PERINGATAN⚠️
•BANYAK KATA-KATA & ADEGAN KASAR, MOHON UNTUK TIDAK DITIRU!!!!
•BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA!
•18+ (ADEGAN PEMBUNUHAN)
•DIPENUHI TEKA-TEKI
•MEMBUAT KALIAN SUSAH MOVE ON
•MENGANDUNG BOMBAY
•DAPAT MEMBUAT MATA KAL...
Bismillah, doain sebelum tahun 2022 nih cerita udah tamat.
Selamat membaca, jangan bosen-bosen ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arnol melangkah perlahan ke arah dapur. Kemarin, saat dia dikabarkan pingsan di SMP 66 dan berujung harus tinggal di rumah Rani, kali ini Arnol sudah pulang ke rumahnya sendiri. Rumah yang dulu hawanya sangat panas dan mencekam, setiap hari selalu ada saja pukulan yang diberikan kepada Arnol. Tapi sekarang? Rumah ini benar-benar sepi. Sungguh! Sangat sepi. Arnol membuang napas pasrah, kenapa dia menjadi sangat merindukan Ayah dan Ibunya?
Meskipun Ayahnya sangat membencinya, tapi justru itu yang Arnol rindukan.
Arnol mengambil secangkir gelas dan mengisinya dengan air putih. Lelaki berlesung pipi itu duduk di atas kursi yang terletak di samping meja makan sembari memperhatikan meja yang polos tidak ada makanan satupun di atasnya. "Arnol lapar...."
Sejak tadi perut Arnol sudah berbunyi minta diisi. Tapi, tidak ada satupun makanan di rumahnya. Ditambah lagi, Arnol tidak memegang uang seperak pun. Ya Tuhan, bagaimana Arnol makan sekarang?
Biasanya, meskipun Ayahnya itu sangat jahat dan kejam kepadanya, setidaknya Arnol tidak pernah merasa kelaparan, di rumah pasti ada makanan. Hanya uang jajan yang selama ini tidak pernah Arnol dapatkan, untung saja ada kedua sahabatnya yang tidak segan-segan terus mentraktirnya, bahkan hampir setiap hari.
Hari ini adalah hari Minggu. Dengan perut yang kosong, Arnol tidak tahu harus melakukan apa di hari ini.
Arnol bangkit. Lelaki beralis tebal itu membulatkan tekad. Dia tidak bisa hidup seperti ini terus, Arnol harus mencari cara agar dia bisa bertahan hidup. Iya, Arnol harus mencari pekerjaan!
Pekerjaan apapun itu, yang penting halal, akan Arnol lakukan.
Arnol mengambil jaket kesayangannya, dia berniat untuk segera pergi mencari pekerjaan apapun yang menerima anak SMA sepertinya. Tetapi, baru saja ingin melangkahkan kaki keluar rumah, tiba-tiba Arnol dikejutkan dengan satu kantong putih besar yang berada di teras rumahnya.
Arnol melihat sekitar, kedua netra cantiknya menjelajah mencari orang yang sengaja meletakkannya. Tetapi, Arnol tidak menemukan siapapun. Dengan perasaan yang was-was takut, karena begitu banyak ujian yang Arnol alami akhir-akhir ini, Arnol menjadi tidak berani membuka kantong putih itu. Siapa tahu di dalamnya adalah santet? Ah, atau semacam ancaman? Atau alat yang berbahaya lainnya?
Tetapi, mau bagaimanapun Arnol harus tetap membuka dan melihat isi di dalamnya. Setelah mengumpulkan niat dan keberanian, dengan cepat Arnol mengambil kantong putih itu dan membukanya. Betapa terkejutnya Arnol saat melihat isi kotak itu bukan alat berbahaya seperti yang dia pikirkan, tetapi isinya justru sangat membantu Arnol.
Iya, isinya adalah sebuah pizza. Ada 3 kotak pizza sekaligus di dalam kantong putih itu.
Arnol tersenyum lebar, tanpa memikirkan hal-hal yang negatif, Arnol langsung membawa kantong putih itu masuk ke dalam rumahnya. Sepertinya hari ini memang rezeki untuk cacing-cacing di dalam perutnya. Dengan cepat Arnol memakannya.