JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW AUTHOR SEBELUM MULAI MEMBACA TA GUYSS⚠️
BUAT YANG UDAH MAMPIR MAKASIHH🥰
JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPAT DI REVISI!!
INI PART KHUSUS KEVIN DAN BIANCA YA GUYSS! DAN DISINI SEMUA BAKAL TERUNGKAPP..
HAPPY READING SEMUAAA❤️❤️
🦋🦋🦋
Tak tau siapa.
Tapi yang pasti dirinya adalah seseorang yang mencinta hingga tahap obsesi .
Diam diam mengamati, diam diam melindungi, dan diam diam bisa membunuh diri.🦋🦋🦋
"Bi, kapan lo mau bilang semuanya?" Tanya Kevin, dirinya sengaja membawa Bianca ketaman belakang tuk membicarakan masalah sensitif seperti ini.
Bianca mengalihkan pandangannya, dirinya tak ingin menatap mata Kevin dan terjebak disana. Kevin memegang dagu Bianca, membuat Bianca terpaksa menatapnya dengan mata yang memanas.
"Kapan Bi? Udah satu minggu! Dan lo gak pernah bilang apa-apa tentang ini" Bianca menghentak tangan Kevin dari dagunya, kini dirinya menunduk dalam. Rasa sakit seketika menggerogoti hatinya.
Seketika, hatinya mendadak gelisah."Malam ini" Ucap Bianca, dengan ragu dirinya mengangkat wajahnya. Pandangan mereka bertemu, saling memaku selama beberapa menit.
"Kemana?" Beo Kevin, dirinya masih bingung dengan ucapan Bianca yang terdengar ambigu.
"Malam ini ikut gue, keacara keluarga" Kevin menganga, kepalanya menggeleng. Keluarga? Astaga, siapa Kevin? Kenapa jadi harus dibawa? Kalau seperti ini ceritanya, Kevin jadi tak ingin Bianca menjauh darinya.
"Kenapa harus gue?" Tanya Kevin, dirinya masih bingung dengan semuanya.
"Lo mau tau semuanya kan? Dan lo harus ikut!"
Ucap Bianca tegas, kini dirinya meandang Kevin dengan tatapan menantang.🦋🦋🦋
"Malam ini Papa pergi keluar" Pandu, Papa Kevin berbicara sembari menatap anak laki-lakinya yang berjalan ingin menaiki tangga. Kevin menoleh, tak heran memang jika Pandu selalu saja keluar dan berkumpul dengan teman-temannya.
Semenjak kematian sang Mama, Kevin merasa Papanya jadi jarang dirumah dan menyibukkan diri dengan pekerjaan. Mencoba melupakan rasa sakit karna ditinggalkan.
Tapi Kevin tak masalah, Papanya pasti butuh waktu tuk kembali seperti dulu. Papanya juga sudah menjalankan tugas sebagai kepala keluarga yang baik. Dan Kevin bangga atas semua pencapaian Papanya. Papanya juga sering meluangkan waktu hanya untuk berbincang dengannya, atau menziarahi kubur Mamanya.
"Iya Pa, nanti malam juga Kevin mau jalan"
Pandu mengangguk, tak ada batasan bagi anaknya selagi tidak keterlaluan."Jangan pulang terlalu larut" Kevin mengangguk, meski tak membatasinya tapi Kevin tau Papa nya selalu mengkhawatirkan keadaan nya. Dan Pandu tau, bukan hanya dirinya yang merasa kehilangan disini.
"Kevin keatas dulu Pa" Detik berikutnya, Kevin kembali melangkah menaiki tangga yang memutar keatas. Pandu menatap nanar anak laki-lakinya yang sudah tumbuh dewasa. Lalu dirinya kembali menatap kearah laptop yang ada dipangkuannya, mengerjakan seluruh laporan dengan sesekali meminum kopi yang dibuatkan oleh maid dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Ruang
Novela Juvenil[SELESAI] JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU⚠️⚠️ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!