"maaf atas kejadian di masa lalu." -Razi Dwi Anggara
Happy reading ;)
Hari baik untuk Silla hari ini. Silla sudah kembali pulih. Perasaan senang menyelimuti Silla. Hari ini ia sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Tapi, tidak langsung sekolah. Silla harus beristirahat lebih, agar kesehatannya kembali pulih sepenuhnya.
"Bu teteh pengen sekolah. Teteh ga mau nunda ujian lagi." Rengeknya pada sang ibu.
"Ga boleh sayang. Kamu harus istirahat dulu sampe bener bener pulih."
"Nah bener tuh kata ibu, Silla harus nurut ya!" Ujar Aji setuju pada Lina-ibu Silla. "Nanti pulang sekolah, Aji main ke rumah." Lanjutnya sambil mengusap puncak kepala Silla gemas.
"Ishh rambut Silla berantakan." Ucap Silla sambil menggembungkan pipinya karena kesal.
Aji tertawa gemas melihat ekspresi wajah Silla yang kesal akibat ulahnya sambil membenarkan rambut Silla.
"Oh ya ini. Dari pohon tua yang ada di danau." Ujar Aji sambil memberikan kotak kayu tua itu.
Silla menatap ke arah kotak dan ke arah Aji secara bergantian. Bagaimana Aji tau?
"Tadi malem Aji liat buku putih itu. Aji ikutin petunjuk yang tertulis disana. Dan, ya ini yang Aji dapet. Belum Aji buka. Kita buka bareng-bareng ya?" Jelas Aji.
"Nanti ya. Pulang Aji sekolah." Silla mengambil kotak itu dan memperhatikan kotak itu. Aji dan Silla tersenyum bersama.
***
"Gw ga bisa lanjutin ini." Ucap Tiara pada seseorang di seberang telepon sana.
"Kenapa? Lo suka sama Aji?"
"Bagus kalo lo suka. Lo buat dia jauh dari Silla, sejauh-jauhnya."
"Gw ga bisa. Silla terlalu baik buat gw. Gw ga bisa sakitin hati nya."
"Baperan banget lo. Silla dan Aji ga akan pernah bisa satu. Jadi lo bebas deketin dia."
"Lo ada masalah apa sih sama Aji?"
"Lo ga perlu tau. Yang perlu lo tau. Gw mau jauhin Silla dari Aji." Telpon pun terputus secara sepihak.
Tiara mengusap wajahnya frustasi. Ia tidak bisa berbuat apa apa lagi selain mengikuti kemauan orang itu.
***
Ujian hari kedua di SMA PURNAWIJAYA. Semua siswa mulai bodo amat dengan ujian. Karena di ujian kemarin, kisi-kisi yang diberikan oleh guru tidak keluar pada soal ujian yang diberikan. Membuat semua siswa malas untuk menghapal materi sebelum ujian.
Suara bising sudah meramaikan sekolah pagi ini. Suara ratusan siswa bersatu menjadi satu kebisingan. Memang tidak aneh jika sekolah selalu ramai. Tapi kali ini berbeda. Sekolah di hebohkan dengan kabar "Tiara Si murid baru yang berniat membunuh Razi Pentolan sekolah ini." Kabar itu melebar di grup chat sekolah sejak tadi malam. Mereka tak henti-hentinya membahas hal itu. Bahkan di mading pun terdapat beberapa lembar kertas yang tertempel dengan tulisan dan foto Tiara yang sudah di print.
Tiara yang sedari tadi tidak henti-hentinya mendengar gunjingan dari sana-sini membicarakan dirinya. Tiara menatap nanar ke arah mading yang terdapat berita tak mengenakan hatinya. Hatinya terasa sesak melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita¿?
Teen FictionSahabat jadi cinta Cinta jadi benci Benci jadi cinta Lucu, cinta serumit itu ternyata. Tapi dari cinta banyak pelajaran yang bisa diambil. Persahabatan yang sudah terjalin dari kecil, harus hancur begita saja karena timbulnya rasa ingin memiliki leb...