•Jalan

5.4K 204 0
                                    

JANGAN LUPA DI FOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
Buat yang udah sempetin mampir, makasih banget ya hehe-!!
Menurut kalian, dari semua cowo yang ada disini siapa yang paling kalian suka??

KALAU ADA TYPO JANGAN LUPA DI KOMEN YA GUYS, BIAR CEPET DI REVISI🥰

HAPPY READING SEMUAA❤️❤️

🦋🦋🦋🦋

Aku tidak berhasrat menjadi pujangga
pun tidak menjelma menjadi penyair cinta
Yang tidak pernah jenuh menata kata
Yang tidak berhenti mempuisikan rasa.
Aku sekedar bernafsu mengabadikanmu
Aku sekedar bernafsu merangkulmu
Yang lebih nyata pada sajak rindu.

🦋🦋🦋

Kini Tasya tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali bersenandung mengikuti alunan lagu yang di putar di dalam mobil.

Cit...

Tasya menggerutu, dirinya terpaksa merem mendadak seperti ini setelah melihat pemuda bermotor menghalangi jalannya.

Dengan keberanian yang tinggi, Tasya melepas sabuk pengaman lalu turun dari mobil.
Semua yang ada di luar seketika terpana, astaga bidadari dari mana ini??

"Permisi, gue mau lewat" Ucap Tasya berusaha sopan, sedangkan 3 pemuda yang masih mengenakan seragam SMA tersenyum miring.
Lalu melepas helm yang menutupi wajahnya.

"Long time no see, Tasya" Mata Tasya membola, lalu berlari kearah salah satu pemuda yang turun dari motor dan merentangkan kedua tangannya.

"AAAAA ERIC" Jerit Tasya, lalu masuk kedalam pelukan hangat pemuda yang bernama Eric.

Eric terkekeh kecil, lalu melepaskan pelukannya. Menatap manik mata Tasya yang membuat siapa saja dapat terlena karnanya.

"Kapan balikk?" Tanya Tasya, sambil membawa Eric untuk duduk di pinggir trotoar. Eric menghadap temannya, lalu menyisyaratkan lewat mata agar membawa motornya dan mobil Tasya kepinggir juga

"Baru juga satu minggu" Tasya mengerucutkan bibirnya lucu, baru? itu sudah lama!!

"Gak ngabarin!" Kesal Tasya membuat Eric lagi-lagi terkekeh pelan. Eric menoel ujung hidung mancung Tasya menggunakan jarinya.

"Ya kan biar kejutan" Ucap Eric.

Oh ya, Eric ini temannya Tasya waktu di amerika. Mereka sangat dekat, Tasya yang menganggap nya kaka dan Eric yang menganggap nya adek. Karna umur Tasya yang memang masih muda dari pada Eric.

"Ehm.." Kedua pemuda yang tadi di tinggal ikut membuka helm, membuat mata Tasya lagi lagi membola.

"AAAA AKSA? FINO?" Pekik Tasya lagi, ya mereka berempat dulu nya memang sangat dekat. Berawal dari Tasya yang dulunya di bully oleh seseorang, dan mereka yang membantu.

"Hi baby" Sapa Fino sambil mengedipkan sebelah matanya, Tasya tertawa geli. Fino memang sering menggodanya, berakhir dengan tangisan Tasya yang menggemparkan satu sekolah karna saking nyaringnya.

"Ctak.."

"Apaan baby baby, lo kira Tasya babi?" Kesal Aksa setelah menjitak kepala Fino keras. Fino mengerucutkan bibirnya kedepan, lalu duduk di samping Tasya bersiap untuk mengAdu.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang