Happy Reading ♡
Krukkkk...
Atensi Faiz dan Ello teralihkan pada suara itu. Si pemilik suara hanya cengengesan sambil memegangi perutnya.
"Hehe Silla laper." Ucap Silla sambil mengelus-elus perutnya.
Ello terkekeh melihat ekspresi wajah Silla yang menahan lapar.
"Utututu kacian banget ciii cantiknya Faiz." Ucap Faiz sambil mengunyel-unyel pipi Silla gemas.
"Ishhh Faizz pipi Silla!" Protesnya.
"Ayo makan." Ajak Ello.
"Yuk." Ucap Silla sambil menggandeng Ello dengan spontan. Bukannya jalan Ello malah diam di tempat karena terkejut dengan apa yang dilakukan Silla.
"Ayo El, kamu kenapa?" Ajak Silla sambil menarik lengan Ello.
"Salting dia Sil." Ledek Faiz.
"Iya kah? Setau Silla kalo El salting tuh mukanya berubah jadi merah hihi." Ucap Silla dengan polosnya.
"So tau lo!" Ucap Ello ngegas lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Faiz dan Silla yang tengah asik meledeknya.
Ello dan Silla sudah di dalam mobil, Faiz mengendarai motornya sendiri. Keadaan di dalam mobil mereka hanya saling diam. Silla bersenandung kecil mengikuti lagu yang terputar dari radio mobil.
"Eum El." Panggil Silla
"Hm."
"Silla mau cerita soal yang tadi."
"Cerita aja." Jawab Ello dengan pandangan yabg terfokus ke jalanan.
"Silla di bentak sama Aji di rumah sakit depan temen-temen."
Citttttt
Mobil Ello berhenti mendadak saat Silla mengatakan itu. Untung jalanan dekat danau sepi tidak banyak kendaraan.
"Ishh El untung Silla ga kejedot." Protes Silla.
"Sorry." Ucap Ello lalu melajukan kembali mobilnya.
"Kenapa dia bisa bentak lo?"
"Silla kan khawatir sama Aji. Silla niat bantu Aji. Tapi Silla malah di bentak sama Aji. Aji bilang ada Tiara yang bakal rawat dia jadi Silla ga perlu bantuin Aji. Dan Aji bilang..." Silla menunduk, air matanya kembali turun membasahi pipinya.
"Dia bilang apa?" Tanya Ello penasaran sambil melirik ke arah Silla yang sedang menunduk.
"Dia bilang kalo dia ga suka Silla ada disana. Dan jujur Silla hati Silla rasanya sakit waktu denger Aji bilang itu ke Silla." Ucap Silla dengan nada yang melemah.
"Ck. Lo nangis lagi. Jangan nangis depan gw. Gw ga suka." Ello mengambil beberapa lembar tisu yang berada di dashboard mobilnya dan memberikannya pada Silla.
"Maaf El. Tapi Silla ga bisa nahannya hiks."
"Seenggaknya kalo emang Aji ga mau Silla ada disana, Aji bisa bilang baik-baik sama Silla. Tapi ini..." ucapnya menggantung karena ia mengelap ingusnya, "dia malah bentak Silla depan temen-temen. Silla malu. Dan Silla sakit hati, tapi kenapa Silla ga bisa marah sama Aji. Malah dari tadi Silla mikirin gimana kondisi Aji sekarang." Ucap Silla mengeluarkan semua unek-unek dalam dirinya.
"Udah?" Tanya Ello.
"Apanya?" Tanya Silla balik sambil mengelap ingusnya yang terus mengalir.
"Udah cerita sama nangisnya?"
"Oh. Udah."
"Okey." Balas Ello singkat.
H-hah? Yang bener aja cerita udah panjang lebar respon Ello cuma 'okey?' Kesel ga siii? Kalo Al kesel sumpeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita¿?
Teen FictionSahabat jadi cinta Cinta jadi benci Benci jadi cinta Lucu, cinta serumit itu ternyata. Tapi dari cinta banyak pelajaran yang bisa diambil. Persahabatan yang sudah terjalin dari kecil, harus hancur begita saja karena timbulnya rasa ingin memiliki leb...