•Hari terbaik

4.8K 167 3
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA GUYS⚠️

BUAT YANG UDAH MAMPIR, MAKASIH BANGET YA🥰🥰
KALAU ADA TYPO BISA LANGSUNG DI KOMEN BIAR CPT DI REVISI!!

HAPPY READING SEMUAA❤️❤️

🦋🦋🦋

Meskipun cakrawala tak membasahimu
Bagaskara tak menyentuh ragamu
panasnya kawah candradimuka pun tak mampu meleburkan jasadmu.
Namun asmara ini akan meluluhkanmu.

🦋🦋🦋

Kini Tasya dibuat benar benar seperti Ratu. Dikelilingi oleh 9 pemuda tampan membuat orang orang berdecak iri. Kalau kalian tanya di mana Kevin si sadboy, dia sedang berjuang untuk mengajak Bianca jalan sekarang.

"Mau makan dulu?" Tanya Raja yang berjalan berdampingan dengan Tasya, Tasya mengangguk

"Boleh deh, udah laper tauu" Ucap Tasya sambil mengelus perutnya dengan wajah yang dibuat gemes

"Gak usah gitu wajahnya" Ucap Fino sambil mengusap kasar wajah Tasya.

"AAAA FINOOOO PONI GUEE" Teriak Tasya dengan wajah kesal. Tasya berjalan lebih dulu, menghindari Fino yang bersiap ingin membujuknya. Dengan berjalan sedikit cepat, Tasya sambil merapikan poninya dengan melihat di kamera ponsel.

Bruk...

Tubuh Tasya terpental, resiko badan kecil ya gini. Kesenggol dikit aja jatoh.

"Aww, pantat bahenol gueeee" Ringis Tasya sambil mengelus pantatnya yang sakit.

"Makanya fokus kalo jalan" Ucap Raja yang baru datang bersama dengan yang lain.

"Eh sorry ya, gue gak liat" Ucap perempuan yang tadi menabraknya. Tasya hanya mengangguk

"Gue yang salah" Ucap Tasya lalu membiarkan perempuan itu berjalan menjauh dari mereka.

"Bangun" Jefrin menyodorkan tangannya kedepan Tasya, Tasya langsung menerimanya dan berdiri memegang pantatnya yang terasa panas.

"Sakit?" Ejek Varo membuat Tasya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Tau ah" Lagi lagi Tasya membenarkan letak poninya, entahlah menurutnya tanpa poni jidat nya menjadi lebih lebar. Lagi pula sejak kecil dirinya memang selalu menggunakan poni.

🦋🦋🦋

Setelah makan tadi, kini Tasya sedang menyantap makanan penutup nya. Es krim bercup besar cukup membuat Tasya puas.

"Es krim terus, nanti batuk" Tegur Devan yang jengah melihat Tasya terus makan es krim. Tasya menyengir, lalu melanjutkan makannya. Benar benar seperti anak kecil, belepotan!

"Pelan pelan" Eric menyapu ujung bibir Tasya yang terdapat poletan es krim disana. Penduduk kafe menahan nafas, astaga kenapa Tasya seperti tak baper? Bahkan Tasya malah kembali melanjutkan makannya.

"sttt... Cewee" Fikri mengedipkan matanya sebelah, menggoda gadis yang duduk disamping meja mereka. Gadis cantik dengan rambut sebahu itu tak menghiraukan panggilan Fikri si playboy cap kaki lima.

"Sttt.." Fikri mencodongkan badannya, mengintip gadis itu yang terlalu fokus dengan ponsel. Fikri mencolek lengan gadis itu, membuat gadis itu mematikan ponselnya dan meletakkan nya dengan kasar di atas meja.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang