•Pernyataan Galang

1.6K 73 20
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MULAI MEMBACA YA SEMUAAA⚠️

BUAT YANG UDAH BACA MAKASIH💕💕

JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPET DIREVISI!!!

HAPPY READING SEMUAAA🥰❤️❤️

🦋🦋🦋

Berhentilah menjadi orang yang
selalu ada.
Untuk orang yang menjadikanmu
hanya sesempatnya.

🦋🦋🦋

Hari ini adalah hari terakhir ujian mereka. Akhirnya, semua dapat bersorak senang karna terlepas dari segala tugas karna mereka akan di liburkan.

"Tasya, semoga deh kita kelas 11 tetap sekelas"
Ucap Bianca sembari berdiri disamping meja Tasya, menunggu gadis itu yang tengah membereskan buku miliknya dan memasukkan kedalam tas.

"Semoga" Ucap Tasya, lalu menyandang tas nya dengan sebelah bahu. Dirinya kini berjalan beriringan dengan Bianca, sembari membicarakan segala hal yang akan mereka lakukan dihari libur nantinya.

"Nanti pokoknya kita harus ke mall puas puas, gue juga mau nyalon deh. Rambut gue mau gue warnain mumpung libur" Ucap Bianca sembari menatap Tasya dari samping. Saat sekolah memang tidak diperbolehkan mempunyai rambut berwarna. Maka itu, disaat libur seperti ini lah Bianca ingin mewarnai rambut.

"Iya Bi" Tasya hanya menurut saja, lagi pula dirinya juga ingin ke mall untuk membeli beberapa buku.

"Eh, lo tau ga dimana Raisya sama Cika?" Akhirnya, Tasya menatap Bianca dengan kening berkerut. Kenapa Bianca jadi membahas tentang kedua orang pengkhianat itu?

"Dia di asrama dong!!" Seru Bianca heboh. Dirinya mendapat kabar entah dari mana. Yang pasti, Raisya dan Cika sekarang berada diluar negeri dan ternyata di masukkan kedalam asrama.

Tasya hanya mengangguk, senyum tipisnya terukir begitu saja. Berharap kedua sahabatnya itu menjadi lebih baik, semoga. Lagi pula, didalam hati kecil Tasya pun nyatanya dirinya masih menganggap kedua orang itu sahabatnya. Dirinya tak akan lupa siapa yang berteman dengannya dan membuatnya tertawa ketika dirinya dilanda duka.

Akhirnya, mereka sampai di parkiran.
Kemana Raja dkk? Mobilnya juga masih ada disana. Mereka tidak mungkin kan masih berada didalam kelas. Tasya rasa, mereka semua alergi dengan bau kelas.

"Eh eh, kaka liat ka Raja ga?" Tasya memutuskan bertanya kepada kaka kelasnya yang berjenis kelamin laki laki. Cowo didepannya ini berhenti, lalu menatap Tasya. Wajahnya memang tampak tidak asing. Cowo ini juga berpenampilan sangat urakan, karna itu Tasya bertanya dengan orang ini. Alasannya pasti karna kaka kelasnya ini adalah teman satu tongkrongan Raja.

"Lo-Tasya?" Tanya nya sembari mengerutkan keningnya, entah dirinya yang memang tak peduli lingkungan atau karna sangat jarang sekali masuk sehingga tak mengenali Tasya.

"Iya ka" Ucap Tasya canggung, dirinya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Pantes ga asing. Gue liat tadi Raja masih nongkrong" Ucap nya, setelah Tasya berterima kasih orang itu akhirnya hanya mengangguk dan menjauh dari sana.

"Kita kesana yuk!!" Ajak Tasya, sembari menarik pergelangan tangan Bianca. Merasa tak ada pergerakan dibelakangnya, Tasya pun menoleh kebelakang. Menatap Bianca yang berdiam diri ditempatnya berdiri sekarang.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang