31. Dunia Baru

366 47 0
                                    

Jaka melototkan matanya lalu membeku ketika melihat bayangan tak kesat mata dijalan raya. Ia usap matanya takut salah lihat tapi ternyata tidak tuh.

Itu—adiknya.

Jio? Naik motor?

Yang dipertanyakan adalah siapa yang ngajarin. Dan naik motornya beneran ngebut banget. Apakah ini bakat Jaka yang nurun ke adiknya.

Jio gak pernah bilang bisa naik motor, apa karna dia takut gak dibolehin ya? Apalagi dia baru 12 tahun.




Sekarang ada dua anak lagi akur-akurnya. Jaka dan Jio lagi nongkrong di café. Bener-bener berdua doang.

Jadi kemarin Jaki sempet ikut tapi dia nyesel soalnya ternyata Jaka dan Jio cuma mau belajar bareng, dan Jaki akhirnya main game.

Tapi keliatan bodohnya kalo dia gak ikut belajar, makanya sekarang dia milih tiduran dikasur empuk.

Dan sedikit info kalau sudah dua hari Jaki dan Jaka bolos sekolah.

Katanya mumpung. Mumpung gak ada Kakak.

Karna Jio mau lomba cerdas cermat hari kamis jadi Jaka mulai ngajarin Jio setiap abis isya di café.

Kalo dipikir-pikir Jio itu lebih pintar dari pada dirinya. Buktinya males-malesan aja bisa terpilih.

"Bang udah dong besok lagi," keluh Jio kemudian menelungkupkan kepalanya ke meja.

Ia sudah benar-benar bosan sebab sudah 3 jam disini. Kepalanya pusing kalo dicekokin banyak-banyak materi. Hari ini jauh lebih banyak dari pada kemarin.

Tapi mengingat perlombaan tinggal 2 hari lagi.

Jaka sedikit kasihan liat muka adiknya, sudah lesu tak berdaya. Akhirnya ia memilih merapihkan buku adiknya dan bersiap pulang.

"Nih bawa motor, bisa kan?" Ledeknya ke Jio sambil memberi kunci motor dengan senyuman.

Jio memandang Jaka horor dan penuh pertanyaan, bagaimana dia bisa tahu.

"Jangan kasih tau siapa-siapa plisss!" Ucapnya penuh permohonan. Dia tidak bisa membayangkan kalau Kakaknya dan Jaki tau. Matilah sudah.

Jaka berlagak gak peduli lalu menyalakan mesin motornya.

Jio menarik jaket Jaka kencang, "BANG?"

Jaka tertawa melihat ekspresi panik adiknya.

"Hahahaha, iya iya iya."

Jio akhirnya menghembuskan nafas lega.

"Diajarin siapa?" Tanya Jaka dijalanan sambil mengendarai motor.

"Regan." Jawab Jio takut-takut.

Jaka kemudian melajukan motor dengan kecepatan penuh. Hingga motor perlahan berhenti ditempat yang cukup sepi. 

Namun saat mendekat ternyata malah ramai dan Jio melihat seperti? Seperti tempat balap motor?

"Bang ngapain? Ini dimana?"

"Udah turun aja," Jawabnya santai kemudian mendekati kerumunan.

Jio hanya mengintili dari belakang dengan perasaan sedikit takut. Abang nya pasti sudah gila mengajak dia ketempat aneh seperti ini.

Kalu dipelajaran BK ini namanya pergaulan bebas. Bahkan ia bisa melihat ada yang sedang mabuk-mabukan.

Dilihat Abangnya kayanya akrab sama mereka, soalnya langsung ngobrol-ngobrol gitu.

J Sibling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang