SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU YA⚠️
BUAT YANG UDAH MAMPIR MAKASIHH🥰
JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPET DI REVISI OKEE!!
HAPPY READING SEMUAAA❤️❤️
🦋🦋🦋
Jika dia hanya bisa membuatmu bersedih dan terluka.
Maka izinkan aku untuk membuatmu tertawa dan bahagia.🦋🦋🦋
Hari ini Tasya kembali bersekolah. Cika? Gadis itu sudah bertemu dengan Tasya, meskipun sedikit ada cekcok karna Tasya yang ngambek saat Cika tidak mengabarinya ingin kembali ke indonesia.
Pagi ini Tasya datang cukup pagi, namun tak dapat dipungkiri kalau sudah banyak murid cakrawala yang datang. Tasya bersenandung kecil, jalannya terlihat riang membuat poninya bergoyang lucu.
"PAGIII" Semua hanya mengelus dada sabar, kebiasaan Tasya dan Bianca memang sudah tak dapat di halangi lagi.
Tasya mendudukkan tubuhnya diatas kursi miliknya, lalu mengobrak abrik isi tasnya.
Ah, dirinya melupakan novelnya yang sengaja dirinya letakkan didalam loker agar selalu dapat dirinya baca.Tasya bangkit, berniat mengambil novelnya.
Berjalan santai melewati koridor dengan sesekali menyapa murid yang juga menyapanya."Astagfirullah.." Tasya mengelus dadanya kaget, ketika membuka loker semua isinya terjatuh berserakan kelantai. Sudah lama dirinya tak membuka loker, ternyata begini nasibnya.
Untung saja Tasya selalu sedia setiap waktu, dirinya menyimpan plastik berukuran sedang didalam loker.
Biasa, buat mungut semua cokelatnya. Kan lumayan gak beli lagi haha. Kalau surat? dirinya memang terbiasa membaca semua, lalu nanti akan dikumpulkannya didalam satu kotak besar yang berisi surat.Tasya mengambil satu novelnya, dan berjongkok untuk memungut semua cokelat dan surat.
Lalu kembali berjalan kearah kelasnya dengan memeluk novelnya erat dengan sebelah tangannya memegang satu kantong plastik penuh. Senyumnya mengembang, mood Tasya pagi ini sungguh baik!!"WOY SYAAA" Siapa lagi kalau bukan Bianca, gadis itu berjalan kearah nya yang sudah ingin melangkah masuk kedalam kelas.
"Wihhh, udah dateng lo" Cika keluar kelas, menghampiri Tasya yang masih berdiri diambang pintu kelas.
"Duluan gue kaliii" Ucap Tasya lalu masuk dengan membawa plastik berisi cokelat juga novel tadi kedalam. Biasnya cokelat itu akan dimakannya, atau memberinya keanak anak panti.
"Helehhhh" Mereka masuk, duduk di meja milik Raisya dan Bianca. Perlahan, sekolah yang awalnya sepi mulai padat.
"Lo tu, kesini gak bawa oleh olehh" Cika menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mana sempat dirinya membeli oleh oleh.
"Ya maaf" Semua tergelak, tertawa terpingkal pingkal melihat wajah Cika yang tampak percaya mereka bohongi.
Cika mendatarkan wajahnya, sial!
"Udah udah" Lerai Raisya, gadis ini cukup dewasa. Baik dan juga penyayang, ahh kadang Tasya jadi iri sendiri melihat Raisya.
TRING...
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Ruang
Teen Fiction[SELESAI] JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU⚠️⚠️ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!