•Hot news

2.6K 81 1
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA⚠️

BUAT YANG UDAH MAMPIR MAKASIH YA GUYS🥰

JANGAN LUPA DIKOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR DI REVISI!!!

HAPPY READING SEMUAA❤️❤️

🦋🦋🦋

Harta, Cinta dan, keluarga.
Tiga kata yang dapat membuat siapa saja bahagia.
'Uang bukan segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang'

🦋🦋🦋

Kali ini haluan Tasya menjadi banyakkkk!!
Cerita, korea, dan Raja. Ahh tapi Raja sudah berubah menjadi nyata!! Tasya tak dapat menahan senyum yang terukir diwajahnya. Bayang-bayang Raja terus menghantui fikirannya.

Tasya memeluk erat guling, menggigit selimut menahan teriakannya yang ingin meledak.

Ting..
Ting..

Ka Raja

Tidur
gue tau lo belum tidur

iya ka
ini Tasya juga mau tidur

Y
Gd nght

too
kk juga tidur

🦋🦋🦋

Tasya guling-guling sendiri diatas kasur, teriakannya terendam oleh guling. Astaga, baru segitu aja dirinya udah baper bukan kepalang!!!

Cklek..

Tasya sektika tersadar, dengan cepat dirinya bangun. Mencoba raut wajahnya agar terlihat biasa saja. Namun tetap saja, senyum itu terus mengembang menyambut kedatangan Galang.

"Adek abang kayaknya seneng banget" Ucap Galang menggoda Tasya yang kini tengah tersenyum malu, Galang menyodorkan segelas susu hangat kearah Tasya.

"Abanggggg" Tasya merengek setelah menghabiskan secangkir susu hangat nya, memeluk lengan Galang dengan manja. Galang tersenyum menerima perlakuan Tasya, dirinya jelas tau bahwa Tasya sekarang tengah di landa rasa bahagia.

"Kenapa hm? Adek abang yang cantik ini lagi bahagia?" Tepat sasaran! Tasya tersenyum malu, bahkan dirinya kini masuk kedalam pelukan Galang. Menyembunyikan senyumnya yang tak dapat ditahan sedari tadi. Wajah Raja terus terbayang!!

"Tasya udah jadian sama Raja" Suara Tasya terendam, namun tak dapat dipungkiri Galang dapat mendengarnya. Tangannya ikut memeluk Tasya, mencium puncak kepala sang adik dengan sayang.

"Kalau dia jahatin Tasya, bilang abang ya?"
Tasya mengangguk, dirinya tak mungkin lupa keberadaan Galang yang sungguh penting dikehidupannya.

"Iya abangg" Tasya kini lagi-lagi tersenyum malu, Galang sudah melepaskan pelukannya. Matanya terus menatap Tasya yang tak ingin menatapnya, menyembunyikan rona merah yang sangat kentara.

"Sok malu-malu" Ejek Galang, Tasya menoleh dengan matanya yang melebar. Tangannya langsung mencubit perut kekar Galang. Bukannya kesakitan, Galang justru tertawa terpingkal-pingkal.

"Hahahaha dek-dek, kamu mah mana cocok malu-malu gitu" Tasya memberenggut kesal, Galang sungguh mengesalkan. Tasya jadi tak tahan untuk tak mencekek abangnya ini.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang