40. Jaki Kinda Crazy

589 57 0
                                    

Jia berjalan dilorong rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Sedari tadi di motor, Jia hanya menangis dibalik punggung Jaki. Jaki pun membawa motor seperti dikejar setan, dia juga tak kalah paniknya.

Jaki hanya bisa merangkul Kakaknya dalam bisu, ia juga sedang sangat malas bicara, yang ia ingin lakukan sekarang hanyalah penjalasann dari kembaran sintingnya itu.

Seseorang dengan jaket hitam berjalan kearah mereka, itu salah satu anggota Cakrawala, mereka berdua mengenalnya.

"Eh ketemu lu Bang disini, nih gue lupa tadi ngasih kunci motor ke Jaka." Kemudian dia memberikan kunci kunci motor cross Jaka ke Jaki.

Kemudian Jaki menatap kunci tersebut dalam. Bingung maksud dari semua ini, ditambah anggota Cakrawala yang berlabel geng motor.

"Jio dilantai 5 terus belok kiri sampe mentok ya Ki." Ujarnya memberi tahu kemudian menepuk pundak Jaki.

Dia kemudian menatap Jia yang sedang menutupi wajah merahnya dengan deraian air mata.

"Ka gapapa kok adeknya, gausah nangis." Ucapnya menenangkan.

"Jiel coba jelasin gimana kecelakaannya?" Tanya Jaki dengan wajah serius.

"Kan adek lo ikutan balap motor tadi, terus ngebut banget sampe ngebalap gue, eh tiba-tiba anaknya belok mendadak terus nyungsruk." Jawab Jiel kemudian dia menutup mulutnya ketika melihat wajah Jaki dan Jia bengong tak percaya.

"...Emang kalian gatau?" Tanyanya kemudian dibalasengan gelengan hampad.

Jaki kemudian langsung menepuk pundak Jiel dan berterima kasih, kemudian mereka berlari kearah lift.





Sejujurnya tadi Jaka gak sepanik ini sampe Yeji bilang...

"Benturannya kenceng Jak, nanti kalo dia geger otak gimana?" Tanyanya sambil menangis histeris kemudian meletakan kepalanya dibahu Jaka.

Well, alhamdulillah, pas hasil ronsen keluar ternyata kepala Jio cuma bocor dan harus dijait 3x aja, dan tangannya patah bisa dioperasi segera.

Dan hal kedua yang membuat Jaka ketakutan adalah Jaki. Ya benar, kembarannya itu lebih menyeramkan dari pada psikopat, karna mungkin memang Jaki memiliki darah psikopat.

Jaka pernah digebuki hingga pingsan waktu kelas 9 karna ngusir Mama, waktu kelas 5 Jaka dipukul Jaki karna milih ikut Ayah, waktu kelas 6 juga kepala jaka bocor karna didorong Jaki dari tangga paling atas, belum lagi tulang tangan Jaka harus bergeser karna dipelintir Jaki waktu Jaki tau kalo Lia nangis karna ditabrak lari sepeda sama Jaka.

Belum lagi kekerasan lainnya yang Jaka lupa, sungguh memikirkannya saja berhasil membuat Jaka hampir gila.

Yeji juga disini bukan membuatnya tenang, dia malah berbicara ngelantur menakutkan. Untung temannya Yeji masih disini, jadi Jaka bisa ninggalin Yeji sama temennya aja.

Jio baru masuk ruang operasi beberapa menit yang lalu, adiknya ternyata sekuat itu, Jio masih bisa tertawa dan bercerita di ambulan tadi. Dan hal itu sempat membuat Jaka mikir kalo otak adiknya sedikit bergeser.

Karna Jio jika terluka sedikit karna Jaka saja bisa mengamuk seperti gorila, tapi ini malah tumben biasa aja.

Jaka tersenyum simpul mengingatnya.

Senyum tersebut tak bertahan lama sampai dia melihat siapa yang menampakan batang hidung.

Huh, dia sudah duga kalo saudaranya mendengar percakapan dia dan Harsa tadi, jadi dia sudah melatih mental.

J Sibling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang