PERINGATAN⚠️
•BANYAK KATA-KATA & ADEGAN KASAR, MOHON UNTUK TIDAK DITIRU!!!!
•BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA!
•18+ (ADEGAN PEMBUNUHAN)
•DIPENUHI TEKA-TEKI
•MEMBUAT KALIAN SUSAH MOVE ON
•MENGANDUNG BOMBAY
•DAPAT MEMBUAT MATA KAL...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arnol semakin mempercepat larinya saat sekolahnya sudah terlihat di ujung sana. Saat memasuki gerbang, lelaki beralis tebal itu melepas jaket cream miliknya dan memasukkannya ke dalam tas. Arnol berdiri di taman sekolah, dia celingak-celinguk seperti tengah mencari sesuatu. "Mana, ya? Tumben gak kelihatan."
Setelah beberapa menit berdiri di sana, Arnol memukul kepalanya dengan kuat. Mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. Lelaki berlesung pipi itu berdecak, menghentakkan kakinya di atas tanah. Dia lupa kalau pak Jaja sudah pergi beberapa hari yang lalu, meninggalkan dia untuk selamanya.
"Arnol!" Di seberang sana, terlihat Reno dan Rani yang menunggunya, dengan cepat Arnol menghampiri kedua sahabatnya itu.
"Lo mau roti coklat, gak?" Rani mengeluarkan sekotak bekal dari dalam tasnya, memberikannya kepada Arnol. Tetapi, Arnol menolak. "Gak, makasih."
Reno dan Rani menurut. Ketiganya berjalan ke kelas. Tetapi, baru saja ingin memasuki kelas, seseorang lebih dulu menghentikan Reno. "Kak Reno!"
Arnol, Reno, dan Rani menghentikan langkahnya. Memperhatikan gadis yang baru saja memanggil Reno itu. Arnol memutar mata malas, dia memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kelas. Sementara Rani, gadis berpipi chubby itu tersenyum, rencananya dan Aca baru saja dimulai.
"Ren, gue duluan, bye!" Rani melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas, menyusul Arnol.
Reno menghela napas pasrah. Menatap gadis di hadapannya dengan tatapan tak suka. "Mau apa?"
"Emm, Aca cuma mau kasih nasi goreng kesukaan kakak, nih."
"Gue gak mau terima."
"Kenapa?"
Reno diam beberapa saat, memperhatikan gadis bertubuh minimalis di hadapannya itu. "Ya, gini ya, gue tahu kalau gue ini ganteng, karismatik, famous, tapi lo gak usah berlebihan, deh! Norak!"
"Ih! Aca gak berlebihan. Aca cuma mau kasih sarapan buat kak Reno. Emang gak boleh, ya?"
"Gak."
"Ckckck. Boleh kok, Aca. Reno emang lagi bad day aja, makanya gini. Biar kakak aja yang ambil, ya. Nanti pasti dimakan kak Reno kok," Reno terdiam mematung lantaran melihat sahabatnya yang tiba-tiba saja muncul itu.