•Ujian

1.6K 62 20
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MULAI MEMBACA YA SEMUAAA⚠️

BUAT YANG UDAH BACA MAKASIH💕💕

JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPET DIREVISI!!!

HAPPY READING SEMUAAA🥰❤️❤️

🦋🦋🦋

Melupakanmu adalah hal yang sulit
Tetapi mengingatmu adalah hal
yang sakit.

🦋🦋🦋

Hari ini, sudah menjelang 2 bulan setelah kejadian tak terduga di rumah sakit. Dan keadaan pun sudah kembali seperti sedia kala. Tasya yang masih bersama Raja, Bianca yang juga tetap dengan Fikri. Ah ya, ada kabar baru! Yaitu Kevin yang pacaran dengan Eva! Dan Eva ternyata adalah gadis yang pernah menabraknya waktu di mall.

Hanya saja, Eva satu sekolah dengan Eric dkk.
Membuat Kevin kadang menggalau disekolah.
Kini, mereka tengah duduk dikantin setelah dipusingkan oleh ulangan untuk kenaikan kelas.

"Gimana tadi?" Ehem, tumben sekali Raja bertanya lebih dulu. Laki laki itu mengelus rambut Tasya yang tengah bersandar dilengan kekarnya. Lalu beralih mengelus ngelus dahi gadisnya menggunakan jari jempolnya.

"Emm...Enak kok"
"Kaka gimana?" Tanya Tasya balik, sembari mendongakkan kepalanya menatap Raja yang tengah menunduk menatapnya lekat.

"Baik kok.." Ucap Raja, kini dirinya membawa Tasya agar duduk karna pesenan sudah datang.

"Bang Galang rencananya mau lanjut sekolah dimana?" Tanya Bianca sembari menarik pergelangan tangan Fikri agar duduk disebelahnya.

"Ga tau, nanti deh coba tanya" Ucap Tasya, dirinya tak pernah mendengar Galang membahas tentang kemana laki laki itu akan kuliah. Lagi pula, akhir akhir ini Galang sangat susah ditemui.

"Gimana tadi beb ulangannya?" semua seketika mencibir pasangan abstrak itu. Siapa lagi kalau bukan Bianca dan Fikri.

"Aduh beb, berkukus kepala ku" Ucap Bianca meladeni Fikri. Pasangan aneh memang. Selain aneh, mereka juga sangat alay. Tapi, awal mereka jadian pun sudah membuat satu sekolah heboh.

Bagaimana jadinya ketika playboy dan playgirl bersatu? Nyatanya, sampai kini pun mereka masih seperti berteman biasa. Kadang juga, Bianca marah karna Fikri yang menggoda gadis lain. Dan berujung Bianca yang juga menggoda pria lain.

"Alay lo" Cibir Jefrin pedas, membuat Fikri dan Bianca menggerakkan mulut tanpa suara untuk mengejek laki laki itu yang sudah kembali fokus memakan batagornya.

"Biarin kan beb" Bianca mengangguk menyetujui, lalu menjulurkan lidahnya kearah Jefrin. Untungnya Jefrin memang tak baperan, cowo itu tak memperdulikan cibiran terhadapnya.

"Tau tu, makanya punya cewe dong Ka" Seketika, Jefrin mengangkat wajahnya dan menatap tajam kearah Bianca. Bianca yang di tatap seperti itu pun hanya meringis pelan dan menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal.

"Bacot" Mereka langsung mengatup bibir mereka rapat rapat melihat Jefrin yang sudah bertanduk. Teman temannya yang lain hanya dapat menahan tawa, Bianca beralih menatap Tasya.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang