PERINGATAN⚠️
•BANYAK KATA-KATA & ADEGAN KASAR, MOHON UNTUK TIDAK DITIRU!!!!
•BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA!
•18+ (ADEGAN PEMBUNUHAN)
•DIPENUHI TEKA-TEKI
•MEMBUAT KALIAN SUSAH MOVE ON
•MENGANDUNG BOMBAY
•DAPAT MEMBUAT MATA KAL...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kotak masalah?" tanya Al bingung.
"Kamu tidak tahu tentang kotak ini?"
Al menggeleng cepat. "Tidak sama sekali."
"Kalau begitu, kita harus tahu apa isinya. Yang kakak tahu, kotak masalah ini tempat para peserta didik curhat melalui surat kepada guru bimbingan dan konseling. Nanti guru tersebut akan membantu mengatasi masalahnya. Masalah yang telah selesai, suratnya akan dia keluarkan dari kotak ini atau disimpan."
"Oh ya?" Kedua netra Al membulat sempurna. "Kalau begitu, ayo kak! Cepet dibuka! Siapa tahu di sini ada petunjuknya!"
Arnol tampak kesusahan membuka kotak tersebut. Faktanya, kotak masalah itu terkunci dan digembok rapat. Satu-satunya jalan adalah menghancurkannya.
Berbagai usaha yang dia dan Alvino lakukan, akhirnya kotak masalah tersebut terbuka. Arnol membuang napas lega. Di dalam kotak tersebut, terdapat banyak sekali surat. Bahkan sampai terisi padat.
"Banyak banget. Kalau gini bisa makan waktu yang lama, Kak."
Arnol menyetujui ucapan Al. Tentunya membuka dan membaca satu persatu surat ini bukanlah jalan yang bagus, akan sangat banyak memakan waktu. Sedangkan matahari sudah mulai bertengger dari angkasa bebas, hari sudah sangat sore.
Arnol memperhatikan dengan seksama surat-surat tersebut. Setiap surat selalu ada perbedaan. Ntah di sudut bawah kanan diberi identitas berupa inisial nama, atau bahkan berupa nama lengkap. "Kamu bantu kakak mencari nama kak Pangeran atau kak Andalas. Atau inisialnya."
Al mengangguk. "Siap, kak!"
Arnol membaca dengan cepat, sudah hampir tiga puluh surat yang dia baca nama penulisnya. Setelah hampir memakan waktu tujuh menit, Arnol akhirnya menemukan surat yang berinisial 'P' dan nama lengkap 'Pangeran'. Untuk nama Andalas, keduanya tidak menemukan. Mungkin Andalas tidak pernah menulis surat untuk dia letakkan di dalam kotak ini.
"Itu kakak udah ketemu!"
Dengan tangan yang gemetar, peluh yang bercucuran. Pertama Arnol membuka surat yang berinisial P. Sialnya, ternyata itu dari orang lain, bukan Pangeran.
Lanjut ke surat ke dua yang diberi nama Pangeran. Arnol harap, ini orang yang sama. Ternyata benar.
"Ini Pangeran yang nulis."
"Ayo kak buruan baca!" Al menjadi tak sabaran.
Jakarta, 29 Okt 2017
Katanya, kalau mengirim surat ke kotak ini, masalah akan terselesaikan. Apa itu benar?