•End

2.9K 63 0
                                    

Guysss, ini part terakhir astagaa!!
Ga nyangka si bisa nyelesain ceritanya:)) Makasih yang udah support aku dan nemenin dari awal sampe sini hehe.

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MULAI MEMBACA YA SEMUAAA⚠️

BUAT YANG UDAH MAMPIR AKU UCAPIN MAKASIHH💕💕

JANGAN LUPA BAGIKAN CERITA INI KE ORANG TERDEKAT KALIANN🥰🥰

SILAHKAN DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPET DI REVISII!!

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR: xxnai_ooo

BACANYA PELAN PELAN BIAR MENGHAYATI WKWK

HAPPY READING SEMUAAAA❤️❤️❤️

🦋🦋🦋

Tasya terbangun kala menyadari ada pergerakan disebelahnya. Matanya perlahan terbuka, tangannya meraba-raba kasur yang ada disampingnya. Seketika, Tasya langsung melotot dan mendudukkan tubuhnya.

Naya, bocah itu tengah merangkak. Bahkan hampir saja terjatuh dengan tangan yang sudah menggantung diudara, untungnya Tasya langsung menangkap anaknya itu dan membawanya kembali ketengah-tengah kasur.

"Hoamm..." Tasya kembali menguap, melihat jam berbentuk mawar yang ada disampingnya. Masih jam 3 sore, lumayan lama karna dirinya tertidur sehabis dzuhur.

"Sttt...Mama cuci muka dulu ya. Mau mimik hm?"
Tasya menghalangi anaknya itu dengan guling kecil berwarna pink disisi kanan dan kiri Naya. Lalu menciumi pipi bocah itu sekilas dan turun dari kasur tuk berjalan kearah kamar mandi.

Setelah selesai menggosok gigi dan mencuci mukanya, Tasya berjalan keluar dengan handuk kecil ditangannya. Mengusap wajahnya dengan handuk tuk menghilangkan air yang menetes setelah mencuci wajah tadi.

"Astagfirullah Naya!!" Kejut Tasya, melempar handuknya kesembarang arah dan berlari kearah kasurnya.

Naya, bocah itu hanya terkikik geli padahal sedang memanjat menaiki kepala ranjang. Bahkan sudah hampir berada dipuncaknya, memegang apa saja yang dapat dipegangnya.

"Ya Allah Naya, sini turun" Ucap Tasya kesal, menarik Naya untuk turun. Hanya saja, bocah itu memberontak dengan memegang kepala ranjang dengan kuat.

"NONONO...HUAAAAA NOOOOOO" Pekik Naya, menendang-nendang kebelakang dengan sebelah kakinya yang menjuntai. Membuat Tasya kesulitan menarik bocah itu, namun detik berikutnya Naya terlepas dan langsung dibawa kedalam gendongan Tasya.

"Nakal banget sihh!!" Kesal Tasya, membawa anaknya itu kedalam gendongannya. Padahal, dengan usianya yang menginjak 1 tahun ini Naya benar-benar sudah sangat berat. Apa lagi badannya sungguh berisi dengan pipi yang mengembung.

"Kita kebawah hm? Makan buah mau?" Ucap Tasya, sebelum itu dirinya meletakkan sang anak keatas meja rias. Dirinya berkaca sembari menyisir rambutnya terlebih dahulu.

"Suttt...diem!! Jangan apa-apaIn barang punya Mama. Oke?" Ucap Tasya, mengelus kepala Naya yang sudah ditumbuhi rambut disana. Naya hanya mengangguk meskipun tak faham, namun tak urung bocah itu malah mengambil lipstik milik Tasya.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang