•Ratu

8.5K 304 2
                                    

Jangan lupa di komen ya guys kalo ada salah, biar cepet di revisi😻❤️
Happy reading semuaa❤️❤️❤️

🦋🦋🦋

Ingin rasanya kembali kebait aksara yang lalu, namun lembaran itu sudah basah karna pelupuk laraku. Jangankan membukanya, goresan tintanya saja sudah melebur menjadi lautan pilu.

🦋🦋🦋

Tasya berdecak risih, lalu meletakkan sendok baksonya kembali kedalam mangkok dengan kasar. Membuat semua yang berada dimeja menatap Tasya heran.

"Lo kenapa dah?" Tanya Devan heran, dirinya melepaskan hoodie hitam yang membalut badannya. Sebenarnya sih memakai hoodie disekolah tidak boleh, kecuali kalau cuaca memang sedang dingin. Namun namanya juga orang yang tidak niat sekolah.

"Kalian ngeliatin gue terus" Kesal Tasya, Tasya tau meskipun mereka sibuk makan namun mata mereka terus mencuri curi pandang kearahnya.

"Kok lo tau?" celutuk Rifki membuat semua mata mendekil ke arahnya

Tasya mendorong kursi nya dengan kasar, lalu berdiri dari sana.

"Mau kemana lo?" Tanya Raisya

"Mau kekelas, lagian gue juga udah selesai makan" Raisya hanya mengangguk, mungkin Tasya membutuhkan ketenangan sekarang.

"Jangan di susul" Ucap Raisya membuat mereka yang sudah berdiri, memberi ancang-ancang untuk menyusul Tasya terhenti.

"Kenapa?" Tanya Devan, pandangannya menelisik. Raisya jadi gelagapan sendiri, astaga demi apa woy? dirinya di ajak ngobrol sama ka Devan??
Catat woy catat!!!

"Itu, dia gak suka ribut" Mereka mengangguk, lalu kembali mendudukan bokongnya dan melanjutkan makan yang tadi sempat tertunda.

Berbeda dengan Raja, yang sekarang justru menyusul Tasya dengan secangkir jus di tangannya.

Raja menajamkan pandangannya, lalu tersenyum puas saat menemukan Tasya yang duduk santai di kursi taman. Matanya di tutup rapat menikmati semilar angin yang menyapu wajahnya, earphone menyumpal kedua telinganya. Sembari bersenandung kecil disana mengikuti kata demi kata yang di ucapkan di lagu yang tengah dirinya dengar.

Raja mendekat, lalu menempelkan cangkir tadi membuat Tasya terpaksa membuka matanya. Tasya memandang tajam Raja, apa lagi pipinya terasa beku karna dingin.

Raja tanpa permisi langsung mendudukan bokongnya di samping Tasya. Tanpa tau malu kembali mengambil salah satu earphone yang menyumpal telinga Tasya. Tasya mendekil tak suka.

"Lo suka lagunya billie eilish?" Tanya Raja sambil menatap Tasya yang masih setia membuka mata, menikmati daun daun yang berguguran didepannya.

"Lumayan lah" Ucap Tasya, Raja mengangguk lalu menyodorkan es tadi kedepan Tasya. Membuat Tasya mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Minum" Tasya mengangguk paham. Dirinya mengambil alih es itu dari tangan Raja. Lalu meminumnya, segar sekali. Tenggorokannya serasa baru saja di siram.

"Lo ngapain disini ka? temen-temen lo mana?" Tanya Tasya yang baru sadar jika mereka hanya berduaan. Raja memandang Tasya dalam, membuat Tasya seketika salah tingkah saat dirinya ditatap terlalu serius seperti itu oleh orang lain.

"Ada" Ucap Raja seadanya, Tasya hanya mengangguk saja. Meskipun hatinya kesal karna Raja yang sepertinya sedang menikmati musik yang tengah di putar.

🦋🦋🦋

Kring...

Bunyi lonceng sekolah berbunyi, senyum Tasya mengembang. Tak sabar rasanya untuk bermanja- manja di atas kasur kesayangannya.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang