"Hanya sedikit memberi peringatan!!"
FYI GENGSS!!
Cerita ini mulai masuk ke part-part panassss
Happy reading...Sudah tiga hari ini Aji tidak masuk kelas. Di rumahnya pun nampak sepi, tidak ada satu orang pun. Rumahnya kosong. Silla sudah bertanya pada ibunya, tetapi tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan. Silla juga sudah menanyakan keberadaan Aji pada Toni dan Miko tetapi tetap sama, mereka tidak mengetahui keberadaan Aji. Begitupun Tiara, yang Silla ketahui sebagai kekasih Aji. Tapi setiap Silla bertanya tentang keberadaan Aji, Tiara selalu mengalihkan pembicaraan.
"Gw dapet info." Kata Ello to the point.
"Info apa El?" Tanya Silla penasaran.
"Aji sama keluarganya lagi ke Bangka." Balas Ello.
"Ohhh gituu." Ucap Silla sambil mengangguk. "Pasti ke kampungnya tante Zinla."
"Mungkin."
Ello dan Silla kini berada di kursi dekat lapangan sekolah. Mereka sedang asik melihat beberapa siswa yang sedang bermain bola.
"Lo sekhawatir itu Sil sama dia?" Tanya Ello saat melihat ekspresi wajah Silla yang terlihat tidak baik-baik saja.
Silla mengangguk sambil tersenyum seadanya. "Gatau kenapa, Silla tuh ngerasa kalo sekarang Aji ga baik-baik aja. Feelling Silla bilang gitu. Tapi tadi, waktu kamu bilang Aji sama keluarganya liburan ke Bangka. Hati Silla sedikit tenang dengermya.
"Perasaan lo terlalu dalam buat dia Sil. Bahkan melebihi rasa cinta ke diri lo sendiri." Kata Ello.
"Terkadang gw bingung. Lo itu sebenarnya cinta beneran atau terobsesi sama Aji."
Jujur Silla merasa tersinggung. Karena Silla sendiri bingung, ini obsesi atau cinta. Karena biasanya obsesi ingin memiliki dengan cinta itu beda tipis.
Silla tidak dapat menjawab pernyataan Ello itu. Ia hanya membalasnya dengan senyuman yang menyiratkan satu hal.
***
"Tiaraa!!" Silla berteriak memanggil Tiara yang sedang berjalan di koridor kelas XI.
Merasa namanya dipanggil, Tiara berbalik dan mendapati Silla yang sedang berjalan kearahnya.
"Mau nanya soal Aji lagi?" Tanya Tiara jengah. Jujur Tiara mulai merasa cemburu. Walaupun hanya pura-pura, tapi keinginan untuk memiliki Aji seutuhnya itu ada.
"Kan gw udah bilang, kalo gu-"
"Aji lagi di Bangka. Kampung halaman mamahnya Aji." Kata Silla memotong ucapan Tiara.
"Info darimana?" Tanya Tiara sambil bersidekap dada.
"Dari Ello. Dia bilang kalo Aji sama keluarganya lagi di Bangka." Jawab Silla seadanya.
Tiara nampak tertawa. Tapi tawa itu terlihat tidak lucu, seperti tawa menghina.
"Silla...Silla." Ucap Tiara, "polos banget sih lo. Saking polosnya mau aja dibohongin sama orang kayak Ello! Jadi bego keliatannya!" Sarkas Tiara.
Silla terkejud dengan apa yang dikatakan Tiara barusan. Tiara itu sudah ia anggap teman, apakah teman seperti itu?
"M-maksud kamu apa Ra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita¿?
Teen FictionSahabat jadi cinta Cinta jadi benci Benci jadi cinta Lucu, cinta serumit itu ternyata. Tapi dari cinta banyak pelajaran yang bisa diambil. Persahabatan yang sudah terjalin dari kecil, harus hancur begita saja karena timbulnya rasa ingin memiliki leb...