49. Sebuah Kabar

6 1 0
                                    

"Jatuh berkeping-keping lalu melebur
dan tak berbentuk lagi."

Happy Reading ❤️

Bunyi petikan gitar menemani malam yang dingin. Bulan dan bintang ikut menyaksikan kesedihan seorang gadis lugu. Tatapannya kosong, dengan pikiran yang berantakan. Ia lampiaskan lewat sebuah lagu.

Hari itu banyak sekali hal yang membuatnya sedih. Semenjak ia mengenal dunia luar, banyak sekali yang ia pelajari. Banyak pengalaman yang didapatnya. Tapi kebanyakan rasa sedih yang ia dapatkan.

Sudah beberapa hari ini, Silla kembali kehilangan kabar Aji. Silla sudah mencari kabarnya, tetapi hasilnya nihil.

Setelah menyanyikan beberapa lagu galau. Silla mengambil buku bersampul hitam yang diberikan Raqil.

Silla membuka buku itu, karena sesuai pesan yang di sampaikan Raqil, "buka buku bersampul hitam jika kamu sedang sedih."

Halaman pertama di buku itu terlihat ada sebuah tulisan.

"Tuliskan kesedihanmu disini. Biarkan kesedihanmu larut dalam buku ini. Lampiaskan segala keluh kesah dan amarahmu. Buku ini tidak akan memberitahukan kesedihanmu pada siapa pun."

Silla tersenyum tipis membaca tulisan itu. Tulisan tangan yang rapih dan indah. Pasti penulisnya si pemberi semua ini.

Dihalaman selanjutnya Silla mulai menuliskan isi hatinya.

Dear kuubyy,

Mulai hari ini, kamu teman kesedihanku kuubyy, namanya lucu hihi.

Kuubyy...
Silla mau cerita,
Dari beberapa hari lalu sampai saat ini, Silla sedih. Silla kembali kehilangan kabar dia yang Silla cintai.

Tapi kuubyy, Silla bingung ini cinta atau obsesi. Silla takut ini hanya obsesi ingin memiliki. Tapi Silla ingin bahagia dengan orang ini. Silla merasa yakin kalau orang itu yang akan membuat masa depan Silla bahagia.

Takdir emang ga ada yang tau. Tapi, Silla selalu optimis kalau Silla bisa bahagia bersama dia.

Tapi saat ini, dia yang Silla cintai sudah memiliki kekasih yang nampaknya sangat ia jaga. Silla cemburu, tapi Silla ga bisa marah, Silla ga punya hal untuk melarang dia dekat dengan siapapun. Wanita itu dipilih sama dia pasti karena wanita itu baik.

Kuubyy, apa Silla harus menghapus perasaan ini?
Apa Silla bisa??


Setelah menulisakan isi hatinya. Silla menutup buku itu dan menyimpannya didalam laci lemarinya.

Silla pun beranjak menuju tempat tidurnya untuk beristirahat dan menjelajahi dunia mimpi.

***

"Eh jajan cimol yu." Seru Mimin pada Silla dan Tini.

"Ehhh busett!!! Ini aja baru makan, lu udah mau jajan lagi." Sewot Tini.

"Yaa, Mie ayam baso doang mana cukup Tin, lu kan tau gue kalo makan gimana." Balas Mimin.

"Mimin kamu kesurupan ya?" Tanya Silla polos.

"Mulutmu nak." Timpal Mimin.

"Ya lagian makan mie ayam udah dua mangkok plus baso lagi masih mau jajan cimol." Ucap Silla.

Antara Kita¿?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang