16. Kado

500 60 0
                                    

Menaiki anak tangga dengan tetesan air mata yang keluar, ternyata hati mungil Jio sangat kecewa dengan Jaka.

Sedikit lagi dia ulang tahun yang ke 12, tetapi kenapa dirinya masih cengeng seperti ini.

Ah susah memang kalau tentang Mamah nya.

Dia ingat, terakhir kali Mama nya kesini itu 2 bulan sebelum dia ulang tahun yang ke 11. Itu juga Cuma 15 menitan, bukan karna di usir Jaka namun memang Mamanya yang ingin pulang.

Sudah lama sekali ya? Sudah setahun lebih ternyata ia tidak pernah bertemu Mama nya yang cantik.

Mamah itu orang yang paling ia nantikan setiap hari. Sampai ia memiliki catatan setiap Mamanya berkunjung ke rumah.

Saat sampai di kamar Jia duduk di tepi kasur dan memeluk Jio hangat, dia tahu pasti adiknya menangis.

Tidak pernah Jio tidak menangis setiap kali Mama datang kerumah, entah hanya sekedar bertamu atau hanya mengetuk pintu lalu pergi sebab di usir abangnya.

Rindu.

Seluruh air mata ia tumpahkan di bahu Kakaknya. Ah beruntung sekali dia memiliki Jia.

Tidak ada orang yang paling ia sayangi selain Jia. Mungkin dia sayang mama nya, tapi Jia tetap nomor satu.

Kakaknya selalu membantu nya, dikala susah dan senang. Kakaknya juga sebagai support system dirinya.

Sebenarnya kalo boleh jujur Jio gasuka kalo Kakaknya punya pacar. Tapi dia juga gamau ngelarang Kakaknya, soalnya Jia juga ga pernah ngelarang Jio ketemu Mamah.

Mungkin kalo Jia putus itu merupakan salah satu doa Jio yang terkabul.

"Ssttt udah gapapa ya." Bisik Jia pelan di telingan adiknya yang sudah memerah.

Jio memeluk Kakaknya semakin erat, tangisannya pun semakin banyak. Baju Jia pun sudah banjir air mata adiknya.

Jika di sekolah anak itu tidak pernah menangis, tapi coba sesekali lihat keadaan Jio dirumah yang begitu cengeng.

Jia mengelus kepala adiknya, bergantian juga di pundaknya, dia tau pasti adiknya sangat sedih dan kecewa. Memang Mamahnya sudah sangat lama tidak kesini. Dasar Jaka sinting.

Mumpung ingat ia chat Harsa dulu, takut adik kembarnya masih berkelahi.

|| Room chat

SA

Kaya biasa ya

HARSA!

Yg 1 atau 2?

Pilih aku atau dia?

2

Pilih lo diem atau gua pukul

HARSA!

Anjir ada keributan apalagi dirumah lo

GUA OTW



Kaya biasa 1 itu maksudnya ketoprak, kalo kaya biasa 2 itu maksudnya tolong pisahin si kembar. Sangking udah biasanya nyuruh Harsa dengan permintaan yang sama jadi di bikin gitu aja deh.

"Gapapa adek, abang Jaka emang ngeselin ya?"

"Nanti kalo Kakak liat dia Kakak langsung pukul yang kenceng."

"Kalo masih sedih gapapa nangis aja, tapi jangan lama-lama ya, Kakak nanti jadi ikutan sedih tau."

Jia terus menenangkan adik nya yang sedang bersedih dengan kalimat-kalimat yang entah masuk ke telinga Jio atau ngga, soalnya dia ga ngerespon apa-apa.

Sebenarnya Jio dengar seluruh ocehan Jia, namun ia malas saja menjawabnya. Pikirannya masih tentang Mama nya.

Mau berapa bulan lagi ia akan bertemu dengan Mama nya, pasti sangat lama.

Di kala heningnya itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, "Abang masuk ya?"

Jia hanya melambaikan tangan untuk menyuruh Jaki masuk, Jio masih diam saja tidak merespon.

Jaki berjalan masuk dengan kado yang di berikan Mama.

Ia kemudian berdiri di sebelah adiknya dan mengelus pelan puncuk kepalanya, lalu ia mendekatkan wajah nya ke Jio.

"Udah jangan nangis, Jaka udah abang pukulin, nih kado dari Mamah." Ucapnya lembut sambil memberi hadiah nya.

Jio yang awalnya menyembunyikan kepalanya di tubuh Jia kini membalikan kepala nya ke arah Jaki.

ia mulai tertarik dengan hal tersebut.

"Mau di buka?" tanya Jia kemudian melepaskan pelukan adiknya.

Jio duduk di sebelah Jia, lalu ia membuka kadonya sambil sedikit terisak sebab air matanya baru mulai akan berhenti. Namun wajahnya sudah sangat merah.

Diawali dengan membaca kartu ucapan yang dituliskan mamanya.

"Jio sayang maaf ya mamah kasih kado kamu nya telat, semoga kamu suka ya, I miss you my sweetheart <3"

Hanya satu kalimat itu namun berhasil membuat hati Jio senang, perlahan secarik senyuman terlukis di wajahnya.

Ketika kadonya dibuka isinya adalah sepatu basket dan juga bola basket.

Mama memang sangat ingin Jio jadi atlet basket, padahal Jio lebih suka main sepak bola dari pada main basket.

Namun Jio tetap senang! Tidak ada sesuatu yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan Mamanya. Tapi Jaki yang kesal sendiri liat kado nya.

Padahal kan udah dari waktu itu di kasih tau kalo Jio lebih jago futsal dari pada main basket.

Mama nya memang kepala batu.

J Sibling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang