•Tembus

1.6K 61 0
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA YA SEMUAAA⚠️

DARI MANA KALIAN TAU CERITA INI👉🏻

KALO NEMU TYPO JANGAN LUPA DIKOMEN BIAR CEPAT DI REVISI!!

BUAT YANG UDAH MAMPIR AKU UCAPAIN MAKASIH BANYAKKK🥰🥰

HAPPY READING GUYSS🥰❤️❤️❤️❤️

🦋🦋🦋

Aku kira aku berharga
Ternyata hanya serpihan kaca.

🦋🦋🦋

Raja menggeliat didalam pelukan Tasya, kakinya naik satu diatas paha Tasya layaknya memeluk guling. Matanya mengerjap-ngerjap, lalu membuka matanya.

"Engh..." Raja menatap wajah Tasya yang sangat dekat dengannya. Nafas panas Tasya berhembus menerpa wajahnya.

Tangan Raja terangkat untuk mengelus pipi Tasya.
Mulai dari pipi, hidung, bibir, semua yang bisa dicapainya kini disentuhnya. Senyumnya terukir melihat Tasya yang tampak tenang didalam tidurnya. Seperti tak terganggu dengan tangan Raja yang terus bergerak diatas wajahnya.

Raja bangkit dari tidurnya, lalu duduk diatas kasur dengan rambut yang masih acak-acakan dan wajah kucel karna baru saja bangun tidur. Matanya memandang Tasya dengan teduh, tangannya kembali terulur untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Tasya.

Cup..
Cup..
Cup..
Cup..

Tasya menggeliat dalam tidurnya, bergerak tak nyaman ketika Raja mencium seluruh wajahnya tanpa henti. Tangannya meraba-raba sekitar, mencari guling lalu memeluknya erat. Kemudian menarik selimut hingga leher, menyembunyikan wajahnya dibawah guling.

"Ayangg..Ayo bangun" Bisik Raja sembari memainkan hidung Tasya dengan hidungnya sendiri. Membuat Tasya mengelus hidungnya yang terasa geli, lalu menggeliat tak nyaman.

"Engh...Ka Galang kok pake kolor Tasya sih"
Raja menahan tawanya mendengar racauAn tak jelas yang keluar dari mulut Tasya. Tasya seketika tersenyum-senyum sendiri didalam tidurnya.

"Ayang..Udah soree" Tangan Raja terulur untuk mengelus pelan surai panjang Tasya. Lalu kembali mencium ujung hidung mancung Tasya.

Tasya mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang akan masuk. Matanya mengucek pelan matanya sendiri, dirinya kembali menguap. Refleks, tangan Raja menutup mulut Tasya yang terbuka.

"Emh..." Tasya akhirnya membuka mata, melihat wajah Raja yang menyambutnya dengan senyum yang membuat hatinya menghangat.

"Bangun.." Tasya menyambut uluran tangan Raja yang disodorkan didepannya. Lalu Raja menariknya agar duduk, dengan mata yang tertutup Tasya duduk sembari memeluk guling dengan kuat.

"Ayo cuci muka dulu" Ucap Raja, menarik guling yang dipeluk Tasya. Tasya ingin merebahkan badannya kembali, namun dengan cepat Raja kembali menarik tangannya untuk tetap duduk.

"Ihhh...masi ngantuk tauu" Kesal Tasya, sembari membuka matanya menatap Raja yang duduk bersila didepannya.

Cup...

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang