•bareng

4.4K 151 0
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN DULU SEBELUM DI MULAI YA GUYS⚠️

BUAT YANG UDAH NYEMPATIN MAMPIR MAKASIH BANGET LOH YA🥰

Kalau ada typo jangan lupa di komen ya guys, biar cepet di revisi-!!

HAPPY READING SEMUAAAA❤️❤️

🦋🦋🦋🦋

Tumpah ruahlah isak rinduku
pada samudra memar membiru
Menyatu pada deburan abadi didasar
lautan yang terdalam
Tenggelam kelam namun menenangkan.

🦋🦋🦋

Tasya sudah rapi dengan seragamnya, Tasya sedikit merapikan poninya agar rapi. Hari ini Raja akan menjemputnya, entah ada angin apa cowo itu mengajaknya untuk kesekolah bareng.

Tasya membawa tasnya ke lantai bawah, berjalan riang menuruni anak tangga rumah. Astaga, perut nya serasa ada kupu kupu yang beterbangan melihat bagaimana manisnya Raja. Ya meskipun waktu di chat tadi malem, Raja kayak kehilangan huruf vokal.

Tanpa sadar, Tasya tersandung kakinya sendiri.

"AAAA..." Tasya menutup matanya rapat rapat, tak terjadi apa-apa? badannya tak terasa sakit.
Dengan perlahan, Tasya membuka matanya. Melihat siapa yang menolongnya agar tak terjatuh dari tangga.

"Hati-hati" Peringat Raja, masih dengan tampang datar nya. Tasya membenarkan berdirinya, lalu mengelus dadanya yang dag dig dug ser. Untung aja di tangkep, kalau nggak udah nyungsep kali ya.

"Ma-makasih ya ka" Raja mengangguk, lalu menggenggam tangan Tasya dan menariknya kembali menuruni tangga.

Tasya menegang, astaga!! Raja ini gak tau apa hatinya Tasya lagi dugem di dalem.

"Kenapa tadi?" Pertanyaan dari Galang menyambut kedatangan Tasya. Tasya duduk di antara Galang dan Raja, lalu membenarkan poninya.

"Hampir jatoh"

'tuk'

Tasya meringis dengan bibir mengerucut. Galang tadi memukul pelan kepala Tasya, membuat Tasya mengelus kepalanya yang sakit.

"Ceroboh!" Cibir Galang lalu mengoleskan selapis roti dengan selai nanas.

"Bundaaa, mau ituu" tunjuk Tasya, Bunda mengambilkan selai cokelat dan menyodorkan kehadapan Tasya.

Tasya menghabiskan rotinya, lalu meminum secangkir susu cokelat hangat yang di buatkan bibi.

"Ayah, Bunda, Tasya pamit dulu. Assalamualaikum" Tasya mencium kedua tangan orang tuanya di susul Raja.

"WaalaikumSalam, hati hati" Peringat Arka sambil mengelus kepala Tasya sejenak.

"Gak pamit sama Abang?" Tanya Galang yang merasa dirinya di abaikan.

"Gak, abang nakal blee" Tasya menjulurkan lidahnya di depan Galang membuat Galang memberenggut kesal melihat Tasya yang mengejeknya.

"Bercanda.."

'cup'

Tasya mencium sekilas pipi Galang, membuat Galang tersenyum puas. Galang menangkup pipi Tasya menggunakan tangannya, membuat bibir Tasya termaju beberapa centi. Galang terkekeh pelan

"Abwanggg" Galang melepaskan tangkupannya, membuat Tasya memandangnya kesal.

'cup'

Galang mencium dahi Tasya lembut. Lalu beralih menatap Raja yang berdiri di belakang Tasya.

"Jangan ngebut" Peringat Galang sambil menatap Raja yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Gue berangkat dulu bang" Raja menyalami Galang ala cowo, lalu bertos ria. Memang Galang lebih tua darinya, Galang yang sudah kelas 12 sedangkan Raja yang baru saja menginjak kelas 11.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang