•Di culikkk??

1.5K 73 23
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR SEBELUM MULAI MEMBACA YA GUYSS⚠️

BUAT YANG UDAH MAMPIR AKU UCAPIN MAKASIH BANYAKKK🥰

JADI PEMERAN YANG BIKIN KALIAN GEDEG YANG MANA NI? INTINYA DISINI GA BAKAL ADA YANG NAMANYA PELAKOR LOH YAA!!

JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO? BIAR CEPET DI REVISIII!!

HAPPY READING SEMUAAAA🥰❤️❤️

🦋🦋🦋

Kamu tau rembulan?
Tanpa rembulan, malam terasa sunyi.
Sama halnya dengan kamu.
Tanpa kamu, hatiku terasa sepi.

🦋🦋🦋

kini Cika beserta teman temannya sudah dijalan menuju rumah milik Tasya. Beberapa perdebatan kecil antara Cika dan Bianca terdengar. Membuat Raisya yang tengah menyetir beberapa kali mendengus kesal dibuatnya.

Sekarang baru saja pukul 7 malam, dan rencananya mereka akan jalan ke mall untuk berbelanja. Serta mampir ke kafe untuk nongkrong sebentar. Beberapa kegiatan sudah mereka fikirkan masing masing, namun itu lah yang membuat perdebatan kian terdengar disana.

"Ihhh, Gue kan maunya kita beli makeup duluuu"
Kesal Bianca yang duduk dibelakang sendirian, dirinya mencodongkan badannya kedepan menatap Cika yang bersedekap dada menatapnya.

"Nggaaa!! Pokoknya kita beli baju couple dulu!"
Ucap Cika menentang, Bianca lagi-lagi mendengus.
Dirinya kini membenarkan duduknya, bersandar dikursi sembari menggerutu pelan. Sedangkan Cika mengangkat kedua bahunya acuh.

"Ck, Gue sama Tasya bakal beli novel. Kalian ga ikut juga ga masalah" Celutuk Raisya yang sedari tadi diam, dirinya menggeram kesal karna kedua sahabatnya yang sedari tadi tak bisa diam.

Seketika, kedua sahabatnya yang tengah marahan itu terdiam. Membuat keheningan terjadi didalam mobil, hanya ada bunyi pengendara dari luar yang berlalu lalang terdengar masuk.

CIT....

BRAK..

"HEH GILAAA" Bianca memegang kepalanya yang terbentur kaca mobil yang ada disampingnya. Kedua sahabatnya langsung menatapnya, Bianca mengangguk sebagai jawaban bahwa dia baik baik saja.

"Kenapa Sya?" Tanya Bianca, dirinya kini mengikuti tatapan Raisya yang tengah menatap kedepan. Matanya menyipit karna dari dalam sini terlihat gelap, jalanan yang kini mereka lewati memang sepi karna sudah mulai masuk kekomplek rumah Tasya.

"Itu, ada yang ngehadang" Ucap Cika, badannya bergetar takut. Dirinya mencengkram erat sabuk pengaman yang dikenakannya.

TOK TOK TOK...

Gila! Raisya tak berani menatap beberapa orang berpakaian hitam diluar sana mengetuk keras kaca mobil yang ada disampingnya. Tangan Raisya dan Cika bertautan, mulut Cika tak berhenti komat kamit membaca do'a sedari tadi.

Bianca yang posisinya dibelakang pun akhirnya dengan badan gemetar berjongkok agar tak terlihat. Dengan pelan dirinya kini menyalakan ponselnya, mencari no siapa saja yang dapat dihubungi.

"Bi? Ko lama? Gue uda siap nih"

"Sya, Sya to-tolong.. Di perumahan rumah lo-"

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang