninggalkan Kaisar Huang Qianfan seorang diri diatas tempat tidur yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang sulit untuk dijelaskan.

Zhisu berjalan menuju tempat pemandiannya dengan jantung yang berdegur kencang dan kedua pipinya kini terasa panas, mungkin wajahnya kini sudah memerah seperti tomat yang sudah matang.

Zhisu yang sedang berendam dengan air hangat fikirannya kini tiba-tiba berkelana entah kemana saat memikirkan kembali maksud dari mimpi buruknya selama ini.

"Kenapa aku bermimpi ada seorang wanita yang membunuhku? Apakah aku akan mati lagi kali ini? Huufftt....." Untuk ke sekian kalinya Zhisu menghela nafas panjang saat memikirkan kembali maksud dari mimpi buruk yang selalu menghantuinya beberapa hari ini.

Sampai suara teriakan dari luar pemandiannya membuatnya tersadar kembali dari lamunannya.
"PERMAISURI KENAPA KAU LAMA SEKALI? APAKAH AKU BOLEH MASUK?.... " Zhisu yang terkejut mendengar teriakan menggelegar Kaisar Huang Qianfan mengusap perutnya pelan dan kembali mengela nafas dengan kesal.

"Huh, orang itu membuatku terkejut saja." Zhisu memakai pakaiannya tanpa dibantu oleh pelayan sambil menggerutu karena sikap suami menyebalkannya itu.

"PERMAISURI APAKAH AKU BOLEH MASUK?." Tak lama setelah Kaisar Huang Qianfan berteriak, telinganya mendengar pintu tempat pemandiannya yang terbuka.

"YAAKK.... BERANI MASUK KUBUNUH KAU KAISAR BRENGSEK!!." Teriak Zhisu tak kalah nyaring, dengan moodnya yang sedang berantakan ditambah lagi dengan pakaiannya yang sangat ribet dia pakai semakin menambah rasa kesalnya saja.

"Apakah kau baik-baik saja Permaisuri?." Zhisu yang baru membuka pintu dikejutkan dengan penampakan tubuh tinggi tegap suaminya yang berdiri tepat didepan pintu.

Kaisar Huang Qianfan menatap istri kecilnya dengan Sorot mata khawatir, sekali lagi dirinya dibuat terkejut oleh tingkah laku dari suami menyebalkannya itu.

"Aku baik-baik saja." Jawab Zhisu jutek setelah melihat sekilas kearah suami menyebalkannya itu, Kaisar Huang Qianfan yang mendengar bahasa yang diucapkan Permaisuri seperti itu malah tersenyum lebar seperti orang gila.

Sepertinya Permaisuri kecilnya sudah tidak marah lagi padanya terbukti dari bahasa yang diucapkannya berbeda dengan yang diucapkannya pagi tadi.

"Udah gila kayaknya dia, perasaan senyumnya lebar amat?." Kaisar Huang Qianfan menyusul istri kecilnya yang sudah duduk dihadapan hidangan sarapan yang sudah disiapkan oleh pelayan dengan senyum lebar yang masih menghiasi wajah tampannya.

Zhisu yang melihat eye smile suami tampannya itu menjadi aneh seketika.
"Apakah anda sakit yang mulia?." Zhisu menempelkan telapak tangannya ke dahi Kaisar Huang Qianfan untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Suhunya normal, sama denganku." Rupanya Ibu Suri Huang Xiong Lue melihat interaksi antara putra menyebalkannya itu dengan menantu kesayangannya sejak tadi.

"Ehemm... Sepertinya kehadiranku mengganggu momen romantis kalian berdua?." Zhisu yang tersentak karena terkejut segera menjauhkan telapak tangannya dari kening Kaisar Huang Qianfan dan menatap Ibu mertuanya dengan malu-malu.

Ibu Suri Huang Xiong Lue mengulas senyum jahilnya saat melihat reaksi malu-malu menantu kesayangannya itu.
"Kenapa wajahmu merah Shu'er apa kau sakit?." Tanya Ibu Suri Huang Xiong Lue dengan jahilnya, Kaisar Huang Qianfan yang semula melihat kehadiran Ibunya dengan kesal kini beralih menatap Permaisutinya dengan sorot mata khawatir.

"Permaisuri apa kau sungguh sakit?." Kedua telapak tangan Kaisar Huang Qianfan kini membingkai wajah cantik Permaisuri Huang Zhisu dan menatapnya dengan penuh kekhawatiran.

Zhisu semakin salah tingkah saat wajahnya kini semakin dekat dengan wajah suami menyebalkannya itu. Rupanya diam-diam Ibu Suri Huang Xiong Lue tersenyum puas saat melihat reaksi dari sepasang suami istri yang sedang kasmaran itu.

"Ehemm.. Apakah kalian akan membiarkan ku berdiri disini saja?." Zhisu yang kembali tersadar segera melepas tangan Kaisar Huang Qianfan dari wajahnya dan berdiri menghampiri Ibu mertuanya yang sedang melihat aksi mereka sejak tadi.

"Silahkan Masuk Ibu, maafkan Shu'er karena telah membiarkan Ibu berdiri terlalu lama di depan pintu." Zhisu menuntun Ibu mertuanya menuju kursi yang sudah tersedia dan meninggalkan kembali suami menyebalkannya itu sendirian untuk yang kedua kalinya.

Ibu Suri Huang Xiong Lue hanya mengulas senyum keibuan nya saat melihat reaksi dari menantu kesayangannya itu, tidak salah dirinya memilihnya untuk dijadikan istri sah putra satu-satunya.

*****



Empress From The Future  [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang