39. Accident

735 52 0
                                    

Jaka bertanya sama panitia, kenapa harus digabungin sama geng Cakrawala, merekakan sudah profesional buat Jio yang masih bocah dan pemula. Nanti kalo kalah kan yang disalahin motornya lagi.

"Ya lo minta yang sekarang katanya buru-buru mau balik, ya sekarang barengan sama Cakrawala lah?" Jawabnya sebelum menghitung uang kembali.

"Dek abang kasih tau lagi untuk ke seribu kalinya." Kemudian ia memegang helm hitam dikepala Jio, "Kalo kalah gapapa, yang penting lu selamet." Ujarnya kemudian memberikan kunci motor itu.

Jio mengangguk dan memberikan dua jempol kepadanya kemudian pergi.

"Tiga! Dua! Satu!"

Prit!!!

Kemudian seluruh motor melesat kencang mengikuti jalanan. Setiap ronde biasanya ada 20 orang sekaligus, yang terdiri dari berbagai motor dan usia. Disini Jio masih menduduki usia termuda.

Anak itu sedikit kaget karna motor yang ini lebih kencang daripada mulyono, ia baru saja mengegas dan hampir terjungkal karna terlalu kencang.

Namun ia masih bisa mengatasi tersebut, ia mulai membalap seluruh pembalap didepannya satu persatu namun pasti, hingga anak itu mencapai posisi ke 6.

Dikecepatan yang 130 km perjam, Jio benar-benar tersenyum puas. Ini bahkan jauh lebih mudah daripada main balap motor di timezone.

Sampai ia melihat ada silau cahaya lampu jalanan yang menghalangi pandangannya sebentar.

Dan dia sudah melewati masa itu dengan baik, dan kembali mendapat normal dan melihat—tikungan curam dan jalanan rusak parah dihadapannya. Jio berjalan benar-benar diposisi pinggir kiri.

Dia mencoba menghindarinya dengan membanting stang ke kanan dan langsung mendapatkan klakson kencang dari sebelah kanan karna motor Jio langsung mepet ke motor tersebut. Dengan cepat Jio membanting stang motornya lagi ke kiri sebelum motornya itu membuat tabrakan beruntun dibelakangnya.

Namun sayang, fokus anak itu hilang ini tikungan tajam ke kiri sementara dia masih belum aba-aba membelokan, motor yang didepan sudah membelokan terlebih dahulu dan sekarang dia skakmat. 

Tidak ada pilihan ia terblok oleh motor lainnya, dibagian kanan sudah mulai pada belok dan Jio terpaksa lagi-lagi harus membanting stang motor tersebut belok ke kiri dengan kecepatan yang belum stabil.

 Namun sayangnya dengan kecepatan tersebut motor anak itu terpental keluar arena.

Ia terpental menjauh, tubuhnya sedikit terseret diaspal kemudian ia gunakan tangan kirinya sebagai tumpuan tubuh. Kepalanya terbentur cukup keras, dan sekarang tubuhnya tertimpa motor.




Rekaman layar di televisi itu terpampang jelas memperlihatkan Jio jatuh terpental keluar arena.

Jaka melihat kejadian itu dengan kandas, ia—tidak berfikir hal ini akan terjadi...

Terlihat jelas disana kejadian adiknya terjatuh kesebalah kiri jalan. Sebenarnya dia sudah sering lihat hal seperti ini, karna dalam balapan hal ini terlihat biasa saja. Tapi dia tidak pernah berfikir ini terjadi pada—

Adiknya.

"JIO!" Teriakan Yeji berhasil membuyarkan lamunan Jaka.

Ah benar, si tolol ini dari tadi malah bengong gak percaya bukannya nyamperin.

Dia langsung minjem motor temennya yang kosong dan terjun ke arena. Tim medis disini pun ikut membantu, bagusnya disini ada tim medis dengan peralatan terbatas, ya setidaknya untuk jaga-jaga. Nanti tinggal panggil ambulan kan kalo memang parah.

J Sibling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang