40. Sebuah Pesan

11 2 0
                                    

"Antara cinta dan rahasia. Dan antara pertemanan dengan rasa cinta. Sesuatu yang harus di pilih tetapi sulit untuk menentukannya."

"Biar rasa ini menjadi rahasiaku sendiri." -Silla

"Menjadi temanmu saja sudah menjadi suatu kebanggaan untukku." -Ello

"Jika tidak bisa menjaga hatinya, maka jagalah raganya. Walaupun secara diam diam."

Happy Reading gengs...

SMA PURNAWIJAYA pagi pagi sudah dikejutkan dengan kedatangannya murid baru. Katanya murid itu laki-laki. Dia memiliki wajah yang sangat tampan, kalem, matanya tajam dan serius, hidung mancung, tubuh tinggi dan alisnya yang tebal.

Saat Silla dan Aji memasuki kelas mereka bersamaan. Kelasnya sudah recok membicarakan murid baru yang disebut-sebut 'sangat tampan.'

"Beb lo jangan ke goda sama tuh cowo ya  kalo beneran ganteng." Rengek Toni pada Mimin.

"Engga kok beb." Jawab Mimin sambil mengelus kepala Toni yang bersandar di pundak Mimin. "Kecuali dia kaya, gw bakal tergoda beb." Lanjut Mimin membuat Toni merajuk.

"Emang seganteng apa sih murid baru itu. Emang udah pada liat sampe pada tau ciri-cirinya." Miko ikut penasaran. Pasalnya kalau murid baru itu beneran ganteng 'banget' bakal Miko ajak main bareng. Siapa tau'kan ketularan ganteng.

"Berarti bang bentar lagi lo bakal liat calon ipar lo bang." Ujar Tini pada Toni.

"Semua aja semua!!" Toni kesal karena dirinya yang selalu di bicarakan perihal ketampanan dan soal Toni yang 'katanya' banyak ceweknya.

"Gw yakin lebih ganteng gw." Ucap Aji yang baru saja datang langsung narsis abisss.

"Pede lo!" Sarkas Mimin.

"Biarin. Pede itu harus! Iya'kan Sil?" Balas Aji sambil merangkul Silla.

"I-iya bener." Jawab Silla kikuk.

"Weh tangan lo! Tiara liat bisa mampus lo." Ucap Miko memperingatkan.

"Tenang aja. Tiara bakalan ngerti kok." Balas Aji dengan santainya

"Lo ga boleh gitu Ji. Lo sekarang punya pacar, lo juga harus bisa bedain mana perhatian ke pacar dan ke sahabat. Perlaukin mereka berdua secara berbeda jangan disamain dan jangan dibandingin." Nasehat Toni dengan bijak. Walaupun dulunya seorang play boy Toni sangat paham soal perempuan. Diantara Aji, Toni dan Miko. Toni lah yang paling mengerti soal perempuan.

"Tumben." Ledek Miko. "Lo ga lagi pengen sesuatu kan?" Cecar Miki mencurigai.

"Iya gw tau Ton. Gw tau porsi masing-masing." Ucap Aji.

"Ya bagus kalo gitu. Gw ga mau sampe salah satunya ada yang sakit hati ya?!" Timpal Mimin mengingatkan.

Aji tertegun. Mungkin saja waktu kemarin keduanya merasakan sakit hati. Silla yang dipatahkan cintanya, dan Tiara yang cintanya di balas tapi semuanya palsu.

***

"El Silla pesen kayak biasa ya?!" Ucap Silla dan di angguki oleh Ello.

Silla dan Ello memang selalu istirahat bersama. Mereka memisahkan diri dari Aji dkk. Karena setiap bel istirahat Silla dan Ello tidak langsung keluar kelas. Mereka selalu menyelesaikan terlebih dahulu catatan materi yang ada di papan tulis, setelah selesai barulah mereka ke kantin. Dan setiap di kantin mereka tidak pernah bertemu atau melihat Aji dkk di kantin.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang