Lima orang anak sedang merencanakan rencana liciknya.
Membawa kabur Jio dari sekolah agar tidak mengikuti seleksi LCC.
"Pake hoodie gua, lu duduk ditengah ya." Ujar Kenan sembari memaikaikan Jio hoodie.
Setelah dipakai anak itu mengacungkan jari.
"Okey udah, gece. Keburu ketauan."
Regan dan Calvin sedang memastikan bahwa tidak ada walikelas nya yang melihat.
Dan tentu Zea, Vanilla, dan Raka juga harus tidak melihat.
"Aman." Kata Dean sambil mengacungkan jempol.
Semuanya langsung lari kenceng banget menuju depan gerbang.
Sebenernya sih aturan jalan biasa aja ya, kalo kaya gitu kan malah mencurigakan.
Tapi yaudah lah yang penting selamat.
Semuaya sudah di depan gerbang. Aman. Tidak ketahuan.
"Keren, keren." Kata Dean lagi sambil tepuk tangan sendiri.
Mereka jalan ke parkiran, terus pergi deh ke tempat futsal yang deket daerah situ, 500 meter lah.
Jio boncengan di tengah, depannya Regan, belakangnya Dean. Calvin mah ogah, anti, alergi, bonceng tiga.
Jio memang sudah merencanakan ini sejak awal. Dia gamau tuh disuruh ikut LCC. Ga menyenangkan. Cuma bikin otak stress.
"Ini kalo dimarahin kita juga kena dong?" tanya Kenan ke mereka.
"Mungkin," jawab Regan sambil mengangkat kedua bahunya dan memiringkan kepalanya.
Dia juga tidak begitu peduli, udah biasa dia mah dimarahin guru.
Ini Jio kalo kata kakaknya juga salah circle, temennya otaknya cuma futsal, basket doang sama main. Tapi temennya baik sih, setia kawan banget anaknya.
Temennya emang di bidang akademik nilainya pada merah semua, tapi kalo urusan non akademik juaranya.
"Eh ayo mereka udah sampe tuh." Kata Calvin ngajak semuanya.
Mereka langsung tos-an dulu pake kepalan tangannya, biar keliatan sohib.
Pertandingan udah dimulai sejak 15 menit yang lalu, sejauh ini semua berjalan lancar sampai...
"JIO MADAVA ACIEL! BALIK KE SEKOLAH!"
✪ ω ✪
"26, 27, dua— Ini satu lagi siapa ya yang ga ada?" tanya guru yang menjadi pengawas seleksi.
Zea langsung mengangkat tangan dan menjawab.
"Jio bu."
"Ya ampun, dia tadi sekolah kan ya?"
Zea pun mengangguk.
"Kemana ya? Kabur nih pasti, ohh iya pasti futsal dia." Kata Bu Ria, yang sebagai guru IPA mereka.
Dia langsung buru-buru keluar ruangan, karna pengawasnya ada 3 jadi dia milih buat nyari si Jio.
Ia hanya tau 2 tempat futsal dekat sini, jadi dia bernekat untuk mencari di kedua tempat tersebut.
Berniat naik ojek, eh ia ngeliat mantan muridnya.
"Eh Harsa ya?" tepuk gurunya ke murid berbadan tinggi besar dan hitam tersebut.
"Eh? Iya bu, kok masih inget ya." Ya ampun Harsa panik inimah, niatnya mau beli eskrim di depan SMP soalnya enak banget, eh malah ketemu gurunya.
Masalahnya dulu kelas 9 Harsa pernah disuruh nganterin dia ke rumah anaknya, yang berlokasi 8 KM dari sekolah. Mau nolak kan ga enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
J Sibling's
Fiksi PenggemarKisah keseharian empat bersaudara, yaitu Jia si cantik sebagai anak pertama, kemudian si kembar yang paling menyebalkan yaitu Jaka dan Jaki, dan terakhir ada anak paling menggemaskan yaitu Jio.