•Pasar malam 2

1.4K 63 0
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MULAI MEMBACA YA GUYSS⚠️

AYO ABSEN UMUR KALIAN DONG👉🏻

JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPAT DI REVISI!!

BUAT YANG UDAH MAMPIR MAKASIHH🥰

HAPPY READING SEMUAA❤️❤️

🦋🦋🦋

Lebih baik lampiaskan semuanya
Dari pada berpura pura bahagia.

🦋🦋🦋

Setelah puas berkeliling, kini Tasya tengah duduk disalah satu kursi dipasar malam. Kakinya di goyangkan kedepan dan belakang, sembari menunggu Raja yang pergi untuk membeli minum.

"Eh Sya.." Mendengar namanya di panggil, Tasya pun langsung menoleh kebelakang. Mendapati Garen yang tengah tersenyum sambil membawa
es krim ditangannya.

"Eh ka, duduk-duduk" Garen menggeleng dengan senyum di wajahnya.

"Gue masih ada urusan, lo mau es krim?" Tawar Garen, dirinya sengaja membeli dua karna tadinya ingin memakan lagi nanti saat di mobil. Tasya menggeleng, dirinya takut kena amukan keluarganya dan Raja. Ah, atau bahkan Eric dkk juga Jefrin dkk?

"Gak deh ka, makasih. Gue takut batuk" Tolak Tasya halus, sembari tersenyum menatap Garen yang kini mendudukkan pantatnya disamping Tasya.

"Yaudah, gue sebenarnya juga ga mau bagi-bagi" Tasya mendengus mendengarnya, membuat Garen terkekeh pelan. Kini laki-laki itu kembali memakan es krim rasa vanila yang sedari tadi dimakannya. Ditangan satunya ada rasa cokelat.

"Lo sama siapa?" Tanya Garen, sembari menatap Tasya dari samping. Tasya yang tengah menatap jagung bakar didepan mereka seketika menoleh.

"Sama ka Raja" Ah, seharusnya Garen tak perlu mempertanyakannya. Karna Tasya sudah pasti bersama laki-laki itu bukan?

"Lo mau jagung bakar?" Tawar Garen, sedari tadi dirinya melihat Tasya yang terus menatap jagung bakar yang berada diatas api tanpa berkedip.

Tasya mengangguk lucu, Raja terlalu lama. Dirinya juga tak membawa uang sepeser pun, hanya ada kartu. Apa disini bisa membayar menggunakan kartu?

"Bentar ya, gue beliin" Garen bangkit sembari memakan es krim satunya, yang rasa vanila sudah habis. Tasya memperhatikan kegiatan Garen yang tengah berbincang dengan penjual.

"Nih.." Garen datang dengan jagung bakar yang terlihat masih mengeluarkan asap. Sepertinya baru saja matang. Tasya tersenyum menyambutnya, matanya menyipit lucu.

"Gratis kan ka?" Tanya Tasya dengan mulut yang meniup-niup jagung bakar itu agar cepat dingin.

"Iya gratis" Ucap Garen sembari terkekeh pelan.

"Rasa cokelat kan?" Seketika, Tasya mendongak ketika mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

"Eh Raja, sorry tadi gue nemenin dia dulu" Ucap Garen, kini dirinya bangkit dan menepuk pelan bahu Raja. Raja tersenyum, lalu mengagguk percaya. Tak ada alasan yang membuatnya mencurigai Garen bukan?

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang