12. Canggung

44 5 0
                                    

"Terima kasih karena telah membawaku terbang setinggi langit, hingga aku akan merasakan jatuh yang begitu jauh dan dalam."
-alwhyn_

Happy reading ;)

Setelah kejadian di UKS tadi. Silla dan Aji tidak berjauhan, mereka semakin dekat. Tapi hubungan mereka hanya sebatas sahabat tidak lebih.

Aji menyayangi Silla, tapi dia tidak mau menjadikan Silla pacar dengan alasan takut menyakitinya. Aji melarang Silla untuk dekat dengan lelaki manapun, termasuk Ello teman sebangkunya.

Seperti saat ini, Aji meminta bertukar bangku dengan Ello. Tapi Ello menolaknya mentah mentah. Aji tidak suka jika Silla dan Ello berdekatan. Aji takut Silla menjauh darinya.

Tapi...
Saat Silla tidak suka melihat Aji dengan perempuan lain, Aji selalu bilang kalo itu hanya 'teman'. Lalu Silla dengan Ello juga teman kan? Aji saja yang terlalu berlebihan.

"El tukeran napa... Buru!!" Paksa Aji dengan suara kecil, karena di depan kelas ada guru.

Ello tidak menanggapinya. Ello terfokus pada materi yang sedang di ajarkan.

"El lu budek apa begimana sih? Heran gua." Ucap Aji mulai kesal.

Tak ke habisan akal, Aji menendang kursi Ello dari belakang. Dan menimbulkan suara yang keras, karena kelas sedang sepi sepinya.

Kali ini Ello menoleh dengan tatapan tajamnya. Dia melirik Aji penuh dengan Emosi

"Tukeran oke?" Pinta Aji, tapi Ello malah mengalihkan pandangan pada papan tulis itu lagi.

"Etdah buset ni anak kenapa sih? Keknya rugi banget ngeluarin satu katapun." Ucap Aji kesal.

Aji lalu mendesis kepada Silla. Tapi Silla tidak menanggapinya, karena ia terlalu fokus pada guru yang tengah menerangkan mata pelajaran. Tak kehabisan akal, Aji melempari Silla dengan bola bola kertas. Aji melempari Silla terus menerus sampai akhirnya Silla berbalik ke belakang.

Silla berdecak kesal. "Kenapa?" Tanyanya pelan.

"Kamu duduk sini ya, tukeran sama Miko." Pinta Aji.

"Bentar." Jawab Silla.

"Pak!" Panggil Silla sambil mengangkat tangan kanannya. Guru itupun berbalik sambil menurunkan kaca matanya.

"Aji katanya pengen tukeran bangku pak. Apa boleh?" Ucap Silla dengan polosnya.

Aji membelalakkan matanya, Aji menepuk jidatnya sendiri.

Pak Mamat mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa mau pindah bangku ji?" Tanya Pak Mamat di depan kelas.

Aji tersentak saat ditanya langsung oleh Pak Mamat.

"Ehh engga pak, cuma bercanda doang hehe." Jawab Aji cengengesan.

Pak Mamat menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalian buat para cewe-cewe jangan ada yang mau sama Aji ya;" ucap Pak Mamat.

"Lah kenapa pak?" Tanya Mimin.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang