"Where is your friend?" Tanya Vanilla sambil menggoyangkan kakinya dan duduk manis di kursi koridor kelas.
"Sebentar, dikit lagi mereka kesini." Jawab Jio sambil berdiri dan membawa makanan konsumsi yang disediakan dari sekolah ini.
"Itu dia." Kata Jio saat mengetahui temannya sudah sampai.
Tara langsung memukul bahu Jio ,"Gue tadi nguping kalo sekolah lu masuk eliminasi." Ucap Tara cepu.
"IYAKAH?" Tanya Vanilla sambil senyum kegirangan.
"Well, I guess. It's still a rumors, but doa aja kali aja beneran." Jawab Tara yang membuat Vanilla menyengir ingin membejek mulut Tara.
"Jio is she your gilrfriend?" Tanya Gama sambil menunjuk ke arah Vanilla.
Jio langsung memelototkan matanya, menyilangkan tangannya, dan menggeleng.
"NAURRR!"
"Not yet," Kata Vanilla yang keceplosan salah ngomong lalu nutup mulutnya dan membenarkan kalimatnya.
Gama dan Tara sudah tersenyum meledek dan memandangi Jio dan Vanilla bergantian.
"Cieeeee."
"NO! I MEAN NOT, MAAF MULUTNYA SALAH NGOMONG."
Jio mulai keringat dingin, kepalanya benar-benar terasa pusing sekarang, perutnya juga mulai terasa mual. Ditambah ia sedang berdiri sambil berfikir untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
Tara benar, sekolahnya masuk ke babak final. Saat mengetahui itu Alex langsung berpelukan dengan Vanilla, hanya dengan Vanilla, ia tidak diajak. Pilih kasih.
"Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak."
TRING!!!
"Brawijaya Academy."
"Lipase." Jawab Vanilla setelah diperbolehkan menjawab.
"Sepuluh poin untuk Brawijaya Academy."
Semua bertepuk tangan meriah, pertandingan semakin sengit sebab yang mencapai skor 300 duluan dia akan menang. Atau jika pertanyaan sudah benar-benar habis, skor yang tertinggi akan menang.
Namun menyedihkannya Brawijaya Academy tertinggal cukup banyak, dari lima sekolah mereka di peringkat ke empat.
Skor mereka sekarang masih 220. Dan skor tertinggi masih di pegang oleh SMPN 1 dan Central Jakarta School dengan 280 poin.
Alex sepertinya lebih fokus ketika menjawab 50 soal, karna dari tadi dia salah jawab dan memotong cukup banyak skor.
"Suatu barisan aritmetika diketahui U6 = 18 dan U10 = 30. Jumlah 16 suku pertama dari barisan tersebut adalah?"
Semuanya mulai menghitung termasuk Jio, walau anak itu benar-benar sudah tidak kuat namun tetap ia paksa. Otaknya masih mampu menyelesaikan soal demi soal walau setiap selesai berfikir kepalanya terasa semakin pusing.
TRING!!!
"Brawijaya Academy." Ujar juri memperbolehkan.
Jio dan Alex saling menatap serius, Alex ingin menjawab namun mikrofofon itu diserobot Jio duluan.
"How dare you!" Ucap Alex pelan sambil menatap Jio kesal.
"Empat ratus delapan." Jawab Jio sambil memandang Alex datar.
"Dua puluh poin untuk Brawijaya Academy, sekarang ia menyusul menjadi 240 poin."
Semuanya bertepuk tangan, Bu Riri juga bernafas lega karna mereka bisa masuk ke top tiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
J Sibling's
FanfictionEmpat bersaudara-Jia, Jaka, Jaki, dan Jio-hidup di bawah satu atap dengan sejuta dinamika keluarga. Meski terlihat seperti keluarga sempurna, setiap dari mereka menyimpan luka dan keinginan yang tak terucap.