39. Kembalinya Sang Tokoh Favorit

13 3 0
                                    

WARNING!!!

JANGAN LUPA UNTUK VOTR AND FOLLOW GENGS!!

KOREKSI TYPO YANG BERTEBARAN!!!

Happy reading gengs....

Aji sudah pulang dari rumah sakit. Dokter bilang keadaanya sudah mulai membaik, tapi ia haru tetap kontrol dan menjalani terapi. Saat Aji pulang, Aji senang karena masih melihat papa, mamah, abang dan adiknya tersenyum. Selama di rumah sakit Aji memikirkan ancaman itu. Ia takut terjadi apa apa dengan keluarganya.

Aji sangat rindu suasana rumahnya, apalagi kamarnya. Kamar dengan nuansa warna abu itu yang selalu Aji rindukan. Dibalik isi kamarnya yang tidak jauh bertema'kan Silla. Foto dan barang-barang favorite Silla pun ada di kamar Aji. Tapi yang paling Aji rindukan adalah tetangga sebelahnya. Aji sudah tidak bisa menahannya lagi. Aji sudah sangat tersiksa untuk membuat Silla jauh darinya, Aji tersiksa jika harus mencueki Silla, dan Aji tersiksa saat melihat Silla tertawa bersama Ello bukan dirinya.

"Bang, abang udah benelan sehsehatTanya Zio yang kini berada di pangkuan Aji. Aji tersenyum kepada adiknya itu.

"Udah dong. Abang udah kuat, udah sehat lagi." Jawab Aji seraya memeragakan gaya seorang binaragawan.

"Belalti abang bisa jagain mama, Zio sama kakak cantik dong." Ucap Zio dengan mulut cadelnya.

"Kakak cantik yang mana ni?" Tanya Aji bingung.

"Emang abang punya kakak cantik belapa? Sampe abang bingung." Tanya Zio

"Wuhh abang punya banyak donggg." Jawab Aji sombong dengan wajah tengilnya.

"Ishh abang! Ga boleh banyak-banyak! Kata bang Lafa cukup satu aja." Aji terkekeh dengan balasan adiknya itu.

"Emang Zio nyuruh abang jagain kakak cantik yang mana? Hm?" Tanya Aji sambil menangkup pipi gembul milik Zio.

"Kakak cantik, kakanya Cilla Cillo itu loh." Jawab Zio.

"Oh itu." Balas Aji sambil manggut-manggut. "Zio mau abang jagain kakak cantik itu?" Tanya Aji memastikan.

"Halus!! Abang halus jagain kakak cantik itu. Bial nanti kakak cantik itu jadi kakanya Jio juga." Ucapnya dengan polos.

Aji tersentak dengan ucapan yang dilontarkan Zio tadi. Adiknya saja menginginkan Silla bersanding dengan Aji. Bahkan semesta mendukung kebersamaan mereka  berdua.

"Kalo abang ga bisa jaga kakak cantiknya Zio gimana?"

"Zio bakal malah sama abang!! Zio ga mau ngomong lagi sama abang!!" Ucapnya dengan nada marah. Alis yang mengerut dan kedua tangan yang di lipat di dadanya. Mengisayaratkan bahwa anak itu tidak main-main dengan ucapannya.

"Iya, iya abang jagain kakak cantik." Final Aji.

Mata Zio langsung berbinar mendengar kata itu keluar dari mulut abangnya. "Janji?"

"Janji."

***

Pagi itu Silla sedang bersepeda  seorang diri di taman dekat komplek perumahannya. Awalnya Silla mengajak Ello, tapi ternyata Ello berhalangan ikut karena ada acara keluarga.

Silla duduk beristirahat di salah satu bangku taman. Tangannya asik bergerak kesana kemari meregangkan tubuhnya.

"Huft! Silla cape banget." Keluhnya sambil menyenderkan punggungnya pada bangku taman.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang