36. Kerja Sama

21 2 0
                                    

Hallo gengs

Setelah lama ga update Al bakal update antara double atau triple chapter

Tapi....
Kalian jangan lupa follow akun Al duluuu
Kalo ada typo kasih tau Al yaa

Happy Reading...

Tepat 3 hari setelah tragedi Aji membentak Silla dan Aji mendapat ancama melalui chat dari nomor tidak di kenal itu. Perasaan Aji menjadi tidak karuan. Perasaan khawatir terhadap orang tuanya tapi dirinya tidak bisa apa-apa dalam keadaan lemah seperti ini. Lalu perasaan rindu dan penyesalan yang mendalam pada Silla orang tersayangnya.

Selama 3 hari itu Aji selalu uring-uringan. Yang jadi korbannya adalah abangnya dan Tiara. Mereka berdua selalu menyaksikan Aji yang kesakitan, Aji menangis, Aji yang kadang menjadi reog, Aji yang menjadi pemarah. Mereka tidak bisa menangani Aji karena obat Aji hanya satu, yaitu Silla. Tapi, karena rencananya sendiri yang membuat ia harus menjaga jarak dari Silla.

"Bang ga ada kabar soal Silla gitu?" Tanya Aji lesu.

"Ga." Jawab Rafa seadanya karena ia sedabg fokus bermain game online di handphonenya.

"Dari tetangga ga ada gosip tentang Silla gitu?" Tanya Aji semakin kepo.

"Lo kalo kangen bilang sendiri." Ucap Rafa dengan mata yang masih terfokus pada layar handphone.

"Nanti gw kelepasan lagi. Gw masih ngerasa bersalah sama dia." Jawab Aji.

"Kalo lo merasa malu ketemu dia. Lewat chat aja sekedar basa-basi nanya kabar." Usul Rafa.

"Takut." Cicit Aji.

"Lemah lo! Belum juga di coba." Ledek Rafa.

Aji pun mengambil handphonenya yang berada di nakas sebelah brankarnya. Aji membuka aplikasi  whatsapp dan melihat status online atau offlinenya Silla. Dan ternyata Silla sedang online.

"Silla online? Chat sama siapa dia?" Batin Aji penasaran. Pikirannya mulai kemana mana.

"Tiara? Ga mungkin, mereka ga sedakat itu. Mimin? Dia type orang yang lebih suka ngobrol langsung. Faiz? Bisa jadi. Atau..."
Aji terus saja menebak-nebak sampai akhirnya tertuju pada satu nama yang menjadi kemungkinan terbesar. Ello. Ya, Aji langsung tertuju pada nama orang itu.

Tanpa pikir panjang lagi, Aji memberanikan diri untuk mengirim chat pada Silla.

Rasilla Cantik♡

Hai Sill
Apa kabar?
Aji minta maaf ya soal kemarin...

Chat Aji tidak di baca langsung. Malah tanda online tadi sudah tidak ada. Apa Silla masih marah padanya? Sampai-sampai chatnya di abaikan seperti ini.

***

Di sekolah saat mata pelajaran Sosiologi, Silla sibuk memainkan handphonenya walau hanya sekedar menonton story kontaknya. Silla malas memperhatikan guru yang sedang menerangkan tentang 'Disintegrasi Sosial', Silla lebih memilih online menonton story whatsapp dari pada menyimak materi di depan.

Saat tengah asik menonton story, bar notifikasi muncul. Tiga pesan sekaligus dari nama kontak yang sama.

Dari bar notifikasi Silla sudah bisa melihat isi chatnya itu. Silla ingin sekali membuka dan membalas chat dari Aji, tapi perasaan senangnya membuat jarinya tremor untuk mengetik. Jadi, Silla memilih keluar daru whatsapp dan akan membalas pesan Aji nanti.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang