"Langit... Simpan rahasiaku baik baik ya, hanya kamu, bulan, bintang dan Tuhan yang aku percaya."
~Rasilla Akhsya Raulen***
Hari ini tidak bagus, karena diwarnai oleh gelapnya langit dan dibasahi oleh tangisan awan. Dari pagi sampai detik ini hujan masih mengguyur kota kembang. Hawa dingin semakin terasa, karena hujan tak kunjung mereda malah semakin deras.
Silla tidak bersemangat menyambut hari libur ini, karena ia tidak bisa berbuat apa-apa di cuaca hujan seperti ini. Karena alerginya terhadap hujan dan dingin membuat ia tidak bisa seperti orang lain yang dengan bahagianya merasakan hujan bersama orang tersayang.
Tadi pagi Silla keluar kamarnya hanya untuk sarapan dan menonton tv saja, tapi karena tidak ada yang menyenangkan akhirnya dia kembali ke kamar. Dia bisa melakukan apa saja yang dia mau di dalam kamarnya.
Silla duduk di meja belajarnya, ia membereskan buku pelajarannya yang ada di dalam tasnya untuk disimpan ke rak bukunya. Tapi, saat Silla mengeluarkan bukunya, ada satu buku terjatuh, dan saat Silla ambil itu bukan buku miliknya. Itu buku milik temen sebangkunya, Ello.
"Ello Agni Pratistha?" Gumamnya seraya mengangkat sebelah alisnya kebingungan.
Tanpa pikir panjang Silla langsung mengambil HP-nya dan mengambil foto buku milik Ello. Lalu Silla send via DM.
Ellopratistha
Ini buku punya kamu El?
Kok ada sama lo?
Balikin buru!!Masih hujan El, ntar Silla balikin kalo udah reda hujannya ya
Share lock!!
Buat??
Ga usah banyak tanya!!
Iya bentar
Tak lama setelah Silla mengirim lokasi rumahnya, suara motor terdengar di depan rumahnya. Silla mengintip melalui jendela kamarnya, dan mendapati Ello yang ada disana, sedang berbicara dengan Pak Agus security rumahnya. Silla langsung keluar dari kamarnya dan turun ke bawah menghampiri Ello.
Saat membuka pintu, Ello sudah berada di depannya dengan pakaian yang sudah basah kuyup terguyur hujan. Ello terlihat tampan saat wajahnya terkena cipratan air hujan.
"Ngapain hujan hujan kesini?" Tanya Silla di ambang pintu rumahnya. Silla belum mempersilahkan Ello masuk kedalam rumahnya.
"Ada siapa kak?" Tanya Lina sambil menghampiri Silla ke depan pintu.
"Ya ampun kak, temen kehujanan gini bukannya suruh masuk aja... Kasian dia kedinginan loh." Ucap Lina terkejut saat melihat Ello berpenampilan basah kuyup seperti itu.
"Ehh iya bu... Hayu masuk dulu El. Nanti kamu ganti baju pake baju ayah dulu." Ajak Silla sambil menarik tangan Ello. Ello hanya menurut saja dan dia masih diam tak mengeluarkan sepatah katapun.
Silla pun menarik Ello menuju ruang tamu. Dan mempersilahkannya duduk.
"Ehhh jangan duduk disitu El, disini aja." Titah Silla sambil menunjuk kursi kayu yang ada di sebelah sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita¿?
Teen FictionSahabat jadi cinta Cinta jadi benci Benci jadi cinta Lucu, cinta serumit itu ternyata. Tapi dari cinta banyak pelajaran yang bisa diambil. Persahabatan yang sudah terjalin dari kecil, harus hancur begita saja karena timbulnya rasa ingin memiliki leb...