28. Mencoba Terbiasa

29 5 1
                                    

Ternyata pertemuan kita untuk hanya sekedar saling mengenal bukan untuk bersama
-Rasilla-

Happy Reading

Sinar matahari pagi mulai menyapa hari yang baru. Tiga minggu sudah terlewati setelah liburan kemarin. Kini Silla dan teman-teman kembali ke sekolah seperti biasa. Tapi, ada yang berbeda. Jika biasanya ia berangkat sekolah bersama Aji, kini berbeda.

Seperti pagi ini, ia berpapasan dengan Aji di depan pagar rumahnya. Aji yang sudah siap berangkat menggunakan motornya, hanya memberikan senyuman manis untuk Silla. Silla membalas senyuman itu sambil menunggu jemputan tiba. Ello.

Setelah Aji dan Tiara berpacaran. Aji tidak pernah lagi bermain ke rumahnya. Bahkan berkunjung untuk menghabiskan masakan ibu saja tidak. Dan biasanya Silla kemana-mana diantar Aji. Tapi kini diantar Ello atau Faiz. Aji benar-benar menjauhinya.

"Sorry lama." Ujar Ello saat sampai depan rumah Silla. Ello langsung memakaikan helm pada Silla dan merapikan rambut Silla.

"El, tadi Aji senyum ke Silla." Ceritanya penuh antusias. "Senyumnya manis banget arghhhh!!" Nampak jelas pipi Silla berubah warna menjadi merah.

"Nyapa ga?" Tanya Ello sambil menatap Silla datar.

"Engga. Cuma senyum doang." Jawab Silla sambil berjalan menaiki motor Ello.

"Ihh El kayak biasa. Ga bisa naiknya." Keluh Silla.

Ello menghela nafas, lalu memberikan tangannya sebagai tumpuan Silla.

"Pegang pundak sama tangan gw."

Silla pun mengikuti apa yang Ello katakan. Dan akhirnya bisa naik dan duduk nyaman di atas motor milik Ello.

"El, Silla pegangan kemana?" Tanya Silla sambil memikirngkan kepalanya menghadap Ello.

"Ck. Gitu aja nanya." Ello langsung menarik tangan Silla untuk melingkarkan tangan mungil Silla pada pinggangnya. "Kayak gini biar ga jatuh." Silla menurut saja.

"Ello Go!!" Ujar Silla sambil menaikan salah satu tangannya yang di kepal.

Sebelum melajukan motornya. Ello mengatur kaca spionnya. Ia arahkan kaca spion sebelah kanan ke arah Silla. Ello dapat melihat Silla dari kaca spion. Senyuman tipis itu terukir di wajah Ello yang tertutup helm full facenya itu.

Ello mulai melajukan motornya. Selama perjalanan ke sekolah mereka berdua tidak mengobrol. Keduanya fokus pada kegiatan masing-masing. Silla sibuk tengok kanan kiri sambil bersenandung kecil. Dan Ello sibuk memperhatikan jalan dan Silla tentunya yang ia lihat dari kaca spion.

"Cantik." Gumam Ello, lalu kembali melihat ke depan. Sedikit melirik ke arah spion. Dan menampilkan wajah Silla dengan bibir bawah yang ia majukan.  "Arghhh you're so cute." Batin Ello. Jantungnya tengah disko saat ini melihat ratu cantik dan menggemaskan ini.

Merasa jantungnya tidak aman. Ello menaikan kecepatan motornya. Membuat pelukan Silla semakin kuat.

"EL, PELAN PELAN. SILLA TAKUT NGE-JENGKANG IHHH !!" Gerutu Silla, Tapi tidak di gubris oleh Ello sedikit pun.

Motor Ello berhenti di lampu merah. Motor Ello tepat berhenti di sebelah motor yang ditumpangi oleh dua sejoli yang tengan dimabuk asmara. Aji dan Tiara.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang