54. Ingat Ingat Itu...

365 38 0
                                    

Sama seperti kemarin mereka semua kesiangan kecuali Pak Tara, tapi Pak Taranya sibuk nonton sinetron diruang tamu sampe lupa bangunin mereka kayanya.

Altezza terbangun dan tidak melihat kedua temannya dikamar. Kemudian ia bertanya ke Pak Tara.

"Di balkon." Jawab Pak Tara singkat, padat, dan jelas.

Altezza langsung berjalan ke arah balkon. Sampai akhirnya dia menggelengkan kepala dan berdecak berkali-kali.

"Woi bangun udah siang!" Teriaknya namun tak direspon oleh dua anak yang sedang tertidur pulas di balkon dan dilapisi bedcover.

Akhirnya ia memilih untuk menepuk tubuh mereka satu-satu namun yang bangun hanyalah Vanilla.

"Bangun udah siang, rapih-rapih nanti mau pulang." Perintahnya kemudian di angguki oleh Vanilla dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna.

Selanjutnya Jio, ketika Vanilla sudah masuk ke apartemen, Altezza memilih untuk menumpahkan sedikit air mineral ke wajah Jio agar anak itu terbangun, sebab sedari tadi ia meneriaki tidak direspon oleh Jio.

Air mineral itu berhasil membuat Jio terbangun dengan wajah yang penuh tanda tanya.

Mulutnya ternganga dan ia sibuk mengusap wajahnya kasar.

"Pules amat tidur sama ayangnya..." Ledek Altezza dengan melemparkan senyuman konyol.

Jio mengernyitkan alisnya bingung.

"Gue kok tidur disini ya?" Tanyanya ke Altezza dengan ekspresi linglung.

"Ya mana gue tau, lu kan tidur sama Vanilla disitu." Ucapnya dengan menaikan satu alis meledek.

Jio diam sejenak, sebentar, ia lupa—ah ia ingat!

"Oiya ya..." Ucapnya ketika ingat, "Tapi kenapa gue bisa ketiduran bareng dia dah?" Tanyanya lagi ketemannya yang justru membuat mereka semakin bingung.

"Lo aja gatau apalagi gue?"

Lagi-lagi Jio berfikir untuk mengingat kejadian semalam.

Sial dia ingat.

Semalam ia menangis dipelukan Vanilla hingga tertidur.

Itu hal termemalukan yang pernah ia lakukan seumur hidup, sumpah.

"...Gue inget."

"Semalem gue dipeluk dia terus rasanya kaya pelukan Kakak gue terus gue tiba-tiba nangis terus gue ketiduran."

Altezzza menanggapi benar-benar dengan ekspresi sangat konyol, kemudian membuat Jio lagi-lagi tersadar.

"KENAPA GUE CERITA KE LU YA?" Ucapnya dengan penuh kemurkaan.

Lalu tiba-tiba Altezza mulai terlihat sedang mengetikan sesuatu diponselnya sambil melirik ke Jio dan layar ponsel bolak balik.

"Eh lo ngapain!" Tanyanya penuh kecurigaan.

"Oh, ngasih tau anak kelas kalo lo abis nangis, kan nanti trending topic lagi." Jawabnya enteng.

Jio langsung gelagapan ingin merebut ponsel Altezza cepat.

Altezza tertawa- terbahak-bahak.

"Ngga elah! I'm just joking."

Jio dapat bernafas lega dan ia kembali duduk disofa, lalu pandangannya mengecek setiap sisi balkon.

"Vanilla mana?" Tanyanya.

"Cieee, kangen lo?" Ledek Altezza lagi.

Jio mengerutkan alisnya dengan wajah serius.

J Sibling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang